15: Kekhawatiran

758 56 22
                                    

AUTHOR POV

Keesokan harinya setelah Jay menyekapmu..

Jumat, adalah hari terakhir Jake menempuh ujian terakhir kelulusannya. Lelaki itu telah belajar keras sejak semalam, hanya tidur selama tiga jam sebenarnya tak cukup untuk mengembalikan energi dalam tubuhnya. Itulah sebabnya Jake mencari keberadaanmu untuk sekedar mendapatkan sapaan pagi dan kecupan manis darimu. Jake merasa hanya dirimulah yang dapat mengembalikan seluruh energi dan mood baik dalam dirinya, namun setelah Jake cari di seluruh penjuruh rumah. Ia sama sekali tak mendapati keberadaan dirimu.

Jake sedikit kalut, mencoba menghubungi dirimu melalu sambungan telepon. Namun, hanya dering panggilan yang menjawab rasa penasaran lelaki itu. Jake masuki kamarmu untuk kedua kalinya, berusaha memperhatikan seisi kamarmu, siapa tahu mendapat pentunjuk atas keberadaanmu. Di kamar mandi, tak ada. Di bawah tempat tidur, tak ada. Di dalam lemari pun tak menunjukkan tanda-tanda keberadaanmu. Jika memang dirimu menginap dirumah orang lain, harusnya kamu membertahu Jake sejak semalam.

Malah perasaan kesal yang Jake dapatkan, alih-alih dapat mengembalikan seluruh energinya dengan bermanjaan denganmu. Jake malah diliputi rasa kesal atas menghilangnya dirimu tanpa sepengetahuan lelaki itu. Alhasil Jake terpaksa berangkat ke sekolah menggunakan sepeda miliknya, sempat Jake beli kopi di supermarket setempat dan sebungkus roti sebagai sarapan paginya.

Jake coba selesaikan ujian kelulusannya semaksimal mungkin agar mendapatkan hasil yang terbaik. Sepanjang ia bermain dengan teman-temannya, Jake terus memikirkan dirimu dan berbagai kemungkinan lain yang melatarbelakangi hilangnya kabar darimu. Apa kamu marah pada lelaki itu yang lebih memikirkan pelajarannya ketimbang dirimu, atau kamu nekat pergi keluar kota untuk menjauh dari Jake?

Sungguh, ada banyak sekali kemungkinan yang Jake pikirkan, namun ajakan seorang temannya sukses mengalihkan Jake dari lamunan panjangnya.

"Jake, Casey mengadakan perta kelulusan di rumahnya! Lu ikut kan?" tanya teman lelaki itu bernama Brandon. Jake terdiam guna berpikir sebentar, jika memang kau bersenang-senang tanpa dirinya, lalu kenapa Jake tak bisa?

Jake pun menyetujui ajakan temannya tersebut yang langsung mendapat reaksi bahagia dari teman-temannya, "AKHIRNYA JAKE SIM GABUNG KE PESTA GUYS!" heboh Brandon sukses menambah euforia dalam kantin tersebut. Ya, sepulang sekolah Jake memang sering berkumpul bersama teman-temannya di kantin sambil menunggu jemputan datang. Namun sekarang, ia baru akan pulang ke rumahnya jika semua temannya juga telah pulang ke rumah.

Jake benar-benar menghadiri pesta yang Casey adakan, berusaha menikmati hentakan lagu dan berbagai momen menyenangkan bersama teman-temannya. Dirimu? Bahkan tak kunjung membalas pesan dan panggilan yang Jake lakukan. Sementara di rumah, tak ada siapapun selain dirinya dan bibi. Setiap Jake pulang sekolah tak pernah berpapasan dengan bibi yang membersihkan rumah mereka sehingga Jake tak bisa menanyakan tentang keberadaan mu pada wanita tua itu.

Ya, Jake merasa bibi pasti tahu mengenai keberadaan mu dan Jake berencana menanyakan hal tersebut esok hari. Berusaha Jake nikmati pesta ini, berkenalan dengan banyak wanita baru dan mencoba mengkonsumsi alkohol seperti teman-temannya yang lain. Sialnya, Jake tak bisa menolak ajakan seorang temannya untuk mengkonsumsi obat-obatan berjenis psikotropika. Guna obat tersebut sebenarnya untuk menambah euforia, namun pada Jake sangat berdampak pada libidonya yang naik ke tingkat maksimal.

Jake kalut bukan main, yang ada dipikiran anak itu hanya dirimu sehingga berusaha Jake tahan dirinya agar tidak tergoda dengan banyak sekali wanita yang menginginkan dirinya. Termasuk gadis blonde bernama Jessica ini, gadis itu manfaatkan keadaan Jake yang kacau dan horny agar bisa ia cicipi. Alhasil, Jake lepaskan nafsunya pada wanita itu di dalam mobil milik Jessica dan menjadi bahan tontonan untuk teman-temannya. Jessica merasa bangga dapat merasakan keperjakaan laki-laki polos semacam Jake. Namun, Jake benar-benar menyesali kejadian malam itu.

Broadcast JockeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang