Chp 15 : Perjodohan

29 18 0
                                    

𝙃𝙞𝙞 𝙖𝙡𝙡! 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙙 𝙚𝙣𝙟𝙤𝙮𝙮!
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙚𝙟𝙖𝙠 𝙢𝙪, 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙞𝙣𝙞!

𝘽𝙞𝙨𝙨𝙢𝙞𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙤𝙡𝙤𝙨 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙞𝙩 :)



Hari kemarin sudah berlalu. Kini sudah berganti hari. Arlan masih berada di sekolah. Sepulang sekolah, ia akan menemui Aisya dan Aminah.

Akhirnya bel pulang berbunyi. Arlan bergegas keluar kelas. Ia sontak berhenti melangkah karena ada chat dari seseorang.

Ternyata, itu adalah chat dari Lora. Lora bilang, cepat lah pulang. Arlan berkerut kening, mengapa Lora menyuruh nya segera pulang?

Saat Arlan sudah sampai di parkiran, Arlan membuka kembali handphone nya. Ada satu pesan lagi. Tetapi, bukan dasi Lora. Melainkan dari Queen.

Queen bilang, sebentar lagi kita ketemu. Apakah Lora menyuruh Arlan segera pulang karena ada Queen di rumah?

Arlan sangat malas jika benar di rumah ada Queen. Ia mengabari Aisya dan Aminah. Ia tak jadi berkunjung hari ini. Mungkin di undur menjadi besok, jika hari ini sampai malam tak bisa.

Setelah mendapat balasan dari Aisya dan Aminah, Arlan melakukan motor nya ke arah rumah. Dan, benar saja. Ada mobil Queen di parkiran rumah nya. Tetapi, ada satu mobil lagi. Entah itu punya siapa.

Dengan malas, Arlan memasuki rumah besar itu. Di dalam, tepat nya di ruang tamu, sudah ada Queen dan kedua orang tua nya.

Arlan memutar bola matanya malas. Lora tersenyum, menyuruh Arlan agar ke situ. Arlan berjalan lelet ke arah ruang tamu.

Queen duduk di apit oleh ke dua orang tuanya. Sedangkan Lora dan Arlan duduk di sebrang mereka.

"Nah, ini anakku. Namanya Arlan," ucap Lora pada Lily---Mami Queen.

"Iya, Lor. Aku sudah pernah lihat Arlan, saat Arlan mengantarkan Queen pulang," kata Lily.

Lora tersenyum bahagia, "Bagus, deh, kalau kamu sudah tahu anakku. Cocok, kan, sam Queen?" tanya Lora.

Lily mengangguk riang, "Cocok banget, dong. Arlan ganteng, dan Queen cantik," jawab Lily.

Tak di sangka, Zayn, si anak bungsu yang tengah berada di lantai dua itu merekam dengan ponsel nya. Untuk menjadi bukti kepada Ziwano.

Lumayan lama Lora dan Lily mengobrol tentang Arlan dan Queen. Sekitar lima belas menit. Arlan sebenarnya sudah muak dengan perjodohan ini. Sejak awal Arlan datang, Queen melihat Arlan terus.

Meski Arlan sudah memutar bola matanya malas, Queen tetap tersenyum ke arahnya. Dalam hati Arlan, "𝘚𝘰𝘳𝘳𝘺, 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯. 𝘎𝘶𝘦 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘭𝘰. 𝘎𝘶𝘦 𝘤𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘈𝘪𝘴𝘺𝘢," 𝘨𝘶𝘮𝘢𝘮 𝘈𝘳𝘭𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.

"Jadi, gimana, Lor? Perjodohan nya terus berjalan?" tanya Lily sang Mami Queen.

Lora mengangguk gembira. "Iya, dong, Ly. Masa mau di batalin."

Lily mengusap puncak kepala Queen. Queen tersenyum bahagia. Tidak dengan Arlan, ia memasang senyum terpaksa.

Zayn yang berada di lantai dua, langsung mengirim video yang ia rekam tadi pada Ziwano. Zayn tak mau Arlan terpuruk dengan perjodohan ini. Zayn tahu seberapa besar cinta Arlan pada Aisya.

Mata Untukmu, Aisya! [ Sudah Terbit√ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang