day 1 and everyday

116 10 2
                                    

"aku juga mencintaimu, Gojo." Kata Utahime melalui telponnya. Mendengar hal itu, Oohh... Rasanya Gojo ingin terbang ke khayangan. Akhirnya penantian Gojo tidak sia-sia, Utahime menerima cintanya.
"Terima kasih Utahime..." Kata Gojo yang juga senang mendengar jawaban dari Utahime. Sedangkan kebalikannya, Utahime masih kaget dia bisa mengatakan hal itu kepada Gojo. Dasar bodoh! Bisa-bisanya aku mengatakan hal itu! Gerutu Utahime dalam hati. Tetapi jauh dilubuk hatinya, dia benar-benar menyukai Gojo.
"Utahime? Kau mendengarku?" Panggil Gojo melalui telfonnya.
"I-Iya, aku dengar kok...." Jawab Utahime gelagapan.
"Kenapa? Kau gugup?" Goda Gojo
"Ne, Gojo, jadi sekarang kita ini apa?" Tanya Utahime yang berusaha memperjelas hubungan mereka.
"Akan ku perjelas, ketika kedua orang tersebut saling mencintai dan sudah sama-sama menyatakan perasaan mereka maka?" Tanya Gojo
"Biasanya mereka akan pacaran atau ke tahap yang lebih serius." Jawab Utahime.
"Jadi, maukah Utahime menjadi pacarku?" Tanya Gojo.
Pipi Utahime memerah sejadi-jadinya, untung saja saat ini dia sedang melakukan panggilan dengan Gojo, kakau dia berbicara langsung dengan Gojo, Utahime bisa pingsan dibuatnya
"Eh aku? Hmmmm....." Jawab Utahime sambil memikirkan jawaban yang tepat. "Tidak perlu di jawab, jelas-jelas aku mencintaimu bodoh. Jadi sudah jelas kan jawabannya? Aku mau." Sambung Utahime yang di iringi oleh sorak-sorai Gojo. Gojo begitu senang karena dia berhasil membuat Utahime menjadi pacarnya. Sedangkan Utahime, dia masih tidak percaya jika mulai hari ini, dia adalah pacar dari si bodoh rambut putih itu.
"Berat sekali ya ternyata punya hubungan LDR." Kata Gojo
"Ya sudah, menyerah saja, masih banyak yang mengantri untuk jadi pacarku." Goda Utahime
"Kau pikir aku pria yang gampang menyerah hm? Tidak segampang itu. Akan kubunuh semua pria yang mencoba mendekatimu" Sahut Gojo
"Coba saja kalau berani... Sudah ya, aku mau istirahat dulu, aku lelah sekali." Kata Utahime.
"Selamat beristirahat, besok aku akan ke Kyoto untuk menemui pacarku karena aku sudah sangat merindukannya. Aku benar-benar mencintaimu Utahime." Kata Gojo dengan suara yang lembut.
"Aku tunggu ya..." Sahut Utahime sambil menutup teleponnya, lalu tertidur lelap. Tubuhnya sudah lelah, namun dia mereasa lega sekaligus senang karena dia berhasil mengutarakan perasaannya ke pria itu.

----
Sementara itu sedari tadi Gojo sudah kegirangan tak karuan karena dia berhasil mengutarakan perasaannya kepada Utahime. Dia benar-benar begitu mencintai Utahime sekarang. Kebahagiaannya hampir membuatnya menitikkan air mata. "Terima kasih Utahime, see you besok di Kyoto." Kata Gojo sambil menatap layar ponselnya yang ternyata ada sebuah pesan singkat yang masuk.
Riko: Gojo, beri aku kesempatan. Akan kubuktikan kalau aku benar benar mencintaimu
Kebahagiaan Gojo hampir sirna akibat pesan yang dia terima, jelas-jelas dia tidak mencintai Riko. Selama ini dia hanya menganggap Riko sebagai temannya saja. Tetapi kedua orang tua mereka, selalu mencocok-cocokkan mereka. Karena tidak ingin larut dalam kemarahannya terhadap Riko, Gojo memilih tidur untuk mempersiapkan diri mereka keesokan harinya.

---
Alarm kamar Gojo berbunyi pukul 7 pagi ya menandakan dia harus segera bersiap ke Kyoto dan menemui Utahime. Gojo memakai kaos biru dan cardigan hitam serta celana kain hitam tidak lupa dia memakai kacamata hitam kesukaannya dan menyemprotkan parfum kesukannya. Dia siap menemui Utahime. Sedangkan Utahime hari ini memakan dress warna biru senada dengan warna mata Gojo (entah kenapa Utahime memilih dress itu) dengan panjang selutut dan pita putih yang diberikan Gojo waktu itu. Gojo mengabari Utahime kalau mereka akan bertemu di stasiun kedatangan di Kyoto.

---

"Lama sekali orang ini." Kata Utahime sambil melirik jam tangannya. Tidak lama setelah itu pria yang ditunggu Utahime sudah datang.
"Wah, baju kita serasi ya hari ini... Dan pita itu? Kau terlihat cantik dengan pita itu." Kata Gojo sambil memperhatikan Utahime. Begitu pula Utahime, dia tidak sadar kalau penampilannya sangat serasi dengan Gojo.
"Aku hanya mengambil baju yang terlihat di depan mata." Elak Utahime sambil memalingkan wajahnya. Gojo langsung mengarahkan wajahnya untuk melihat Utahime dari dekat, Tuhan, betapa cantik dan indah sekali pacarku hari ini batin Gojo.
"Apa iya?" Goda Gojo yang membuat pipi Utahime semakin memanas. "Ya sudah, kalau begitu, kau mau kemana?" Tanya Gojo.
"Ayo kita ke hutan kota, setelah itu kita ke cafe langgananku, dan kita menonton film" Jawab Utahime.
"Padat sekali ya... Tapi selama itu dengan Utahime, aku mau." Kata Gojo sambil menggenggam tangan Utahime. Senyuman terukir di bibir Utahime ketika Gojo menggengam tangannya.

----
Berbeda dengan kepribadiannya di kampus, kali Gojo terlihat agak dewasa (meskipun masih sedikit kekanakan) tetapi justru sisi kekanakannya yang membuat Utahime nyaman. Mereka berdua membeli es krim cokelat dan berjalan-jalan disekitar hutan kota. Gojo menggenggam tangan Utahime, terkadang juga mencium pipinya karena gemas. Mengusap kepala Utahime. Gojo benar-benar memanfaatka tinggi badannya untuk menjahili Utahime. Untuk Utahime sendiri, dia sangat menikmati itu, dia tidak marah sekalipun. Dia merasa terhibur dengan apa yang Gojo lakukan kepadanya.

Mereka juga mampir untuk makan siang di cafe langganan Utahime. Mereka memesan pasta dan minuman tropical fruit yang menyegarkan. Tidak lupa mereka mengabadikan momen mereka berdua di photbox yang tersedia di sekitar jalan. Keduanya sangat senang dan tidak hentinya Gojo menggenggam erat tangan Utahime. Setelah itu mereka berdua menonton film kesukaan Utahime yaitu film dengan genre romance. Baik Utahime dan Gojo, keduanya sangat senang dengan hari ini
--
Malam telah tiba dan mereka berdua sudah menyelesaikan jadwal jalan-jalan mereka, akhirnya mereka tiba di depan apartment Utahime.
"Aku mau main ke apartment mu, boleh?" Tanya Gojo.
"Tidak! Sudah saatnya kau pulang." Jawan Utahime galak.
"Tapi ini sudah malam, aku juga lelah kalau naik kereta lagi ke Tokyo" Kata Gojo dengan mode imutnya.
"Aku tidak tertipu dengan mode imutmu, sekali tidak ya tidak." Kata Utahime.
"Oke kalau begitu, aku akan pulang ke Tokyo. Aku akan mengejar kereta terakhir." Kata Gojo
"Kalau ketinggalan kereta?" Tanya Utahime khawatir
"Tidak akan, aku kan cepat." Jawab Gojo yang berusaha menangkan Utahime.

Sebelum Gojo pergi, Utahime melayangkan ciuman lembut di pipi dan bibir Gojo. Rasanya Gojo ingin terbang ke langit ke-tujuh karena ciuman Utahime.
"Terima kasih ya..." Kata Utahime setelah mencium Gojo lalu memeluknya.
"Sama-sama....kau tahu Utahime, aku sangat sangat mencintaimu, aku bersyukur aku bertemu denganmu." Kata Gojo.
"Aku juga mencintaimu bodoh, tapi jangan mengatakan hal seolah-olah kita mau berpisah. " Kata Utahime yang masih terbenam dalam pelukan Gojo.
"Utahime, aku jatuh cinta padamu dari hari pertama kita bertemu dan aku akan mencintaimu hari ini dan selamanya" kata Gojo sambil mengusap kepala Utahime dan menciumnya.
"Aku juga, Satoru....  Aku bersyukur bertemu denganmu disaat terlemahku... Aku juga mencintaimu..." Kata Utahime dan di akhiri dengan ciuman mereka berdua yang dalam dan intens...
.
.
.
.
.
.
To be continued
Thank you guys sudah menunggu update an ini!!!
Tetep ikutin cerita ini yaa!!! Jangan lupa vote, comment, follow, dan share! Thank you

i wanna be yours (gojohime) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang