Bab 32

819 66 5
                                    

Alana POV

Aku kembali melanjutkan perjalanan ku menuju tempat membuatku penasaran. Ini semakin dekat dengan perbatasan hutan kegelapan, membuatku penasaran tempat seperti apa yang sampai di beri sihir pelindung begitu. Bisa jadi itu tempat berharga yang ingin dilindungi Academy, atau tempat rahasia yang coba disembunyikan darkness sebagai tempat persembunyian mereka.

Bisa kulihat dinding yang menjadi batas pelindung itu. Pelindung ini di design bukan hanya untuk mencegah ada yang masuk tapi juga dilengkapi sihir ilusi yang memanipulasi orang yang melihatnya.

Sekarang di depanku ini hanya terlihat seperti hutan biasa, hanya ada pepohonan, tapi ini adalah ilusi. Ada sesuatu yang ingin disembunyikan didalamnya. Siapapun yang membuat pelindung ini dia jenius.

"Tapi maaf, aku harus menghancurkannya"

Kemudian kupusatkan fokus ku pada satu titik di depanku. Ku sentuh dinding pelindung itu, lalu kusalurkan element es ku membuat dinding di sekitar tanganku membeku. Tapi tak kunjung ada retakan disana.

"Ini tidak cukup", aku menyudahinya.

"Kita coba cara lain"

Aku mundur beberapa langkah. Membuat bola api besar dengan kedua tanganku, lalu ku lemparkan kearah pelindung itu.

BHUMM

Kepulan asap menyerbu sekitarku, membuatku langsung menutup mata dan hidungku menghindari asap itu. Hingga kurasa asap itu hilang baru kubuka mataku.

'Ish!'

Asapnya memang hilang tapi pelindung itu masih belum hancur juga.

"Harus ku puji orang yang membuat pelindung ini" ucapku.

Aku kembali memikirkan cara lain untuk menghancurkannya. Hingga sebuah ide muncul di kepala ku.

"Cara ini pasti berhasil, dan kali ini akan ku lakukan dengan seluruh kekuatan ku"

Aku yakin kali ini pelindung itu pasti akan hancur. Kemudian, ku keluarkan dragon sword milik ku dan ku alirkan element anginku di pedang tersebut. Element angin yang bergerak menyelimuti pedang itu membuatnya terlihat seperti gergaji mesin yang tajam.

Sheshh..

Kali ini aku bersungguh-sungguh.

'Hancurlah!'

Aku mengayunkan pedang itu vertikal.

Whushh!..

Dari ayunan pedang itu menghasilkan angin kencang yang pada akhirnya mampu menghancurkan dinding pelindung tadi.

DHUMM!

Suaranya ledakan yang kuat, dan dinding itu perlahan retak dan memudar kemudian hilang.
Begitu melihat apa yang disembunyikan didalamnya cukup untuk membuatku membulatkan mata, 'Woah' aku dalam hati.

Yang tadinya di depanku ini hanya ada pohon-pohon, setelah pelindungnya hilang kini menampilkan sebuah rumah kayu tua dan beberapa tenda disekitarnya.

Aku melangkahkan kakiku masuk. Kulihat tempat itu lebih jelas dari dalam, banyak senjata yang di taruh luar tenda-tenda tadi, bekas makanan, kandang kuda didekatnya dan ada juga bekas perapian yang sepertinya masih baru. Semua tanda kehidupan itu semakin menunjukkan bahwa tempat ini memang ditinggali oleh sekelompok orang.

'Ini memang sebuah markas. Apa darkness yang membangunnya?' batinku menebak.

Hmm, rumah tua di ujung sana membuatku penasaran. Semua tenda yang kutemui tadi kosong, namun aku merasa ada seseorang di sana.

Darolent Academy : Lost Darold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang