1

2.6K 349 19
                                    

  Dua pasang mata biru safir mulai membuka kelopak matanya lemas. Melirik sekitarnya yang memperlihatkan sebuah ruangan sederhana dari kayu. Disana dipenuhi dengan perabotan rumah tangga yang terlihat murah namun berkualitas, Jauh di pojok ruangan dekat jendela rumah terdapat lemari besar yang dipenuhi dengan botol botol obat dan peralatan medis. 

 Philia terus mempertanyakan dimanakah dirinya berada sekarang ?. Terakhir kali kesadaranya hilang dia tengah berada di antara aliran sungai. Menggerakan tangan kananya untuk menyingkapkan sebuah selimut yang terbuat dari kulit hewan.

"AKhh.." Philia meringis Kesakitan.

Menatap bahunya yang tidak bisa digerakan karena tulangnya telah bergeser akibat hentakan keras dari tembakan terakhirnya. Melihat itu dia hanya bisa menggunakan tangan kirinya yang tersisa. Melihat tubuhnya terbalut sebuah pakaian yang tidak dikenalnya sambil terus mempertanyakan dimana seragamnya berada?.

 Berdiri dari ranjangnya dan berjalan ke arah jendela sambil terus melirik ruangan di sekitarnya. Tanganya membuka kunci jendela dan mendorongnya perlahan. Menggerakan engselnya yang berkarat dan mengeluarkan suara seperti akan rusak. Udara segar mulai memasuki ruangan di ikuti suara kicau burung yang terdengar dari atas pepohonan. Cahaya matahari sore menyinari wajahnya yang putih dengan hangat.

 Menyaksikan pemandangan hutan didepanya dan terus menduga duga keberadaanya sekarang. Mencoba mengingat lagi pertempuran terakhirnya melawan God Knight. Efek ledakan dahsyat itu telah membuatnya terpental jauh ke barat. Dia curiga sekarang dirinya tengah berada di wilayah Grasia.

"kau sudah sadar ?" ucap seorang wanita paruh baya yang memasuki ruangan membawa sebuah baskom berisi air dan lap basah.

 Philia melirik ke arahnya sedikit waspada. 

"baru saja aku akan membersihkan tubuhmu, kau tidak sadarkan diri sejak tadi pagi" lanjutnya menyimpan bawaanya di atas meja.

"Dimana ini ?" tanya Philia 

"Ini...?, ini adalah daerah dekat perbatasan Norway, lebih tepatnya wilayah Wetonia" ucap wanita itu dengan ramah yang membuat Philia menurunkan kewaspadaanya.

"Wetonia!" 

Itu masih termasuk wilayah Grasia dan salah satu daerah penghasil kayu dan karet terbesar di kerajaan. Populasinya tidaklah padat dan pemukiman warga disana tersebar menjadi beberapa desa desa kecil. Wilayahnya dipenuhi hutan dan bukit bukit kecil ditambah sebuah gunung api yang sudah tidak aktif berada di tengah tengah wilayah Wetonia. Dengan keadaan yang seperti itu membuat wilayah ini aman dari sebuah serangan invasi musuh. Namun tidak menjadi alasan bagi militer Grasia tidak menjaga wilayah itu dengan ketat.

Ini akan Berbahaya untuk dirinya yang saat ini memiliki Status seorang tentara kekaisaran. Apalagi sekarang tanganya tidak bisa digerakan. 

"Anaku menemukanmu di tepi sungai tadi pagi dan membawamu kesini, Sekarang dia aku suruh untuk mencari hewan buruan untuk dimakan, tetapi anak itu belum kembali sejak pagi" ucapnya sambil membereskan tempat tidur yang sedikit berantakan.

"Terima kasih sebelumnya tapi apa anda melihat seragam saya?"

"Seragam ?, ohh mungkin maksudmu pakaian kotormu itu, aku menyucinya dan menjemurnya di luar" 

"Di luar !" panik Philia segera berlari keluar rumah 

Dia menemukan pakaianya tergantung di halaman dan sudah kering terjemur. Philia segera mengambilnya menggunakan sebelah lenganya. Beruntung tidak ada tentara Grasia yang kesana dan melihat seragam miliknya. 

"Ada apa?" Teriak wanita itu terheran mengejar Philia yang berlari ke luar.

"Tidak" sanggah Philia sambil menggulung bajunya.

NEMESIS Fire On The Western FrontTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang