Keamanam di ibu kota menjadi mulai diperketat. Setelah kasus penembakan itu, wilayah sekitar istana mulai dipenuhi para kesatria yang dilengkapi dengan alat sihir mereka. Menjaga keluarga kerajaan dari ancaman pembunuhan. Apalagi melihat Kekaisaran yang selama ini belum memperlihatkan pergerakan mereka. Membuat para petinggi Grasia merasa aneh, satu langkah lagi mereka akan memenangkan perang di Front barat tapi kenapa sampai sekarang belum memperlihatkan pergerakan pasukan mereka yang berada di Norway dan di Norland.
Pangeran Artuk yang kemarin masih tidak percaya akan mati kini menatap ke arah para unit medis dari balik jendela istana. Itu berada tepat di bawahnya yang sekarang berada di lantai 3 istana tepatnya ruang pribadinya. Mencari keberadaan gadis perak yang telah menyelamatkanya.
"Ada apa tuan, kau selalu melihat ke arah luar" tanya orang kepercayaanya yang sedang berdiri disampingnya.
"James, apa kau bisa panggilkan seorang gadis disana" ucap Artuk sambil terus mencari keberadaan Philia di atas sana
"Gadis, Disana ada banyak tuan, apa aku harus memanggil semuanya" ucap James dengan wajah bingung.
Artuk hanya terdiam sesaat, benar juga dia belum mengetahui namanya. Pandanganya masih terus mencari gadis itu dari sana. Merasa heran, harusnya saat ini dia sedang membagikan makanan tapi Artuk belum juga menemukan keberadaanya. Apa dia harus mencarinya sendiri?.
"Seorang gadis berambut perak, bawa dia kesini" Tegas Artuk melirik James dan segera memenuhi keinginan tuanya. James merasa aneh, tidak biasanya tuanya membawa seorang gadis untuk memasuki ruang pribadinya.
Di wilayah unit medis Philia kini sedang memantau keadaan. Menatap lurus ke arah alat sihir yang tergeletak di dalam pos pengamanan, pemiliknya sedang terlelap tidur dan Kesatria Grasia yang berjaga sedang berjalan melakukan patroli. Ini adalah kesempatanya untuk mencurinya dan segera pergi dari sini.
Philia mengambil Nampan dan beberapa mangkuk Makanan sebagai kamuflase. Melihat sekitarnya yang masih sepi dan hanya dilalui beberapa orang dari unit medis yang berlalu lalang. Mereka tidak merasa curiga sedikitpun dan hanya mengangap Philia sedang melakukan tugasnya.
Berjalan perlahan mendekati pos itu memperlihatkan beberapa serum mana yang tergeletak beserta alat sihir yang perlahan terlihat jelas. Philia telah berada tepat di depan pos yang tertutupi jendela memenuhi semua sisi. Membuka pintu pos perlahan sambil terus melirik situasi sekitarnya.
Suara Ngorok dari kesatria Grasia disampingnya memenuhi telinganya. Philia meliriknya, mungkin dia sudah berjaga semalaman membuatnya tertidur lelap. Perlahan mulai mendekati meja dan mengambil serum mana dan menyimpanya di sakunya. Menyimpan nampan makanan itu di atas meja dan Tanganya kemudian mencoba mengambil alat sihir yang tergeletak.
"Fredddd, bangun sekarang giliranmu berjaga" teriak seorang Pria dari arah luar yang membuat Philia segera bersembunyi di bawah meja. Pria yang tidur di depanya segera bangun dan menggeliat. Segera dia mengambil alat sihirnya dan serum mananya. Matanya merasa aneh melihat serum mananya hilang satu.
"Ku pikir tadi ada 6, tapi sekarang sisa 5" Tanpa mempermasalahkanya dia segera mengambil semuanya dan menyimpan di kantungnya. Matanya kini melirik semangkuk makanan tergeletak di meja dan itu masih panas.
"Siapa orang yang perhatian begini membawakanku makanan" ucapnya yang segera menghabiskanya dan pergi dari pos.
Philia menghela nafas, akhirnya dia pergi dan sekarang gadis itu bisa keluar dari meja tempatnya bersembunyi. Dia gagal mengambil itu, dan hanya mencuri satu serum mana yang dia simpan di sakunya. Yah itu tidak mungkin bisa digunakan tanpa memiliki Orb. Mungkin besok dia akan mendapatkan kesempatan lagi, apa dia harus mencoba meracun makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEMESIS Fire On The Western Front
AksiVol 2 dari Series NEMESIS Kematian dari seorang God Knight yang menjadi benteng kokoh pertahanan kerajaan Grasia membawa perang semakin memanas. Federasi Libya dan beberapa negara sekutu dari benua Genoa yang selama ini senyap mulai memperlihatkan...