40

1.4K 186 18
                                    

Jiwa yang telah lama saling mengisi satu sama lain kini perlahan memisah beserta ingatan mereka yang mulai kabur satu sama lain.

Heiar kini menyaksikan gadis yang di kenalnya perlahan mendarat di tanah dengan sorot mata yang berbeda. Itu lebih tajam dan hampa dari apa yang di kenalnya. Seolah dia melihat seseorang yang telah melewati pengalaman yang menyakitkan.

"Komandan!" panggilnya pelan melihat orang yang di kenalnya mulai berjalan ke arahnya.

Namun dia tidak sama sekali meresponya atau memberikan reaksi apapun, seolah dia tidak mengenalnya dan hanya melintas di sampingnya tanpa sedikitpun menyapanya.

Cara dia berjalan jelas jelas berbeda dari apa yang di ketahui, tatapanya, raut wajahnya, dan aura yang keluar dari tubuhnya itu jauh jauh lebih gelap.

Namun tidak berselang lama gadis itu ambruk ke tanah. Seakan kehilangan keseimbanganya untuk berjalan, dia benar benar tidak bisa merasakan tubuhnya bahkan ketika dia berusaha mengeluarkan suara, itu tidak keluar dari mulutnya. Tubuhnya mengalami kelumpuhan akibat dari apa yang dilakukan sebelumnya.

Menatap tidak percaya dengan kondisi tubuhnya. Dia hanya bisa bernafas teratur untuk mengendalikan rasa paniknya. Menatap dirinya yang kini tidak berdaya setelah sebelumnya dia berada di puncak kekuatan. Sampai batas yang mampu dia pertahankan dia segera melepas kesadaranya setelah sesuatu menariknya paksa untuk masuk jauh ke dalam dirinya.

"Komandan"

Segera Heiar dan Wheiah melihat itu benar benar merasa panik dan khawatir. Dengan gerakan cepat keduanya mengendong gadis itu untuk menuju ruang medis.

"Apa yang terjadi kepadamu ?"

Apapun yang terjadi keduanya tidak ingin lagi kehilangan rekanya yang berharga. Dan tidak berhenti berharap agar Gadis ini hanya sekedar pingsan.

Menatap komandan mereka yang penuh dengan cairan merah dari mulut dan hidungnya.

***

Philia kini berdiri di dalam sebuah tempat yang dia tidak kenali. Terduduk lemas menggunakan gaun putih indah yang terbuat dari sutra terbaik.
Dengan parasnya kini yang bersih terawat dan jauh dari noda peperangan membuat kombinasi yang membuatnya seperti seorang peri yang jatuh dari kayangan.

Melihat sekitarnya yang merasa nostalgia. Entah kenapa dia tidak pernah berada disini namun merasa bahwa tempat ini adalah sesuatu yang sering dia kunjungi.

Kesadaranya menghilang di tengah tengah pertempuran di Pelabuhan. Dia benar tidak tau apa apa setelah dia merapal sihir yang benar benar menguras semua kekuatanya. Beberapa saat lalu dirinya benar benar pasrah ketika rapalanya akan benar benar gagal dan meledak. Namun sesuatu keluar dari dalam dirinya mengambil alih secara penuh kesadaran tubuhnya beserta dengan ingatan yang berada dalam kepalanya tentang kehidupan sebelumnya. 

Ingatan dan kepribadian dari seseorang yang pernah hidup di suatu dunia yang keras, benar benar hilang dari dirinya. Setelah sejak kecil keduanya bersatu menjadi satu tubuh.

"Siapa kau" tegas Philia melihat sesosok yang berjalan mendekat.

Itu adalah seorang pria yang kini sedang berhadapan denganya. Sisa sisa pertempuran terlihat di sekujur tubuhnya dan tidak meninggalkan sejengkalpun dari kulitnya melainkan dengan luka. Sorot mata tajamnya yang hampa memperlihatkan kenangan panjang dari sebuah penderitan yang tidak berujung. Berdiri tegak memakai sebuah pakaian aneh dengan bahan yang tidak pernah dia kenali.

NEMESIS Fire On The Western FrontTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang