~Bab 22

71 8 0
                                    

Bab sebelum nya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab sebelum nya~
.
.
.

"kalo gitu Nico harus makan"
.
.
.

Nicolas hanya terdiam dan menatap makanan yg ada di atas meja.

tak selang lama Nicolas menggeleng kepala pelan dan menatap yunna.

"Nico ndak mau makan itu" ucap Nico sambil menunjuk makanan yg ada di atas meja.

"Nico ndak suka makan bubul, lasa na tidak enak"upacara Nico sambil menunjuk kan ekspresi tidak suka.

Nico menyembunyikan wajahnya kembali ke ceruk leher yunna.

yunna hanya bisa menghela nafas lelah.

"kenapa gk mau makan bubur?"

"ndak mau, bubul itu tidak enak, Nico ndak suka"

"Nico kan sedang sakit, jadi makan bubur dulu ya"

Nico hanya menggelengkan kepalanya.

"terus mau makan apa?"

Nico perlahan mendongak menatap yunna.

"apa Nico boleh makan apapun yg Nico mau?"

yunna hanya mengangguk ragu ragu sebagai jawaban iya.

"eumm...Nico mau ayam goleng boleh?"
Nico menatap dengan penuh harapan.

"gak, kamu sedang sakit"

kata kata itu kembali membuat Nico melengkungkan bibirnya kebawah dan siap meluncurkan tangisan nya.

Yunna yg melihat itu menangkup kedua pipi nico.

"Hey dengar Nuna"
" Nico kan sedang saki, harus makan makanan yg mudah di cerna seperti bubur"

"tapi Nico Ndak suka bubul"

"sedikit aja yaa.. nanti klo sudah sembuh nuna belikan ayam goreng yg banyak gimana?"

lagi lagi Nico hanya menggelengkan kepalanya.

"Nico mau na mam ayam golengg sekalang~ hiks...." ucap Nica sambil menunduk dengan airmata yg sudah mulai membasahi pipinya.

"tadi kata na Nico..hiks...boleh makan apa yg...hiks...Nico mauu~"

Yunna hanya bisa menghela nafas lelah berusaha sabar, Yunna harus ekstra sabar untuk menghadapi Nico yg keras kepala.

"Nico boleh makan ayam goreng tapi gak untuk sekarang ya" Yunna berusaha berbicara selembut mungkin.

Nico mendongak kan kepalanya menatap Yunna dengan air mata yg masih mengalir keluar

"telus...hiks...boleh makan ayam goleng na kapann~"

Yunna menangkup kedua pipi Nico dan menyeka air mata Nico yg keluar menggunakan ibujari nya.

"nunggu Nico sembuh, baru boleh makan ayam goreng"

"untuk sekarang Nico makan bubur dulu ya" ucap Yuna berusaha memberi pengertian

"sudah sekarang jangan nangis lagi nanti dada nya sesak"

Nico hanya mengangguk kan kembali membenamkan wajahnya di ceruk leher Yunna.

Yunna terus mengusap punggung sang empu guna menenangkan nya.

sambil menunggu Nicolas tenang Yunna mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Dirga.

sambil menunggu Nicolas tenang Yunna mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Dirga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

begitulah kira kira isi pesan yg Yunna pada Dirga.

Yunna meletakkan henpon nya di atas meja dan menunduk menatap Nico yg sudah mulai tenang.

Yunna kemudian mengubah posisi Nico menjadi menghadap ke samping agar mempermudah Yunna menyuapi Nico.

"nah sekarang makan ya" ucap Yuna sembari mengusap sisa sisa air marani yg berada di pipi Nico.

dengan Yunna menyuapi Nico dengan telaten. baru saja 4 sendok bubur yg masuk kedalam mulut nya, Nico menutup mulutnya menggunakan tangan sambil menggelengkan kepalanya.

"Nico udah kenyang"

"satu sendok lagi setelah itu udah"

lagi lagi Nico menggelengkan kepalanya.

"huftt.. baiklah sekarang minum obat nya ya.."

Lagi lagi nico menggelengkan kepalanya.

"Ndak mau"

"Kalo gk minum obat nico gk sembuh' dong"

"Tapi obat na tidak enak" ucap nico menunduk sambil menekuk bibir nya kebawah.

Yunna hanya bisa menghela nafas lelah.

"Hey liat nuna" ucap yunna sambil menanhkup kedua pipi nico

"Nico mau makan ayam goreng gk?"

Noco hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Klo mau makan ayam goreng nico
harus sembuh dulu dengan cara minum obat, klo gk sembuh ayam goreng nya gk jadi"

Mendengar itu nico hanya terdiam larut dalam pikiran nya entah apa yg ia pikirhan. Setelah beberapa menit kemudian nico mengangguk.

"Yasudah nico minum obat saja, daripada nico ndak bisa makan ayam goleng"

"Tapi nuna janji yaa belikan jico ayam goleng"

Yunna tersenyum dan memgangguk.

"Iya janji" ucap yunna sambil memgangkat jari kelingking nya.

Nico yg tak paham hanya menatap yunna dan jari nya bergantian.

"Lakukan seperti ini" yunna meraih tangan nico dan menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking nico.

Nico hanya diam sambil menatap yunna polos seolah bertanya apa yg sedang mereka lakukan.

"Ketika membuat janji lakukan seperti ini" nico hanya mengangguk antusias layaknya anak kecil. Kemudian yunna melepas penyatuan jari kelingkin keduanya

"Nah sekarang minum obat" ucap yunna mengambil obat yg sudah siaiapkan, dan menyerahna nya pada nico.

Nico hanya menatap yunna dan obat tersebut bergantian. Yunna yg melihat itu hanya mengangguk mengiyakan.

Nico mengambil obat dan memasukan nya kedalam mulut, setelah itu nico buru buru mengambil air dan meminum nya agar obat teraebut bisa ikut tertelan.

"Se-.." ucapan yuna terpotong karna mereka memdengar ketukan pintu.

TOK TOK TOK
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

!!Klo ada TYPO tandain yeuuu!!

Jangn lupa ninggalin jejak
.
.
.
.
.
.
see you in the next story🐯💜

My possessive CEO (Omegavers)HIATUS+REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang