09. Kado

326 24 8
                                    

Jesna menatap layar ponselnya tanpa berkedip. Entah dia yang baru ingat atau hari yang cepat berlalu. Tapi Jesna benar-benar lupa. Melihat Jesna yang mematung dan menatap layar ponselnya terus-menerus, Hera jadi bingung.

"Lo ngga apa-apa Na?" Tanya Hera kemudian.

Jesna menoleh ke Hera dengan memijat pelipisnya. Pusing.

"Lo tau ngga?" Jesna buka suara. Sedangkan Hera mengangkat pundaknya singkat. Ya jelas dia tidak tau lah.

"Kenapa?" Tanya Hera. Lanjut fokus scroll tiktok.

"Gue lupa kalau bentar lagi Wafa ulangtahun." Ucap Jesna lalu mengacak asal rambutnya. Hera melirik malas Jesna dari ekor matanya.

"Lebay amat Lo jamet!" Hera mendorong pundak Jesna. Tidak kuat banget sih. Tapi hampir membuat Jesna terjungkal. Soalnya Jesna memang badannya kecil. Senggol dikit oleng.

"Kok gue bisa lupa yaa? Gimana dong?" Jesna kelihatan sudah frustrasi duluan.

"Yaelah. Simpel kalau ulangtahun mah dikasih kado. Beres!" Saran Hera. Jesna memberikan respon berupa anggukan.

"Tapikan gue pengin ngasih surprise juga Her. Masa, kan ini ulangtahun pertama dia pas sama gue gitu loh. Masa Lo ngga ngerasain jadi gue sih?" Jesna tambah ribet. Akhirnya Hera berhenti scroll tiktok dan meletakkan ponselnya di meja. Menghadap Jesna dan mereka saling beradu tatap sekarang.

"Lo mau ngasih surprise apa?" Tanya Hera serius.

Tapi Jesna menggeleng. "Gue ngga ada ide Hera. Lo ada ide apa gitu?" Tanya Jesna.

Hera menatap sinis Jesna. Yang ditatap malah melas. Merasa hidupnya paling susah.

"Yaudah deh Lo pikirin mau ngasih kado apa dulu. Surprise nya kita pikir nanti." Putus Hera.

"Tapi bantuin ya?" Rengek Jesna lagi.

"Iye tuan putri!" Hera setengah teriak di telinga Jesna. Bukan saja membuat telinga Jesna berdenging tapi Hera juga mendapat delikan marah dari teman-temannya. Apalagi tatapan membunuh dari Jaya.

"Apa Lo gue colok mata lo satu-satu!" Hera bukannya merasa bersalah malah menantang satu kelas.

"Bacod. Lo ngga diem gue lakban mulut lo!" Ancam Jaya dari tempatnya.

~~~~~

Istirahat pertama. Seperti biasanya. Jesna akan menemui Wafa dan mengajak cowok itu makan siang bersama. Jesna berjalan riang dengan membawa lunch boxnya.

Tapi tiba-tiba Jesna menoleh ke belakang. Hera memanggil. Dan menyamakan langkahnya dengan Jesna.

"Tungguin kali!" Protes Hera dan sambil jalan membenarkan penampilannya.

Jesna sampai di sini belum paham. Biasanya bocah di depannya bakal ngajak Lyla dan Rara makan bareng karena tau Jesna bakalan makan dengan Wafa. Tapi kok?

"Lo lupa gue ceweknya Satria?" Seperti tau yang dipikirkan Jesna. Hera kasih paham duluan.

Jesna memutar bola matanya berbarengan menghela napas.

"Hadeh. Pantesan!" Balas Jesna dan jalan cepat meninggalkan Hera. Yang ditinggal lari untuk mengejar.

"Satria!"

"Wafa!"

Jesna menatap sinis Hera di sampingnya. Agak kesal. Tapi dia juga yang kemarin nyuruh Satria nembak Hera. Malah jadi gini.

OVT (Riize Wonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang