04. Red flag

486 29 20
                                    

Istirahat pertama, Jesna memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Rutinitas mengembalikan buku dan kembali meminjam buku. Meski bar-bar begitu Jesna juga patut dijuluki si kutu buku. Hobinya membaca. Cuma setelah kenal Wafa dia punya hobi lain. Jadi paparazi pacarnya.

Ngomong-ngomong Wafa. Jesna lagi aneh. Dia ngambek lagi. Salah kan suka kepo. Jadi overthinking.

Biasanya, istirahat pertama dia bakal apel ke kelas Wafa. Ngajak makan bareng. Tapi sejak pulang dari alun-alun tadi malam. Boro-boro bucin sama Wafa, chat doi aja dia anggurin.

Memang benar kata-kata I overthink cause I notice everything.

Awalnya cuma pengin tau, jadi malah lebih tau. Sepele sih tapi jadi kepikiran.

~~~~~~

"Naaa. Satria ngajak gue jalan lagi masa?" Heboh Hera memamerkan room chatnya dengan Satria pada Jesna.

Jesna membacanya sebentar dan tersenyum, "ngajak kemana?" Tanya Jesna.

"Kemana ya? Lo biasanya jalan kemana sama Wafa?" Hera malah balik tanya.

"Nggak kemana-mana sih." Jawab Jesna dan kontan kena toyor Hera.

"Heraaaaa! Adab Lo kemana sih? Pala gue bisa encer Lo toyor-toyor gitu?" Kesal Jesna tak terima dan membalas dengan menoyor balik kepala Hera.

"Ya abis ditanya, jawabnya ga ngenakin. Jawab kek yang bener!" Hera ngegas.

"Ya emang ga kemana-mana. Paling nemenin Wafa futsal doang terus beli minum di kafe. Udah pulang. Kira Lo gue ke club terus dugem gitu?" Jesna lebih ngegas. Meladeni adu bacot dengan Hera.

"Ya elu selow dong. Gue kan cuma nanya. Nanya aja ga boleh?" Nada Hera melunak. Bukan karena sebab dia mau mengalah. Tapi gerombolan Satria beserta teman-temannya lewat. Hera memastikan penampilannya rapi sebelum Satria mengetahui eksistensinya.

"Cie-cie!" Kicau Jesna niat meledek Hera. Tapi langsung kicep pas tau Wafa juga ada di gerombolan tersebut. Dia lupa kalau Satria satu kelas dengan Wafa.

Jesna mengunyah cepat keripik di mulutnya, menelannya dengan paksa saking kagetnya.

"Na!" Panggil Wafa dan menghampiri Jesna.

Jesna diam dengan ekspresi yang membuat Wafa menebak-nebak suasana hatinya hari ini.

Padahal baru kemarin dia diamuk dan baikan. Masa hari ini mau menerkam lagi.

"Chat aku kok ga dibales? Kenapa?" Tanya Wafa.

"Lupa." Balas Jesna. Singkat, padat dan cukup jelas di telinga Wafa.

"Kirain marah." Balas Wafa.

"Nanti ada busking lagi?" Tanya Jesna.

Wafa menggeleng. Dan Jesna mengangguk.

"Futsal?" Tanya Jesna lagi. Memang Jesna itu banyak tanya, sedangkan Wafa banyak jawabnya.

"Mau nemenin?" Tanya Wafa. Jesna sudah siap untuk menjawab oke tapi urung karena Satria menginterupsi.

"Bro Lo udah janji buat beli keperluan muncak sama anak-anak." Sambar Satria.

OVT (Riize Wonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang