{3}

346 21 1
                                    

Kalau Ada typo tandai ya

{3} Awal Perubahan

Keesokan harinya Adira sudah bangun pagi pagi sekali untuk mandi.

Setelah nya Adira Duduk di balkon untuk menghirup udara segar,Dan ia melihat Bulan yang Akan di Gantikan oleh Matahari.

Tok..tok..tok

Cklek

"Kamu sudah bangun sayang?"

Adira yang merasa di panggil pun langsung menoleh ke arah belakang Dan sang bunda sudah berdiri dan Ada satu perempuan yang dimana tangan nya Ada gunting dan sisir.

"Udah bun."

"Yasudah sini biar orang ini motongin poni kamu," Suruh bunda Adira.

"Yeayy, Akhirnya potong poni," ucap Adira senang.

" Kamu kok lucu banget si sayang," gemas bunda Adira sambil mencubit pipi Adira.

"Iya dong,"

"Bun, Adira boleh minta di beliin skincare gak?"

" Boleh dong sayang, nanti mama beliin semua peralatan kecantikan buat putri kecil bunda ini."

"Makasih bunda."

"Sama-sama sayang tetap ceria kayak gini ya, jangan jadi gadis pemurung dan penutup ya sayang," ucap bunda Adira ia sangat menyukai sikap baru dari Adira, karena sebelumnya Adira sangat tertutup kepada siapapun.

°°°°

Beberapa hari pun berlalu dengan cepat, kini kondisi Adira sudah pulih dan perawatan Adira pun berhasil membuat wajahnya putih,cantik tanpa jerawat dan juga badanya yang sangat bagus, karena Adira berolahraga.Dan rambutnya ia putuskan untuk memanjangkan dan di cat sendiri dengan warna Abu-abu bercampur hitam dan tentunya Rambut tanpa poni Dora.

Adira sudah bersiap mengunakan seragam sekolah nya dengan rok di atas lutut dan atasan yang pas untuk badan nya. Lalu ia berkaca sambil mengoleskan sedikit liptin di bibirnya.

Lalu ia mengambil jaketnya yang berwarna Hitam dan langsung memakai nya,yang mana malah menambah kan kesan modis pada dirinya.

"Cantik," gumamnya dengan tersenyum miring.

"Penampilan gue lebih baik daripada penampilan Lo dulu Adira," ucap Adira yang masih tersenyum miring.

Tok.. tok..tok

Adira pun menolehkan kepalanya ke arah pintu yang terketuk,dan Adira pun berjalan mendekati pintu dan membukanya dengan tas yang ia sudah sandar kan di bahunya.

"Adira bangun saya-"

Cklek

" Iya bun," ucap Adira lalu tersenyum lembut kepada bunda, Tapi berbeda dengan Jihan ia malah melihat horor putrinya.

"Eh ini siapa?! Kok cantik banget! Kok kamu Ada di kamar anak saya, Gak mungkin kan kalau ini Adira?," Syok Jihan dengan menguncang bahu anak nya.

TRANSMIGRASI ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang