{7}

262 14 0
                                    

Janggan lupa vote ya

{7} candra satria Kusuma

Matahari pun sudah muncul udara yang sejuk dan kicauan burung membuat lebih tenang.

Keluarga Adira pun sudah berada di ruang makan.

"Makasih Tan,om, udah mau nampung aku disini," ucap Ana pelan.

"Gak papa Ana gak usah merasa gak enak gitu, kamu mau makan apa biar tante ambilin," balas bunda Adira dengan lembut.

"Mau roti aja tan sama selai stroberi,"

Adira sedari tadi hanya menyimak perhatian bundanya untuk Ana, gadis itu mengambil satu lembar roti yang tak diberi apapun lalu langsung memakanya dengan pelan, ia sudah tidak nafsu untuk makan.

"Bun,bekal aku mana?" tanya Adira setelah menghabiskan sarapannya, ia sengaja ingin membawa bekal karena hari ini ia malas pergi ke kantin.

"Maaf ya sayang, bekalnya udah bunda kasih ke Ana. Bunda takut kalau dia salah pilih makanan." Ucap sang bunda tanpa melihat Adira.

"Terus bunda mau kalau Adira sakit karena salah pilih makanan?," tanya Adira dengan alis terangkat.

"Janggan kekanakan bisa? Lo bisa makan di kantin," ucap Azka membela Ana.

"Ayok berangkat sama gue," ajak Azriel dengan tatapan lurus ke depan ia tahu perasaan Adira jadi ia langsung mengajak nya berangkat bersama.

"Gak usah kak, aku naik bus aja" jawab Ana tiba-tiba gadis itu merasa bahwa Azriel menawari nya jadi dengan jual mahal ia pun menolaknya.

"Bukan Lo," sahut Azriel ketus.

Adira rasanya ingin tertawa dengan kepedean sang nenek lampir.

"Aku berangkat Bun,pah," pamit Adira dengan melambaikan tangan ke arah sang papah dan di balas ancungan jempol dari pria paruh baya itu

Sedangkan sang bunda sedang melamun memikirkan apakah yang ia katakan salah.

🕊️🕊️🕊️

Adik kakak Sedari tadi hanya diam di atas motor ninja bewarna hitam.

Jadi setelah sampai di parkiran yang sudah di penuhi banyak murid, Azriel bergegas membuka tasnya untuk mengeluarkan kotak bekal berwarna biru langit dan menyerahkan kepada sang Adik.

"Bekal buat Lo," ucap nya datar.

"Beneran?, Makasih," balas Adira lalu mengambil kotak bekal itu, ia sudah katakan kalau soal makanan ia tidak akan sungkan untuk menerimanya.

Azriel hanya membalas dengan angungkan lalu melepaskan helem nya dan berjalan ke arah sahabatnya.

Adira pun langsung berjalan ke arah kelas nya, tapi tiba-tiba ada seorang pria yang menghadang nya.

Dia adalah pria yang menolongnya saat di ganggu preman tempo lalu.

"Lo siapa?" Tanya Adira datar.

"Gue mau nagih yang kemarin," ucap si cowok.

"Kemarin?, Gue gak pernah ketemu sama lo,"

TRANSMIGRASI ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang