{5}

322 16 0
                                    

Kalau Ada typo tandai ya

Silahkan membaca semua!!
.
.
.

⚠️
Part ini Ada kata-kata kasar
Mohon tidak untuk di tiru

{5}Ratu bullying is comeback

Tanpa Adira sadari kalau Azriel sudah masuk ke dalam mobil dengan darah yang meluncur dari pelipisnya dan sudut bibirnya yang sedikit robek dan membiru juga nafasnya yang tersengal-sengal.

"Kita pulang," ucap Azriel dengan wajah yang datar nya ia melihat bangku belakang untuk memastikan bahwa Adira tidak bandel untuk keluar mobil.

"Tapi luka Lo harus di obatin Azriel," ucap Adira datar ia tak ingin terlihat perhatian sang Abang.

Azriel mengangkat sudut bibirnya
"Hanya luka kecil,"  jawab Azriel,
Menurut Adira itu bukanlah luka kecil tapi laki-laki itu dengan entengnya menjawab bahwa luka kecil.

Tak lama ringisan pelan dari Abang nya pun terdengar oleh Adira, ia pun mengambil kapas di dalam tas nya dan mengambil Air Putih dan mulai maju untuk mengobati luka sang Abangnya.

"Sakit kan? Makanya jangan sok jagoan mana pakai segala bilang kalau luka kecil," Adira dengan sekali-kali sengaja menekan luka di pelipis laki-laki itu yang masih mengeluarkan Darah.

"Diobatin sama air aja udah kesakitan," Ketusnya dengan sekali-kali meniupkan lukanya.

Azriel yang di perlukan seperti itu pun hanya diam menatap sang adiknya sudah kembali, sifatnya yang dulu sudah kembali sekarang.

Setelah mengobati luka Azriel, Adira kembali ke tempat duduknya dan Azriel langsung melakukan mobilnya tanpa berterimakasih terhadap Adira
••••
Matahari sudah muncul dan sekarang Adira sudah duduk bersama keluarganya untuk sarapan bersama,

"Sayang hari ini kamu berangkat bareng sama Abang kamu ya," beritahu Bunda Adira membuat Adira pun menggeleng.

"Gak mau, aku naik kereta aja bun," bujuk Adira dengan suara manjanya.

"Gak boleh, nanti kalau di kereta nya ada penjahat gimana?," Tanya Bunda Adira.

"Gak akan tenang aja aku kan bisa bela diri," balas Adira bangga.

"Pfftt, bela diri darimana," timpal Arka dengan terkekeh pelan.

"Gak percaya?,"

"Ya gak lah," balas nya cepat.

"Mau gue kasih tampolan geratis?," Tawar Adira dengan menunjukkan kepalan tangannya.

"Eh udah-udah kok malah berantem sih," gerutu sang Bunda

"Dia duluan bun," tunjuk Azka ke arah Adira.

"Stop! Emang nya putri kecilnya papa pengen naik kereta aja?," Tanya sang papa dan mengelus rambut Adira yang berada di samping kirinya.

"Iya, tapi boleh gak kalau Dira minta di beliin motor ninja buat berangkat sekolah?," Pinta gadis tersebut.

"Jangan pah jangan beliin Adira motor ninja," ucap Azka

TRANSMIGRASI ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang