Bab 5

1.6K 103 0
                                    

Di depan kelas sudah ada dua orang pria paruh baya yang merupakan guru dan seorang remaja laki-laki yang mengenakan seragam sekolah. Hari ini seleksi untuk rekrutmen beasiswa di Darolent High School atau yang sebenarnya Darolent Academy.

"Selamat pagi anak-anak!" salah satu guru menyapa.

"Pagiii!" murid-murid tampak bersemangat.

"Kami perwakilan dari Darolent High School akan merekrut beberapa murid untuk sekolah disana tapi sebelumnya kami akan mengadakan test. Sebelum test dimulai kami akan memperkenalkan diri lebih dulu. Perkenalan nama saya Antony Snewden, panggil saya Mr Tony" ujar seorang guru pria tadi ramah.

"Perkenalkan nama saya Justin Hanger, panggil saya Mr Justin" ucap guru satunya.

"Darren Alexander Adelard, panggil Darren, salah satu murid disana" ucap remaja tersebut datar tapi wajahnya itu malah terlihat sangat tampan dengan raut datarnya itu.

"Astaga dia sangat tampan"

"Aku mau sekolah disana jika ada dia"

"Aku masih ingin melihat wajahnya"

"Aku harus berfoto dengannya"

Celoteh para wanita berbisik membuat kelas itu bising, tentunya Alana tidak ikut-ikutan.

"Ekhem. Baik kami langsung mulai saja testnya tapi sebelum itu kalian semua tunggu diluar, kalian akan kami panggil satu persatu, mengerti?" ujar Mr Tony.

"Mengerti Mr!" jawab para murid.

"Baiklah yang pertama Nasa Fellycia, sisanya silahkan keluar" ucap Mr Tony.

Setelah itu semua murid kelas X-A keluar kecuali Nasa, orang pertama yang akan ditest.

Di luar kelas.

Alana dan Freya sedang duduk di pinggir lorong dekat kelas sambil menghadap kearah lapang.

"Al apakah yang Nasa tadi pagi benar?" Alana mengangguk.

"Apa yang akan terjadi setelah kita di pilih Al?" Freya khawatir kedepannya.

"Kita akan kembali ke tempat kita berasal"

"Berarti aku akan berpisah dengan orangtuaku?" Alana kembali mengangguk.

"Walau aku hanya anak adopsi dan mereka bukan orangtua kandungku, tapi tetap saja aku tidak sanggup jika harus berpisah" lanjutnya.

Alana dengan wajah datarnya menatap kearah lapang, perasaannya juga sama sedih dan cemas.

'Aku tau paman dan bibi pasti akan kembali ke dunia sihir juga tapi kami tidak bisa sering bertemu. Aku juga ingin bertemu orangtua kandungku. Apa bunda dan ayah akan mengenaliku?'

"Tentu saja Al. Setiap orangtua punya ikatan batin yang tak pernah putus dari anaknya. Walau tidak pernah bertemu mereka bisa merasakan jika kau putri mereka"

'Aku tau ucapanmu hanya untuk menghiburku kan? Tapi terimakasih'

"Aku selalu bersamamu Alana"

"OY FREYA GILIRANMU!" teriak Nasa sambil berlari kearah mereka.

Freya dan Alana menoleh bersamaan. Freya bangun sambil bertumpu pada pundak Alana dan berkata, "Doakan aku" lalu ia pergi.

Setelah Freya pergi, Nasa duduk di tempat Freya tadi.

"Bagaimana?" tanya Alana.

"Aku lolos. Test-nya cepat dan sangat menakjubkan, kau akan merasakannya nanti" jawab Nasa dengan wajah ceria.

Darolent Academy : Lost Darold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang