Our Arranged Marriage| Chigiri Hyoma x Reader| END|

Chapter 4

　　  ︵ Hi
(''\(●-●)
\ /     0\ \
  (          )''
  \__T__/
Mulai dari sini, aku bakal ganti panggilan neesan jadi kak ya. Soalnya aku lebih nyaman pake kak hehe

"Masak apa kak?"

Aku melirik ke arah pintu dapur dan ada sosok Hyoma sedang berdiri di sana dengan handuk yg menutupi rambutnya yg basah. Aku sedang berada dirumah keluarga Chigiri karena kedua orang tuanya sedang ada urusan keluar kota selama beberapa hari, Hyori juga berkuliah di luar kota jadi orang tuanya menitipkan Hyoma padaku. Dan sekarang aku sedang masak makan malam untuk kami berdua.

"Kare. Bahan makanan di kulkas hanya ada bahan untuk memasak kare, tidak apa-apa kan?" tanyaku sambil tersenyum padanya.

"Tidak masalah, apapun yg kakak masak selalu enak" jawabnya sambil mendekat.

Aku mengambil sesendok kari dan meyuapkan ke mulutnya setelah meniupnya terlebih dulu.

"Bagaimana rasanya?"

"Enak, rasanya pas"

Aku tersenyum puas dan mematikan kompor setelahnya. Aku menatap handuk yg menutupi kepalanya.

"Hairdryermu rusak?" tanyaku yg dia jawab dengan anggukan.

"Biar kubantu keringkan"

Aku menggiringnya ke sofa ruang keluarga dan membuatnya duduk di atas karpet sementara aku duduk di sofa di belakangnya. Dengan telaten aku membantunya mengeringkan rambutnya.

"Rambutmu panjang tapi halus sekali, aku jadi iri" keluhku sambil mengusap rambutnya dengan handuk.

Hyoma mendongak dan menatapku.

"Akan kubelikan produk perawatan rambut yg kupakai untukmu kak"

"Kau tidak perlu membelikannya, cukup beritahu merknya saja. Aku akan membelinya sendiri" jawabku sambil mendorong pelan kepalanya dan membuatnya sedikit menunduk.

"Aku tidak menerima penolakan"

Aku menarik nafas, Hyoma keras kepala seperti kakaknya, pikirku.

"Selesai" kataku setelah selesai mengeringkan rambut Hyoma. Aku menyampirkan handuk miliknya ke pundaknya, tapi Hyoma memegangi tanganku dengan erat. Hyoma kemudian mendongak sambil menarik tanganku membuat wajah kami hampir menempel, hanya beberapa centimeter lagi kami berdua akan berciuman. Jantungku berdetak kencang dan rona merah mulai menghiasi pipiku.

"Kakak yg mengeringkan rambutku begini bukankah terasa seperti seorang istri yg sedang memanjakan suaminya?" ucapnya sambil tersenyum. Dia melepaskan tanganku kemudian bangkit berjalan kembali ke dapur. Meninggalkanku yg terdiam, berusaha menenangkan debaran jantungku.

'Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu dengan tenang?' batinku.

Tak lama, aku menyusulnya ke dapur. Kami berdua makan bersama dalam diam. Sama-sama tenggelam dalam pikiran kami.

To be continued~~~~

The cat is sad coz it’s not getting likes
　　　　　／＞　　フ
　　　　　| 　_　 _ l
　 　　　／' ミ＿xノ
　　 　 /　　　 　 |
　　　 /　 ヽ　　 ﾉ
　 　 │　　| | |