•6•

20 11 0
                                    

Kyra segera melangkah kakinya pelan menuju kelasnya, sengaja tidak terburu-buru agar tidak kembali menabrak orang lain. Untung saja dia tadi menabrak cowok baik, jika cewek galak? Oh tidak! Bahkan Kyra tidak bisa membayangkan hal itu.

Namun mulutnya tak henti-hentinya bernyanyi lagu milik Blackpink yang berjudul Kill This Love.
"Aesseo du nuneul galin chae
Salangui sumtongeul kkeunheoyagesseo
Let's kill this love!
Yeah,yeah,yeah,yeah
Rum pum pum pum pum pum pum..."

Kyra segera membungkam mulutnya dengan kedua tangannya ketika melihat guru mata pelajaran yang terkenal killer kini tengah berdiri di depan pintu kelasnya. Namanya Bu Nia.

Kyra kaget bukan main, karena sedari tadi dia jalannya sambil menunduk jadi tidak tahu kalau Bu Nia sudah berada di kelas, bahkan wanita paruh baya itu meluangkan waktunya untuk menunggunya di depan kelas.

Melihat tatapan tajam Bu Nia yang terlihat horor membuat Kyra bergidik ngeri. Bukan apa-apa, hanya saja jika melihatnya membawa penggaris kayu panjang- takutnya melayang ke arahnya.

Kyra hanya bisa memejamkan matanya tanpa berani menatap mata Bu Nia yang saat ini tertuju ke arahnya dan terlihat begitu tajam.

Bu Nia adalah guru Matematika dan guru Killer seantero sekolah SMA High School Red White.

Nada tegas yang membuat murid-murid terhipnotis jadi takut, apalagi Bu Nia tidak segan-segan melemparkan penggaris kayu panjangnya kepada murid-murid yang susah di atur alias murid bandel.

"Sudah tahu bel berbunyi kenapa masih di luar kelas Kyra?" Tanya Bu Nia yang masih memandang tajam Kyra tanpa berkedip.

"Iya bu, tadi sa-"

"Sekarang kamu saya hukum, lari keliling lapangan basket sepuluh kali!" Perintah Bu Nia dengan mantap.

"Emm..tapi bu...saya tadi ja-" Kyra berusaha untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi sebelumnya, tapi hasilnya sia-sia sebab Bu Nia memotong perkataannya lagi.

"Tidak ada tapi-tapian, sekarang cepat lari!" Sembur Bu Nia dengan meninggikan nada suaranya.

Kalau sudah begini mau bagaimana lagi? Sontak Kyra langsung berlari menuju lapangan basket yang sangat luas.

Kyra merasa sedikit bersyukur karena tidak ada cowok yang sedang bermain basket di lapangan basket, setidaknya dia tidak perlu merasa malu.

"Panas banget ih... Bisa gosong Kyra kalo kelamaan di sini." Katanya sembari mendengus sebal.

Kyra sudah memutari lima kali lapangan dan kurang lima kali lagi. Lagi pula sebentar lagi istirahat, dia melangkahkan kakinya menuju bangku kayu yang di sebelahnya terdapat pohon besar.

Setidaknya dia bisa berteduh sebentar, sebelum kembali berlari kembali untuk menyelesaikan hukuman dari Bu Nia.

Kyra mengusap peluhnya dengan menggunakan punggung tangannya, nafasnya terdengar memburu. "Kyra udah capek banget sumpah!"

"Nih buat lo!" Kata cowok yang nolongin Kyra pagi tadi, sambil menyodorkan sebotol Aqua dingin.

"Eum... Makasih kak." Kyra menyahut lirih sembari mengambil alih botol yang masih di pegang cowok itu, meski sedikit merasa tak enak hati.

"Iya cantik." Cowok itu tersenyum manis kepadanya sebelum cowok itu pergi begitu saja.

Kyra segera meminum Aqua yang di berikan cowok tadi dengan buru-buru, karena sejujurnya Kyra dari tadi sudah menahan haus, tenggorokanya serasa kering sehabis lari tadi, untung saja ada cowok tampan baik hati yang memberikan dia minum dengan cuma-cuma dan tentunya dia juga sangat lapar karna lari lima kali sudah cukup menguras tenaganya.

Bell istirahat akhirnya berbunyi, murid-murid berbondong-bondong meninggalkan kelasnya dan berlarian menuju kantin.

Kyra mengeluarkan sumpah serapah untuk kembarannya karena tadi pagi dia sudah meninggalkannya dengan sengaja.

Tidak lama kemudian Nara dan sahabatnya menghampiri Kyra yang masih duduk manis sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa halus di wajahnya.

"Gila! Lo kenapa bisa terlambat dan dihukum Ra?" Stela bertanya heboh.

Cia Auristela namanya, akrab dipanggil Stela. Cewek cantik nan manis, berambut panjang, kulit putih bersih, tinggi, hobinya bernyanyi, teman sekelasnya Kyra dan Nara. Tidak jomblo seperti Kyra dan Nara.

Bahkan para cowok tidak ada yang berani deketin Stela lagi semenjak dia udah punya pacar. Pacarnya tampan dan jago berantem.

Stela juga golongan fangirl, mungkin ketularan karena sahabatan dengan Kyra. Ratunya gosip dan mempunyai jiwa kepo yang sangat tinggi. Stela rajin dan cerdas seperti Nara.

"Tadi aku tersandung dan jatuh, untungnya ada yang nolongin Kyra jadi Kyra nggak jadi jatuh deh... Yang nolongin Kyra kakak kelas ganteng banget kayak oppa-oppa korea, La!" Kyra bercerita panjang lebar dengan heboh.

"Omaygat! Namanya siapa Ra?
Gue kenal nggak sama dia?" Stela kembali bertanya dengan mata berbinar.

Kyra menepuk jidatnya karena kesal. Harusnya tadi dia mengajak cowok itu berkenalan karena sudah menolongnya dua kali. Jika begini, dia jadi merasa hutang budi pada cowok itu. Bodoh! Kyra memaki dirinya sendiri karena kelewat lemot.

"Kyra nggak tau Stela," Kyra menjawab sembari menghela nafas panjang.

"Yahh... Padahal gue udah kepo banget nih," sahutnya, kecewa.

"Udah udah... Ngobrolnya di pending dulu, gue udah laper nih." Lerai Nara yang akhirnya mengeluarkan suara.

"Ashiap bosque." Kyra dan Stela menyahut kompak.

Nara hanya memutar bolanya malas ketika mendengar jawaban kompak dari kedua cewek itu.

Setelahnya ketiganya pun langsung melangkah menuju kantin, banyak pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan kagum karena ketiga cewek itu cantik semua.

Namun ada banyak juga yang menatap mereka dengan tatapan tidak suka alias iri karena tidak cantik seperti ketiganya.

"Omaygat, mereka bertiga cantik-cantik banget si!"

"Kyra... Senyumnya itu loh bikin meleleh."

"Gila cantik banget si Nara, tapi sayang dingin banget, kayak Elsa Frozen lama-lama."

"Manis banget sumpah si Stela, tapi sayangnya udah punya pacar."

"Mereka semua kayak girlband Korea yang lagi hitz sumpah."

Ketiganya bahkan sudah biasa mendapat pujian seperti itu, tetapi mereka tidak peduli dengan pujian teman-temannya itu.

"Gue aja deh yang pesen. Bay the way... Lo berdua mau titip apa?" Nara bertanya tanpa ekspresi.

"Gue mie ayam sama es teh manis." Stela menyahut sembari tersenyum.

"Aku samain aja sama Stela." Kyra ikut menimpali.

Nara hanya mengangguk dan segera pergi untuk memesan makanan.

"Coba deh lo sebutin ciri-ciri cowok yang nolongin lo yang tadi pagi itu!" Perintah Stela dengan raut wajah yang terlihat begitu amat penasaran.

"Dia mirip oppa-oppa Korea, tinggi, putih, rambutnya jabrik, ganteng, gagah... Terus apalagi ya... Ya pokoknya ciri-cirinya kayak gitu, La." Cerocos Kyra.

"Kakak kelas yang ciri-cirinya kayak gitu mah gue kenal, temennya pacar gue kayakna deh, Ra." Stela menjawab sembari tertawa renyah.

*

TBC!

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang