Utahime to Gojo

130 9 4
                                    

Selamat tinggal Gojo, sampai bertenu nanti batin Utahime sambil melambaikan tangannya ke arah Gojo dari dalam kereta.

Kereta mulai menjauh dan meninggalkan Tokyo. Sepanjang jalan, Utahime hanya bisa melihat pemandangan kota, pepohonan, dan pegunungan. Sambil membaca buku, Utahime memikirkan percakapan singkat antara dia dengan Gojo sebelum dia berangkat ke Kyoto.

Tunggu aku? Apa - apaan itu? Kenapa aku juga bilang jangan meninggalkanku? Aku pusing memikirkannya! Bisa-bisanya aku berkata seperti itu!!!! Dasar Utahime bodoh! Gerutu Utahime dalam hati. Memang benar, dia tidak memikirkan apa-apa saat mengatakan seperti itu di depan Gojo. Dia menyesali perkataannya, betapa bodohnya dia ketika mengatakan itu sambil menangis di depan juniornya. Argh, bodoh sekali kau Utahime!!!!! Kata Utahime sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tiba-tiba ponsel Utahime berdering, dan itu adalah panggilan dari Gojo. Padahal tadi barusan ketemu, sudah telfon lagi, dasar orang ini batin Utahime sambil mengangkat panggilan dari Gojo.

"U-ta-hi-me? Apa kabar?" Tanya Gojo.
"Masih baik, kan kita baru berpisah." Sahut Utahime jutek
"Ayolah, tadi kamu nangis di pelukanku, sekarang jadi jutek lagi. Maumu apa?" Goda Gojo.
Pipi Utahime menjadi merah dan malu karena Gojo membahas kejadian di stasiun tadi "bisa tidak jangan bahas itu?" Tanya Utahime sambil berteriak
"Tidak baik berteriak di shinkansen, kau bisa di turunkan di stasiun terdekat manis." Kata Gojo.
"Tapi jangan bahas hal itu lagi, aku malu. Aku tadi tidak berpikir apapun saat mengatakan hal itu. Jadi jangan di ambil hati." Kata Utahime.
"Tapi Utahime, yang aku katakan tadi itu serius" sahut Gojo. Hal itu membuat Utahime kaget.
"Jadi kau serius?" Tanya Utahime yang berusaha mengkonfirmasi apakah itu benar-benar serius atau tidak.
"Kau pikir selama ini aku bercanda? Aku serius Utahime." Jawab Gojo
"Baik ciuman kita?pelukan kita? Kau pasti bercanda kan?" Tanya Utahime sekali lagi.
"Utahime, biar aku perjelas sekali lagi. Aku tidak bercanda dengan semua itu, aku serius dengan itu Utahime, aku serius denganmu, setelah sekian banyak momen yang kita lalui, aku sadar kalau aku menyukaimu, lebih tepatnya, aku mencintaimu Utahime." Kata Gojo melalui panggilannya. Setelah Gojo mengatakan hal itu, Utahime terdiam sebentar untuk menenangkan pikirannya.
Jadi selama ini Gojo menyukaiku? Kenapa aku tidak sadar? Tapi, apakah aku menyukainya? Apakah aku juga memiliki perasaan yang sama dengannya? Hal itu membuat Utahime kembali teringat akan masa-masa yang sudah mereka lewati, jujur Utahime sangat nyaman dengan Gojo. Utahime sangat menyukai perlakuan yang Gojo berikan kepada Utahime. Hati Utahime juga sangat panas ketika melihat Gojo bersama atau terlihat akrab dengan perempuan lain.

Utahime memang ahli di akademik, tetapi dia memang payah dalam hal percintaan, dia bingung harus merespon seperti apa ketika Gojo mengatakan hal itu.
"Jadi Utahime, bagaimana dengan dirimu?" Tanya Gojo. Utahime sangat bingung dengan perasaannya sendiri.
"Gojo, begini, aku masih bingung dengan perasaanku sendiri. Beri aku waktu...." Jawab Utahime lembut.
"Baik, jika itu yang kamu mau, baiklah, yang penting aku sudah mengatakan perasaanku kepadamu, sisanya, kau yang memutuskan. Kalau begitu sudah dulu ya, selamat beristirahat" Kata Gojo sambil menutup panggilannya yang hanya menyisakan Utahime yang termenung sambil menatap handphonenya.

Bodoh! Jelas-jelas kau buat mainan perasaan si rambut putih itu! Batin Utahime. Dia sangat kacau hari ini, rasa-rasanya dia hampir mau menangis saat memikirkan panggilan tadi dan jawaban dia barusan. Tapi aku bingung bagaimana aku memulainya, rasanya aku ingin tidur saja gumam Utahime sambil menyandarkan kepalanya di bangku penumpang kereta.

Setelah sekian lama tertidur, Utahime terbangun dan sadar dia sudah tiba di Kyoto. Sial aku kelewatan tidur! Kata Utahime sambil membereskan barang-barangnya dari kereta dan bergegas turun. Meskipun ditinggal 3 hari, Utahime sangat merindukan Kyoto. Dia turun dan menghirup dalam-dalam udara di Kyoto. "rasanya lama sekali ya, aku rindu Kyoto." Kata Utahime. Saat Utahime berjalan, sesuatu terjatuh dari kantongnya dan itu adalah sapu tangan Gojo yang belum ia kembalikan. Aku lupa hal ini! Padahal tadi aku bertemu dengannya tadi! Kata Utahime sambil kembali menyimpan sapu tangan milik Gojo dalam kantongnya lagi.  Aku harus segera mengabari Gojo, sebelum aku lupa lagi kata Utahime sanbil bergegas mencari taxi untuk pulang menuju apartemennya.

Sesampainya di Apartemen, Utahime segera membereskan barang bawaannya, terutama bajunya yang ternyata sudah di cuci di mesin cuci rumah Shoko. Itu membuat beban pekerjaan Utahime berkurang setidaknya tiga perempat karena Utahime malas mencuci, apalagi kalau baju nya banyak.

Setelah berberes, Utahime langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur, kepalanya sangat pusing diakibatkan oleh banyak pikiran dan hubungan rumitnya dengan Gojo. Sejujurnya, Utahime sudah dapat tempat magang di Kyoto. Dia akan magang di salah satu rumah mode yang membuat baju-baju khas perpaduan budaya modern dan tradisional di Kyoto. Utahime tidak mencari tempat magang, dia mendapatkan penawaran itu sendiri tetapi dia bilang ke semua orang dia mencari tempat magang.

Aku sebaiknya segera menelpon Satoru, pasti dia kebingungan mencari sapu tangan mahalnya. Gumam Utahime sambil membuka ponselnya.

"Hallo Utahime, ada apa?" Tanya Gojo yang nada suaranya kembali ceria seperti biasa.
"Aku hanya bilang kalau sapu tanganmu masih di aku." Jawab Utahime. Sebenarnya dia agak sungkan untuk menelpon Gojo setelah dia mengatakan itu di kereta tadi.
"Sapu tangan? Yang mana? Aku tidak ingat." Kata Gojo
"Yang waktu itu, waktu aku ke Tokyo sebelum acara. Sapu tanganmu akan ku kembalikan sesaat kalau aku ke Tokyo/kau jalan-jalan ke Kyoto ya?" Tanya Utahime.
"Tidak perlu, itu buatmu saja. Sebagai kenang-kenangan" jawab Gojo santai.
"Jangan, kan itu milikmu, jadi harus ku kembalikan" kata Utahime
"Jangan dikembalikan, buat mu saja. Simpan saja itu, karena entah kapan kita akan bertemu lagi, jadi anggap saja itu hadiah perpisahan dariku." Sahut Gojo. Utahime pun sedih mendengar hal itu
"Jangan mengatakan hal yang seolah-olah kita tidak akan pernah bertemu lagi. Kita masih bisa bertemu " kata Utahime dan Gojo pun terkekeh mendengar jawaban Utahime.
"Iya, iya, terserah deh. Sudah ya, aku tutup dulu telponnya biar kau bisa beristirahat." Kata Gojo. Hal itu membuat Utahime tersentak, karena dia berpikir jika Gojo ingin mengbrol lama dengannya
"Tunggu dulu, jangan tutup telpon dulu." Cegah Utahime
"Kenapa?" Tanya Gojo kebingungan.
"Maafkan aku tentang yang tadi." Kata Utahime
"Tidak perlu, bukan salahmu. Setiap orang punya hak untuk menjawab itu." Kata Gojo. Utahime hanya bisa tersenyum mendengar perkataan dari Gojo.

Sesaat mereka berdua saling berdiam diri di telepon.
.
.
.
.
.
.
"Ne Gojo, setelah aku pikir-pikir, aku juga mencintaimu." Tutur Utahime lembut.
.
.
.
.
.
.
To be continueeeeddddddddd!!!!!
Seru banget deh akhirnya Gojo dan Utahime saling confess!
Jangan lupa vote, share, follow, dan comment yaaaa!
See you di next chapter!

i wanna be yours (gojohime) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang