Waktu yang seharusnya digunakan selama tiga hari di Semarang justru diperpanjang hingga satu minggu. Hal tersebut membuat Tila yang harusnya pulang bertahan lebih dari waktu yang ditentukan karena sedikit masalah yang terjadi di lokasi.
Tila dan tim akhirnya tiba di kota tempat mereka tinggal dengan selamat. Tila menghela napas lega. Wanita itu menarik kopernya menuju taksi yang sudah ia pesan yang akan membawanya pulang ke kediaman Aris. Sementara Emily dan yang lainnya harus menggunakan kendaraan mereka karena tujuan arah tempat tinggal mereka berbeda. Pun, demikian Emily juga harus ke rumah sakit karena ibu gadis itu sedang dirawat. Awalnya Emily memaksa untuk mengantar Tila pulang, tapi hal tersebut ditolak Tila.
Tila menatap pemandangan jalan dengan tatapan datar. Tila tengah memikirkan hal apa yang akan ia lakukan saat tiba di rumah. Tila bingung dengan sikap yang akan ia ambil.
Kemarin malam, Tila bermimpi melihat papa mertuanya di sebuah hutan lebat dengan aura hitam di sekitarnya. Saat itu, Tila sungguh ketakutan apalagi saat melihat ekspresi wajah kesakitan dari pria yang menjadi papa mertuanya.
"Tolong, maafkan dia."
Hanya itu yang dikatakan Aris padanya di dalam mimpi. Awalnya Tila menganggap jika itu hanya mimpi biasa karena ia terlalu memikirkan hubungannya dan Adam. Tapi, setiap ia memejamkan matanya bayangan dan mimpi itu selalu datang. Tila ingin sekali mengabaikannya, namun tatapan dan ekspresi wajah papa mertuanya membuat Tila gelisah.
Tila ingin berdamai dengan masa lalunya. Tapi ia takut. Takut jika hal buruk itu kembali terulang lagi. Terlebih, para iblis masih berada di sekitarnya.
Tila menghela napas berat. Sepertinya ia akan belajar untuk menerima sedikit demi sedikit kepahitan di masa lalunya. Hal tersebut juga yang disampaikan oleh dokternya yang pernah berkata, jika ingin melupakan kepahitan dan kepedihan masa lalu, belajar ikhlas. Jika ikhlas bisa membuat hidup tenang, kenapa tidak? Namun, sekali lagi Tila menekankan di dalam hatinya jika praktik lebih sulit daripada teori.
"Mbak, sudah sampai."
Tila tersadar saat sopir taksi menegurnya.
"Oh, iya." Tila mengeluarkan uang untuk membayar ongkos taksi dan menyerahkannya pada sopir. Setelah itu, Tila turun dari mobil mengeluarkan koper miliknya dibantu oleh sopir tersebut."Terima kasih, Pak," ucap Tila.
Wanita itu kemudian melangkah masuk kedalam rumah yang terlihat sepi tanpa penghuni. Jam masih menunjukkan pukul 3 sore seharusnya baik Adam atau pun yang lain belum tiba di rumah.
Tak ingin membuat dirinya bertemu dengan Winar atau yang lainnya, Tila segera naik ke lantai atas dimana kamarnya dan Adam berada.
Tila menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur. Wanita itu menatap langit kamar dengan pikiran kosong hingga tanpa sadar matanya mulai terpejam dan terlarut dalam mimpi.
Sementara di kantornya Adam dibuat pusing oleh kedatangan mamanya. Wanita paruh baya itu mendesaknya untuk menceraikan Tila. Adam tentu saja menolak dengan beribu alasan. Namun, wanita yang sudah melahirkannya tidak mengindahkan apa pun alasan Adam.
"Mama enggak mau tahu Adam, kamu harus segera menceraikan istri kamu. Dia perempuan enggak berguna. Perempuan kotor yang sudah selingkuh dan tidur dengan laki-laki lain."
Adam mengepalkan kedua tangannya. Sorot matanya menatap tajam sosok sang mama yang berhasil membuka luka lamanya kembali. Luka lama di mana ia melihat Tila berselingkuh dengan laki-laki lain.
"Aku yang memutuskannya, Ma. Aku tetap enggak akan menceraikan Tila." Adam mendesis menatap mamanya tajam.
Winar sontak saja melotot mendengar sahutan putranya. Tidak terima ia jika Tila tetap menjadi istri adam.
![](https://img.wattpad.com/cover/275303687-288-k846807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA JODOH
Любовные романыSinopsis Tilia January menanam kebencian yang teramat sangat pada keluarga Adam yang juga merupakan mantan kekasihnya, dulu. Tila, sapaan akrabnya tidak pernah menyangka jika ia akan kembali dipertemukan dalam sebuah acara perjodohan yang diciptakan...