Chapter 14

562 64 4
                                    

Gimana gaess masih mau menantikan kelanjutannya gak hiya hiya hiya (=^-ω-^=)
Nih yang nungguin adegan uhukk nganu uhukk

Warning: adegan dewasa yang tidak patut untuk ditiru oleh anak dibawah umur~ Lebih bagus lagi nungguin sah dulu ya gaes. 21++

Aku sedang memotong bahan-bahan untuk memasak makan malam, sedangkan Hyoma sedang mandi. Aku mandi lebih dulu tadi. Ketika sedang berkonsentrasi memotong wortel, sepasang lengan yang lumayan kekar memeluk perutku dari belakang dan aku merasakan bajuku sedikit basah di bagian punggung. Aku menoleh dan tidak sengaja membuat bibirku dan bibir Hyoma menempel. Rupanya tadi Hyoma hendak menaruh dagunya di pundakku. Aku menjauhkan kepalaku sedikit darinya.

"Hyoma aku sedang memasak, lepaskan" ucapku hampir terdengar seperti merengek.

Hyoma malah tersenyum miring.
"Aku tidak mau~~" ucapnya yang terdengar seperti sedang meledekku.

"Lepaskan, aku harus memasak sekarang. Memangnya kau tidak mau makan malam ya? "

Hyoma memutar tubuhku, membuat kami saling berhadapan. Dan rupanya dia belum memakai baju, hanya handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Wajahku seketika memerah melihat tubuhnya.

"Kenapa kau belum memakai baju???"

"Aku lapar" ucapnya sambil menaruh kedua tangannya di meja di tiap sisi tubuhku, mengurung tubuhku.

"K-kalau begitu lepaskan aku, biarkan aku melanjutkan memasak makan malam untuk kita" ucapku sambil berusaha menyembunyikan kegugupanku.

Wajahnya mendekat padaku, refleks aku menutup mataku erat. Dia berbisik dengan nada sensual seolah menggodaku.

"Tapi yang ingin kumakan itu kamu~"

Jantungku berdegup tak karuan karena tingkahnya. Aku bertanya-tanya dari mana dia belajar hal mesum begini.

"Bolehkah?" tanyanya sambil menatap mataku dalam-dalam.

Aku mengangguk malu-malu.

Salah satu tangannya menyentuh pipiku, mengelusnya dengan lembut sebelum dia mendekatkan wajahnya padaku dan menciumku. Aku memejamkan mataku dan aku melingkarkan kedua tanganku pada lehernya. Mulanya dia hanya memberikan kecupan-kecupan ringan di bibirku, hingga dia memasukkan lidahnya ke dalam mulutku, mengabsen setiap sisi dalam mulutku. Aku tidak tinggal diam dan mulai mengikuti irama permainan lidahnya. Kami terus begitu selama beberapa menit, hingga kami akhirnya saling memberi jarak untuk memenuhi pasokan oksigen yang kami butuhkan.

Hyoma menatapku dan aku bisa merasakannya, perasaannya padaku yang begitu menggebu-gebu. Kurasa aku harus mulai menaruh kepercayaanku padanya kan?

Hyoma kembali memberikan kecupan pada bibirku, lalu dahi, kedua pipiku dan kembali ke bibirku. Dan dia mulai turun, memberikan kecupan pada leherku dan sesekali menggigit pelan dan menghisapnya pelan meninggalkan beberapa tanda di leherku. Tangannya pun tak tinggal diam, salah satu tangannya mulai masuk kebawah kaos miliknya yang kupakai dan meraba perutku hingga naik ke dadaku. Aku yang tidak memakai bra memudahkannya untuk meremas dan mencubit pelan dadaku. Sementara tangannya yang satu lagi bergerak menyusup kedalam celana dalamku dan memainkan bagian bawahku. Aku menggigit bibir bagian bawahku, mencoba menahan untuk tidak mendesah.

"Jangan ditahan (Name). Aku ingin mendengar desahanmu"

Dia mulai memasukkan jarinya kedalam bagian bawahku, dan kurasa dia benar-benar sedang buas malam ini karena dia langsung memasukkan tiga jari sekaligus kedalamku. Dan itu membuatku tak lagi bisa menahan desahanku.

Dia menyingkap kaos yang kupakai dan mulai mencium, menjilat dan menggigit dadaku dan tentu saja meninggalkan tanda kepemilikannya di dadaku.

Dia terus memainkan bagian bawahku dan dadaku secara terus-menerus membuatku menggila karenanya. Hingga tubuhku bergetar dan sesuatu mendesak keluar dari bagian bawahku.

"H-Hyoma.... Aku-aku keluar"

Cairan kewanitaanku keluar dan membasahi tangannya. Tubuhku melemas dan Hyoma menangkap tubuhku kemudian mengecup bibirku dengan lembut.

"Hyoma, kau benar-benar mesum"

"Tapi aku hanya mesum padamu loh sayangku"

Wajahku benar-benar menjadi semerah tomat hanya karena dia memanggilku dengan 'sayangku'. Aku memalingkan wajahku, berusaha menyembunyikan wajahku yang memerah namun dia tidak membiarkanku begitu saja. Dia memegangi daguku dan membuatku menatapnya langsung dan kembali menciumku. Di sela-sela ciumannya, dia mengangkat tubuhku, melingkarkan kedua kakiku ke pinggangnya dan menggendongku dari depan. Seolah menggendong anak kecil, memang tubuhku terlihat mungil jika dibandingkan dengannya sih.

Dia membaringkanku di kasur dan dia berada diatasku, menghimpit tubuhku. Dia terus menciumku dengan kedua tangannya yang melucuti pakaian yang kukenakan. Tak butuh waktu lama baginya, karena aku memang hanya menggunakan kaos miliknya yang kebesaran untukku dan celana dalam saja. Aku juga berusaha menahan rasa maluku, bergerak melepaskan handuk, satu-satunya penghalang di tubuhnya. Tanganku meraih dan memegang miliknya yang telah berdiri tegak dan mengeras, mengocoknya perlahan dengan gerakan naik-turun. Hyoma mendesah kenikmatan karenaku. Dia meraih kedua tanganku dan menahannya diatas kepalaku dengan sebelah tangannya. Sebelah tangannya yg lain menuntun miliknya ke depan lubang bagian bawahku dan memasukkannya perlahan. Aku merasa sesak dan sakit karena memang ukuran miliknya lumayan besar. Dia berhenti ketika berhasil memasukkan seluruh miliknya kedalamku. Membiarkan bagian bawahku terbiasa dengan miliknya dan perlahan dia menggerakkan miliknya keluar-masuk di lubangku. Tanganku masih terua ditahan olehnya. Tangannya memainkan putingku dan dia terus mencium bibirku sambil sesekali menyebut namaku.

Dia mempercepat gerakannya, Hyoma menjadi begitu liar seperti binatang buas sekarang. Aku kewalahan mengikuti permainannya dan hanya bisa mendesah karenanya. Aku merasakan miliknya berkedut di dalamku. Aku mulai panik.

"Hyoma jangan di dal-"

Terlambat, Hyoma telah mengeluarkan seluruh cairannya di dalam tubuhku. Aku merasakannya, cairan hangat memenuhi rahimku. Aku menghela nafas pasrah.

"Aku mencintaimu (Name)"

Air mataku mengalir dari sudut mataku dan aku tersenyum padanya.

"Aku juga mencintaimu, Hyoma"

Dan setelahnya kami berdua tertidur sambil berpelukan.

to be continued~

AAAAAAAAAAAAAA
Aku mleyot karena malu. Aku yang nulis aku yang malu.




Our Arranged Marriage| Chigiri Hyoma x Reader| END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang