Philia dengan sigap menahan serangan dari wanita itu yang menghantamkan senjatanya dengan penuh amarah.
Dengan kecepatan dan ketangkasannya yang luar biasa, Philia merespons serangan brutal yang dilancarkan oleh wanita tersebut. Amarah memenuhi mata sang lawan saat ia menghantamkan senjatanya dengan geram yang membara. Namun, Philia adalah seorang prajurit yang berpengalaman, dan ia menghadapi ancaman ini dengan ketenangan yang membingkai wajahnya.
Tingkah laku wanita itu tidak luput dari perhatian tajam Philia. Dengan refleks yang menakjubkan, ia memutar tubuhnya dengan elegan, menghindari serangan maut yang tampaknya tak terelakkan. Seolah tarian yang indah, Philia menari di antara serangan-serangan musuhnya, seperti seekor predator yang bermain-main dengan mangsanya sebelum menyerang.
Kemudian, dengan kecepatan kilat, Philia memberikan serangan balik yang memukul tepat sasaran. Pukulan keras kepada kedua kakinya di ikuti sayatan ganas menggunakan belatinya, merobek daging betisnya sampai membuat musuhnya tidak bisa berdiri. Wanita itu terhuyung mundur, tersungkur ke tanah dalam kesakitan yang tak tertahankan.
Philia tahu, melawan seseorang yang tersulut emosi adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan. Emosi musuhnya telah menjadi kelemahan terbesarnya, dan Philia tahu cara memanfaatkannya. Ia melanjutkan serangannya dengan penuh keberanian dan ketenangan, siap untuk menaklukkan lawannya yang marah dengan kekuatan dan kelincahan yang dimilikinya.
"Portaine! Meiggie!" teriak seorang pria berambut putih dengan nada yang penuh emosi saat ia memasuki ruangan itu. Dia diikuti oleh dua pria kembar yang mengikuti dengan langkah pasti, wajah mereka terlihat penuh kebingungan dan kekagetan, tak percaya dengan apa yang mereka saksikan.
Philia, yang sebelumnya tengah terlibat dalam pertarungan sengit, secara naluriah menghentikan serangannya. Senjatanya mengarah ke tanah, siap untuk menghadapi ancaman baru yang muncul. Suasana ruangan tiba-tiba tegang, diisi dengan ketegangan yang tak tertahankan.
Kedua pria kembar itu, yang tampaknya terguncang oleh berita yang mendalam, memegang senjata mereka dengan erat. Raut wajah mereka mencerminkan perasaan bingung dan amarah yang berkobar. Mereka tidak bisa percaya bahwa rekan mereka, Portaine, telah mati, dan kehilangan itu membuat mereka merasa putus asa dan marah.
Namun, ada satu pengecualian dalam suasana yang tegang tersebut. Klova menatap gadis di depanya yang telah mengalahkan kedua rekanya dengan sorot mata yang berbeda. Itu adalah tatapan girang yang bangkit dari dalam dirinya yang penuh hasrat seksual. itu datang dari Fetish anehnya dan sekarang membuatnya ingin menikmati gadis tegar di depanya.
Di tengah situasi yang penuh emosi ini, pertarungan terhenti, dan semua mata tertuju pada interaksi yang tak terduga ini, siap untuk melihat bagaimana nasib selanjutnya akan membentuk takdir mereka.
Dua orang kembar itu segera melintas di ruangan yang gelap dan dingin. Mereka adalah dua sosok yang tak terpisahkan, kembar identik yang berbagi darah, jiwa, dan tekad yang kuat. Namun, mereka sekarang berdiri sebagai musuh untuk melawan Philia seorang diri selagi Iris masih menenangkan dirinya.
Dengan cepat dan tanpa belas kasihan, mereka menyerang Philia dari dua arah, mencoba menghancurkannya dengan kecepatan dan kerjasama yang tak tertandingi. Dalam keadaan biasa, Philia akan memiliki keunggulan, tetapi dia tahu bahwa dia hanya membawa senjata belati kecil saat ini. Membuatnya sedikit kesulitan menahan serangan terkonsentrasi itu, tidak memungkinkan untuknya melakukan serangan balik.
Dengan ketegasan dan tekad yang menggema di dalam dirinya Philia memasukan kekuatan magis ke dalam belati kecilnya. Cahaya magis bersinar memancar dari belatinya, mengisi kegelapan ruangan.
Philia mampu menghindari beberapa serangan yang mustahil dihindari oleh orang lain. Dia bergerak dengan gesit dan lincah, memanfaatkan kekuatan magis dalam belatinya untuk menghadapi dua orang kembar itu yang tangkas. Mereka terus menyerang dengan ganas, tetapi Philia tidak akan menyerah. Dia menahan serangan mereka dengan efisien dan penuh teknik.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEMESIS Fire On The Western Front
AzioneVol 2 dari Series NEMESIS Kematian dari seorang God Knight yang menjadi benteng kokoh pertahanan kerajaan Grasia membawa perang semakin memanas. Federasi Libya dan beberapa negara sekutu dari benua Genoa yang selama ini senyap mulai memperlihatkan...