do you think i have forgotten about you?

165 12 2
                                    

song inspiration: About You - The 1975
.
.
.
Akhirnya hari yang ditunggu Utahime dimilai, hari dimana cabang baru dari rumah mode tempat dia bekerja dibuka. Banyak sekali tamu undangan dari berbagai macam kalangan di undang. Tentunya itu sudah melalui screening dan seleksi ketat dari sang pemilik rumah mode tersebut.
"Utahime!! Selamat ya! Akhirnya project ini berhasil..." Kata Shoko, sahabat setia Utahime yang turut diundang ke acara tersebut. Tidak lupa dia membawa Geto, tunangannya.
"Terima kasih juga telah mendukungku Shoko, ini semua berhasil juga berkat bantuanmu. Kau sangat membantu mentalku pada waktu proses ini.." sahut Utahime. Memang benar, Utahime sempat mengalami emotional damage ketika merencanakan project dan event ini dan Shoko sangat membantunya untuk melewati itu. Karena kalau dulu, Gojo selalu menenangkan dan memberikan support mental pada Utahime dan dia mengingat dengan jelas perlakuan Gojo tersebut .

"Dimana dia?" Tanya Geto
"Siapa?" Tanya Utahime balik.
"Jangan pura -pura lupa...." Goda Shoko.
"Siapa sih?" Tanya Utahime yang masih bingung.
"Gojo." Jawab Geto singkat.
"Ah orang itu... Aku terlalu sibuk hari ini sampai aku tidak melihatnya berkeliling di acara ini. Padahal orangnya suka sekali tebar pesona." Kata Utahime.
"Wah, kau masih ingat ya tentang kebiasaan Gojo, padahal sudah 4 tahun berpisah." Shoko berdecak kagum karena Utahime masih mengingat perilaku Gojo secara detail.
"Mana mungkin aku lupa? Dia memegang peranan penting dalam kehidupanku." Sahut Utahime. Keheningan dan rasa canggung meliputi Utahime,Shoko, dan Geto karena Gojo adalah topik yang sangat sensitif bagi Utahime. Sejak mengetahui kebenarannya, Utahime semakin bersedih dan menyesal kepada Gojo.
"Oh iya Utahime, terimalah ini..." Kata Shoko sambil memberikan undangan pernikahan.
"Eh? Secepat itu? Katanya tahun depan..." Tanya Utahime yang kaget.
"Hehehhe, iya... Maaf ya membertahu mendadak, ternyata persiapan kami sudah selesai, jadi tidak perlu menunggu hingga tahun depan. Juga, karena kami ingin memberikan kejutan pada mu." Kata Geto.
"Wah, selamat ya untuk pernikahan kalian, aku pasti akan datang lalu menghabiskan seluruh konsumsi kalian..." Goda Utahime. Mereka pun tertawa.
"Iya apa sih yang tidak untuk Utahime ku?" Goda Shoko. Utahime pun ikut tertawa.

------------------------------

Akhirnya mereka pun menikmati event tersebut, hingga event tersebut berakhir dan dapat dikategorikan Utahime dan tim nya sukses menjalankan event tersebut, terbukti dengan pembelian yang meningkat tajam secara berkala setelah membuka cabang baru di salah satu daerah di Kyoto. Utahime pun akhirnya di promosikan menjadi manager cabang tersebut.

-----------------------------------

Bulan Desember
Acara yang ditunggu Utahime pun dimulai, yaitu pernikahan sahabat tercintanya yaitu Shoko dan Geto. Utahime pun kagum dengan mereka beedua karena hubungan mereka bertahan lama sejak mereka duduk dibangku SMA (sungguh hal yang sangat di impikan oleh Utahime)

Utahime memakai dress warna biru elegan paste milik brand tempat dia bekerja, serta beberapa aksesoris simple namun elegan. Tidak lupa dengan clutch warna biru muda yang semakin memancarkan aura kecantikannya. Utahime pun berangkat menuju tempat pernikahan Shoko.

Sesampainya di tempat pernikahan, tidak berlama-lama lagi, akhirnya Shoko dan Geto memasuki altar pernikahan. Shoko sangat cantik begitupun dengan Geto yang sangat tampan. Utahime menangis melihat akhirnya sahabatnya menikah dengan orang yang dicintainya. "Andai aku seperti itu ya..." Gumam Utahime pelan. Utahime tidak menyadari bahwa ada sosok yang sedari tadi memperhatikannya sejak awal.

Acara santai pun di mulai, Utahime mulai mencari beberapa kue-kue manis kesukaannya. "wah... Banyak sekali ya pilihannya...." Gumam Utahime pelan sambil memilih kue kesukannya.

"Kau pasti mau yang ini kan?" Tanya seseorang tersebut sambil menunjuk sebuah kue berbalur krim cokelat dengan sedikit rasa wine.
"Eh? Iya.... Aku suka kue ini, terima kasih ya!" Seru Utahime sambil mengambil beberapa potong kue itu. "Tapi, kenapa kamu bisa tahu?" Tanya Utahime yang tidak memperhatikan lawan bicaranya.
"Karena aku tidak pernah lupa sedikit pun tentang mu, Hime-chan." Jawab orang itu. Karena penasaran, akhirnya Utahime menoleh dan sesuai dengan dugaannya, itu adalah Gojo Satoru.
"Go-gojo? Benarkah itu kau?" Tanya Utahime yang penuh dengan perasaan kaget dan kagum.
"Benar, apa kau sudah lupa dengan wajahku hm?" Tanya Gojo balik.
"Mana mungkin aku bisa lupa semua tentangmu Gojo." Jawab Utahime dengan air mata yang hampir mengalir dari pipinya. Dia tidak percaya bahwa sekarang dia bertemu orang yang dia cintai sejak sekian tahun lamanya. Perasaan itu masih sama, Utahime masih mencintai Gojo.
"Ayok kita ngobrol sebentar, sudah lama rasanya tidak ngobrol berdua." Ajak Gojo. Lalu mereka mengambil tempat duduk agak pojok dan belakang agar bisa ngobrol dengan tenang.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Gojo.
"Baik, bagaimana dengan mu?" Tanya Utahime
"Sangat baik, bahkan lebih baik karena aku bertemu denganmu." Jawab Gojo. "Selamat ya atas pembukaan cabang barumu. " Sambung Gojo
"Terima kasih banyak! Apa kamu datang waktu itu?" Tanya Utahime.
"Datang dong, aku melihatmu sangat senang dengan pekerjaan dan hasil projectmu. Aku turut senang melihatnya." Jawab Gojo sambil menatap mata Utahime yang masih sama indahnya dengan waktu itu.
"Terima kasih Gojo." Kata Utahime.
"Oh iya, ini untukmu, selamat atas projectmu." Kata Gojo sambil memberikan kotak yang ternyata berisi kalung dengan liontin berwarna ungu kesukaan Utahime.
"Terima kasih ya! Wah, ternyata kamu masih inget ya warna kesukaanku?" Tanya Utahime yang masih kagum.
"Tentu." Jawab Gojo singkat.  Namun, Utahime tetap senang jika Gojo masih mengingat tentang dirinya. 
"Kau tahu Gojo, sebenarnya aku---" belum selesai Utahime mengutarakan isi hatinya, tiba-tiba MC memanggil teman mempelai pria dan wanita untuk mengambil foto.

Sesi foto pengantin pun dimulai, Shoko dan Utahime sangat heboh sendiri, sedangkan Gojo dan Geto bingung melihat kelakuan mereka berdua.
"Akhirnya kalian ketemu juga?" Bisik Shoko.
"Aku benar-benar merindukannya... Dia masih ingat semua tentangku ternyata." Jawab Utahime.
"Nikah saja kalian!" Perintah Shoko.
"Aku canggung, mungkin saja dia sudah punya pacar." Sahut Utahime.
------
"Ne Satoru, akhirnya kau bertemu juga dengan sosok yang kamu cari." Kata Geto.
"Itu semua juga karena bantuanmu dan dan Shoko." Sahut Gojo.

Setelah mereka berfoto bersama, akhirnya acara selesai dan para tamu undangan pulang termasuk Gojo dan Utahime.

"Utahime!!!" Seru Gojo yang membuat Utahime menoleh "kamu pulang naik apa?" Sambung Gojo.
"Naik taksi.." jawab Utahime.
"Bareng aku aja..." Ajak Gojo
"Jangan, aku sungkan, nanti pacarmu marah." Kata Utahime
"Pacar? Siapa?" Tanya Gojo kebingungan.
"Pacarmu lah!" Jawab Utahime.
"Aku belum punya pacar kok! Memangnya kamu udah ada?" Tanya Gojo balik.
"Belum." Jawab Utahime singkat.
"Jadi ayok pulang bareng!" Ajak Gojo sambil menggenggam tangan Utahime dan membawanya ke mobil Gojo.

Di mobil mereka hanya berdiam diri karena canggung, sudah lama rasanya mereka tidak satu mobil berdua. "Mau makan?" Pertanyaan Gojo memecah keheningan.
"Eh? Tadi kurang?" Tanya Utahime.
"Kurang, aku ajak kau di suatu tempat." Jawab Gojo dan dia langsung mengarahkan mobilnya ke sebuah caffee yang tidak asing bagi Utahime. Ternyata caffee itu adalah tempat dimana mereka mengakhiri hubungan mereka.
"Gojo, tempat ini kan...--" Utahime yang masih tidak percaya. "Benar Utahime, ini tempat dimana hubungan kita resmi berakhir. Tahu tidak, sejak hari itu, aku selalu berkunjung ke tempat ini. Karena aku sebenarnya ingin sekali mengunjungi tempat ini bersamamu. Tapi.... Ah sudahlah." Sahut Gojo. Air mata Utahime rasanya sudah tidak bisa terbendung lagi sejak mendengar hal itu. Rasa rindunya kepada Gojo masih sama seperti dahulu, tidak ada yang bisa menggantikannya.

Sesampainya di caffee itu, mereka duduk di bangku favorit Utahime sejak lama dan sampai sekarang. Termyaya bangku itu sudah di reservasi oleh Gojo sebelumnya. Lalu tidak lama kemudian datanglah menu yang di reservasi oleh Gojo. Ketika melihat menu itu, Utahime menjadi kaget, karena ini adalah makanan favoritnya. Hati Utahime sudah tidak bisa menahan tangis dan rindu ketika melihat sosok jangkung duduk di hadapannya. Dia ingin sekali memeluk Gojo, menumpahkan semua rindunya kepadanya.
"Utahime, jangan bengong... Nikmati makanannya, kenapa? Ga enak? " Kata Gojo.
"Eh bukan, makanannya enak. Hanya aku bingung, aku kagum, kamu masih ingat semuanya." Jawab Utahime.
"Tentu saja, mana pernah aku lupa segala tentangmu? Mana pernah dan mana bisa aku melupakan seseorang yang sangat aku cintai sampai sekarang? Aku selalu mengingat tentang dirimu Hime, meskipun kita sudah berpisah 4 tahun lamanya, tetapi perasaanku kepadamu masih sama. Aku masih mencitaimu! Aku tidak pernah melupakan sejengkal pun kenangan kita Hime!" Seru Gojo dan membuat Utahime kaget.
"Eh? Lalu kenapa waktu 4 tahun lalu itu kamu tidak datang?" Tanya Utahime.
"Waktu itu aku datang dan melihatmu berpelukan dengan si blonde itu. Aku merasa waktu itu mungkin kau menyesal memilihku." Jawab Gojo
"Maafkan aku Satoru, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku tidak tahu kalau dulu, dia menjebakku...." Sahut Utahime sambil menitikkan air mata
"Sudah Utahime, jangan menangis lagi.... Aku juga minta maaf karena meninggalkanmu begitu saja..." Kata Gojo sambil mengusap air mata Utahime dengan tangannya yang masih sama seperti dulu.
"Kau juga tidak berubah ya... Masih sama seperti dulu..." Kata Utahime sambil memegang pipi Gojo. Gojo pun membalas genggaman tangan Utahime di pipinya. Terasa hangat dan lembut serta menenangkan.
"Aku rindu padamu Hime... Aku takut kau melupakanku, tapi ternyata kau masih mengingatku bahkan mengundangku waktu acara pembukaan cabangmu...sekali lagi selamat ya! Aku bangga padamu...." Kata Gojo sambil menggenggam tangan Utahime.
"Kau tahu Gojo, aku yang mengundangmu ke acaraku. Karena aku merindukanmu dan kamu adalah tamu undangan spesialku, karena kamu pernah menjadi seseorang yang spesial di hatiku, dan aku tidak pernah melupakannya." Balas Utahime. Gojo hanya tersenyum mendengarnya, melihat Utahime yang sekarang, mungkin Gojo sangat bangga padanya. Utahime bisa sukses hingga sekarang pun berkat usaha dan kerja kerasnya.

Tanpa Gojo sadari, air matanya turun dari pipinya...
.
.
.
.
.
.
Jauh di lubuk hatinya, Gojo juga merasakan hal yang sama, dan perasaan itu tidak akan tergantikan sampai sekarang. "Sampai sekarang pun Hime, kamu adalah orang yang spesial dihatiku dan tak tergantikan oleh siapapun." Kata Gojo dalam hati.
.
.
.
.
.
.
FINALLY AKU UPDATE LAGI, MAAF BARU UPDATE SEKARANG KARENA AKU HECTIC BANGET AKHIR AKHIR INI!!!!! INI UDAH MAU FINAL CHAPTER, JADI NANTIKAN NEXT CHAPTERNYA YA! JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE!!! THANK YOU

i wanna be yours (gojohime) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang