21

1.7K 266 18
                                    

"wah wah, tidak ku sangka kita akan berkumpul disini" ucap Aionius setelah menghempaskan seorang pasukan Khusus Kekaisaran kebawah bersamanya. Dalam suasana yang mendebarkan dan penuh pertarungan, Aionius berdiri dengan penuh kegagahan, tangannya yang telah berubah menjadi sebuah tangan iblis memanjang, dihiasi oleh kuku-kuku tajam yang memegang kepala tentara Kekaisaran yang sudah kehilangan nyawanya. Darah mengalir deras dari kepala yang terputus.

Klova tertawa dengan penuh ketakutan menatap sosok yang telah menggangu kesenanganya, "Kau lagi," sambil menyembunyikan ketakutannya yang dalam.

Philia merasa kebingungan melihat situasi yang tiba-tiba berubah, bagaimana mungkin pasukan Kekaisaran muncul di sini? Bahkan beberapa tentara bersenjata lengkap terlihat di lantai atas yang telah hancur akibat runtuhan.

Seorang tentara Kekaisaran lainnya dengan cepat berbicara, "Cepat, habisi dia!" Mereka berusaha turun untuk membantu rekan mereka dibawa oleh Aionius.

"sialan makluk apa dia, kita sudah menghujaninya dengan peluru dan dia tidak mati" para tentara Khusus Kekaisaran berjumlah satu regu turun dari langit langit, mata mereka tidak percaya rekan mereka telah tewas. 

"Anhard, Markof tewas," ucap salah satu dari mereka dengan gemetar, melihat rekanya tewas secara tragis.

Seorang pria kokoh yang merupakan pemimpin mereka turun dari langit langit menyusul pasukanya dengan marah dan menatap Sosok dibalik Respirator dengan tajam.

 "Wah wah, apakah kau membenciku? Aku akan mengembalikan rekanmu," ucap Aionius sambil melemparkan kepala di tangannya ke arah Anhard. semua orang disana bergetar hebat, bersiap siap melawan sosok yang kuat.

Klova tahu bahwa situasi mereka tidak akan berakhir baik, bukan karena keberadaan pasukan Khusus Kekaisaran yang setara dengan 100 orang, tetapi karena makhluk  yang berdiri dengan angkuh, menatap mereka dengan penuh kepercayaan diri. Dia sadar bahwa kekuatan mereka tidak akan cukup untuk mengalahkan makhluk ini. Dengan cepat, Klova menciptakan sebuah barrier sihir yang tebal untuk melindungi dirinya.

Peluru-peluru mulai ditembakan dari senapan-senapan otomatis, menghujani Aionius dengan brutal dan presisi tinggi. Namun, makhluk ini dengan lincahnya menghindari serangan tersebut, meliuk-liuk dalam kegelapan ruangan.

Ruangan yang semula gelap tiba-tiba menjadi bercahaya oleh kelap-kelip muntahan peluru yang mengisi udara. Tetapi di tengah kekacauan ini, tidak satupun proyektil itu menyentuh Aionius. Dengan lincah, dia menyelinap melalui celah-celah serangan musuh yang meratap di udara dan tiba-tiba muncul di antara sekumpulan tentara Kekaisaran yang kewalahan.

Dengan gerakan yang begitu cepat, Aionius menghantamkan serangan tajamnya ke arah mereka. Para tentara Kekaisaran yang berada di sekitarnya terpental oleh gelombang kejut kekuatan yang luar biasa. Beberapa di antaranya terlontar ke dinding, sementara yang lain terdorong ke lantai, tak berdaya.

Melihat rekan-rekan mereka terpental dengan kekuatan yang menakutkan, pasukan Kekaisaran menghentikan tembakannya, terkejut oleh kemunculan tiba-tiba dan serangan dahsyat Aionius. Mereka mulai menyebar ke berbagai penjuru ruangan, mencoba menciptakan jarak antara mereka dan makhluk yang sangat kuat ini.

Senapan-senapan mereka menggelegar lagi, peluru-peluru berkecepatan tinggi keluar dari laras, berusaha menemukan sasaran di tengah kekacauan. Namun, Aionius terus bergerak dengan cepat dan lihai, menghindari peluru-peluru itu dengan gerakan yang begitu lancar sehingga seolah-olah ia menyanyikan tarian kematian di tengah badai peluru.

Kekaisaran, yang awalnya merasa yakin dengan kehadiran mereka, sekarang merasa panik dan ketakutan. Mereka menyadari bahwa musuh mereka bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng, dan bahwa pertempuran ini akan menjadi salah satu yang paling menakutkan dan mematikan yang pernah mereka hadapi. Di dalam ruangan yang semakin panas ini, dengan senjata-senjata yang berdentum seperti roh kematian, pertempuran melawan sosok tidak diketahui berlanjut dengan intensitas yang tak terbantahkan.

NEMESIS Fire On The Western FrontTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang