HELLO GAESSS, GIMANA CHAPTER KEMARIN??? PUAS GAK? ATAU MAU NAMBAH??
(☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞Aku terbangun dan dengan kesadaran yang masih tipis aku meraba kasur sebelahku yang ternyata telah kosong. Aku bangkit dan terduduk di kasur dan melihat Hyoma yang telah membersihkan diri dan tengah berganti pakaian dengan seragam sekolahnya. Aku melirik jam di dinding kamarku, kulihat jarumnya yang menunjukan pukul 06. 10 pagi. Masih terlalu awal.
"Bukankah ini masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah?" tanyaku.
Hyoma mendekat untuk memberiku sebuah kecupan di bibirku kemudian dia tersenyum.
"Ada latihan pagi jadi aku harus pergi sekarang. Aku juga tidak bisa sering datang kemari. Maaf ya" ucapnya, ekspresinya benar-benar terlihat bahwa dia menyesal.
Aku tersenyum dan mengelus pipinya.
"Tidak apa-apa, aku mengerti. Menjadi pemain sepak bola profesional adalah impianmu sejak kecil dan aku tidak ingin menjadi penghalang untuk itu" ucapku.
"Terima kasih (Name). Kalau begitu aku pergi sekarang"
Sebelum pergi dia memberiku sebuah ciuman lagi di bibirku. Setelah dia benar-benar pergi, aku bangun dan membersihkan tubuhku juga membersihkan seprai dan selimut yang kotor karena semalam. Setelah selesai bersiap aku berangkat ke kampus untuk mengambil laporan nilai ujian semester kemarin.
Aku tersenyum puas karena berhasil mendapat nilai A+ di hampir semua mata kuliah. Sementara Aiku yang duduk di sebelahku terlihat suram karena nilainya benar-benar nyaris membuatnya mengulang. Sementara Sae yang duduk di depan kami menatap dengan tatapan mengejek pada Aiku.
"Teruslah bermain dengan perempuan dan kau akan benar-benar jadi mahasiswa abadi. Dasar bajingan" ejeknya. Aku tidak lagi heran mendengar mereka saling ejek dengan kata kasar pun hanya tertawa canggung sambil menepuk-nepuk punggung Aiku, berusaha memberinya semangat.
"Kapan kau akan berhenti mempermainkan perempuan? Kurasa kau juga tahu kalau kau terus seperti itu, (Name) juga tidak akan pernah menganggap perasaanmu dengan serius"
Kalimat Sae membuatku berhenti menepuk punggung Aiku dan terdiam membatu. Aiku menatapku, tatapannya seriusnya yang hanya dia tunjukan saat bermain sepak bola kini ia tunjukan padaku.
"Aku tahu kok. Aku juga ingin berhenti, tapi kurasa percuma saja karena aku tidak punya kesempatan untuk mendapatkan hatimu kan, (Name)?" ucap Aiku dengan ekspresi sedih yang selama ini tidak pernah kulihat.
Aku menunduk.
"Maafkan aku" ucapku.Aiku menggenggam tanganku dan mengelus punggung tanganku dengan ibu jarinya.
"Tidak apa-apa (Name), jangan minta maaf. Itu hakmu untuk memilih jatuh cinta pada siapa. Dan kau tidak perlu memikirkanku, aku akan tetap bersamamu sebagai sahabatmu" ucapnya sambil tersenyum, dan aku ikut tersenyum karenanya.
"Dan jika bocah cantik itu menyakitimu, kau bisa berpaling padaku!" ucapnya bersemangat sambil tersenyum lebar.
Aku tertawa berkatnya.
"Terima kasih Aiku"Aku berjalan berdua bersama Sae untuk membantunya memilih hadiah untuk pacarnya. Sebenarnya tadi kami bertiga bersama Aiku, namun dia kabur karena tadi dikejar oleh beberapa perempuan simpanannya. Kami berada di daerah dekat dengan sekolahnya Hyoma dan kebetulan kami bertemu dengan Itoshi Rin, adiknya Sae, yang berjalan pulang bersama Isagi Yoichi dan Bachira Meguru.
"Hai kakak cantik, kita ketemu lagi" sudah pasti Bachira yang menyapaku begitu.
Sementara Isagi hanya tersenyum ramah padaku.
"Kak (Name) sedang apa berduaan bersama kakak disini" tanya Rin.
"Oh aku menemani kakakmu membeli hadiah untuk pacarnya" jawabku.
Rin menatap Sae dengan tatapan yang seolah mengatakan "Dasar bucin", yang tentu saja tidak diperdulikan oleh Sae.
"Ngomong-ngomong.... Kalian kok udah pulang?" tanyaku pada mereka.
"Kami memang pulang cepat sejak turnamen nasional selesai, kira-kira sudah sebulanan kami tidak ada latihan sepulang sekolah dan diganti latihan pagi saja karena sebentar lagi kami ada ujian kenaikan kelas" jawab Isagi.
Aku membeku, menyadari bahwa aku melupakan kebohongan Hyoma yang satu itu.
"Hyoma..... Apa kalian tau Hyoma pergi kearah mana?" tanyaku gugup dan cemas.
"Oh kalau Chigiri..... hmmm kalau tidak salah tadi dia bersama Fujimoto ke arah pertokoan tidak jauh dari sini" ucap Bachira sambil memasang pose berfikir.
Aku langsung berlari kearah yg dimaksud Bachira tanpa memperdulikan teriakan Sae. Aku terus berlari sambil melihat ke berbagai arah di tengah keramaian. Dan aku menemukannya, Hyoma yang sedang berjalan berdua bersama Fujimoto Akane. Aku berlari dan menyusulnya.
"Hyoma!" panggilku.
Hyoma berbalik dan menatapku terkejut dan ekspresinya terlihat gugup.
"(N-name) sedang apa disini?" tanyanya, dia berusaha menutupi kegugupannya dan berusaha menghindari bertatapan denganku.
"Harusnya aku yang bertanya kan?" ujarku dengan nada sinis. Aku melirik Akane yang sedikit mundur memberi ruang pada kami.
"Aku.... Aku akan menjelaskannya padamu, nanti. Sekarang aku harus pergi. Kumohon tunggu aku ya?" ucapnya sambil menggenggam kedua tanganku.
Kami menjadi pusat perhatian, namun aku tidak memperdulikannya. Mataku memanas.
"Kau berbohong padaku! Bagaimana aku bisa mempercayaimu setelah semua kebohongan yang kau ucapkan?"
Aku setengah berteriak dan suaraku melirih di akhir, air mataku mengalir tanpa bisa lagi kutahan. Hyoma panik melihatku menangis, tangannya menangkup pipiku dan mengusapnya lembut.
"(Name) kumohon jangan menangis. Aku punya alasan untuk itu, kumohon dengarkan aku"
Aku menepis tangannya dan berlari menjauh. Hyoma berusaha mengejarku. Aku berusaha mempercepat lariku, dan menuju seberang jalan namun bodohnya aku tidak memeriksa ke kanan maupun kiri terlebih dahulu. Ada sebuah truk yang melaju cepat ke arahku. Aku tidak sempat menghindar dan memejamkan mataku.
"(NAME)!!! " teriakan Hyoma adalah satu-satunya yang kudengar untuk terakhir kali.
to be continued~~~
Bentar lagi tamat gaes~~~
⊂_ヽ
\\
\( ͡° ͜ʖ ͡°)
> ⌒ヽ
/ へ\
/ / \\
レ ノ ヽ_つ
/ /
/ /|
( (ヽ
| |、\
| 丿 \ ⌒)
| | ) /
ノ ) Lノ
(_/
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Arranged Marriage| Chigiri Hyoma x Reader| END|
FanficBlue lock Fanfiction x Reader Blue lock hanya milik Muneyuki Kaneshiro dan Yūsuke Nomura Saya hanya meminjam karakter milik beliau tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Kisah kehidupan seorang gadis bernama (Name) yg menjalani perjodohan dengan laki...