Chapter 12

508 58 6
                                    

Heiyoooo~ ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕤ Welcome back to my chan- my book ding

Sudah beberapa minggu sejak terakhir kali aku bertemu Hyoma. Bahkan ketika weekend pun dia tidak bisa ditemui. Kami hanya berkomunikasi lewat videocall setiap malam, sebelum kami tidur. Dia bilang tim sepak bolanya sedang ada pelatihan tambahan. Jujur saja aku merindukannya.

Aku terus menatap kosong ke arah ponselku yang berada diatas meja dan membuat Kaiser merasa heran dengan tingkahku yg tidak seperti biasanya.

"Kau kenapa? Apa ada masalah?" tanyanya.

Aku menggeleng pelan.

"Tidak ada apa-apa kok. Jadi apa yang ingin kau katakan sampai menyuruh Sae dan Aiku pergi?" tanyaku penasaran.

Kaiser terdiam dan menatapku dalam-dalam.

"Aku mencintaimu, sangat"

"Kai.... Maaf tapi aku-"

"Aku tahu, kau mencintai bocah itu. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku padamu untuk terakhir kalinya sebelum aku kembali ke negaraku, ke Jerman, besok pagi" ucapnya memotong perkataanku.

"Kau akan pergi? Kenapa?" tanyaku sambil menahan air mata yang hampir jatuh, aku tahu saat ini aku sangat egois, aku tak bisa menerima perasaannya tapi aku juga tak ingin kehilangannya sebagai sahabatku.

"Aku di rekrut oleh tim sepak bola profesional disana. Dan juga..... Aku butuh waktu untuk merelakanmu dan aku tidak bisa melakukannya jika aku terus berada di sekitarmu. Maaf" jelasnya. Air mataku benar-benar turun tanpa bisa kutahan lagi.

"Aku mengerti. Aku..... Aku akan sangat merindukanmu Kai. Tapi aku harap kau akan bisa menemukan kebahagiaanmu disana" ucapku tersenyum dan berusaha menghapus air mataku. Kaiser tersenyum dan mengusap puncak kepalaku lembut.

"Kau juga harus bahagia, (Name). Jika bocah itu menyakitimu, kau bisa kembali padaku kapanpun" ucap Kaiser.

Aku tersenyum lebar mendengarnya mengucapkan namaku dengan benar setelah selama ini dia terus-terusan memanggilku Queen.

"Terima kasih Kai" ucapku.


Setelah pertemuan dengan Kaiser, aku tidak langsung pulang dan memilih jalan memutar karena harus pergi berbelanja kebutuhan dapur dan beberapa stok sabun. Setelah berbelanja aku hendak pergi ke halte bus dan menunggu bus yang akan mengantarku pulang. Aku tidak sanggup untuk berjalan kaki karena barang-barang yang kubawa lumayan berat. Ketika sedang menunggu bus, tatapanku tidak sengaja melihat Hyoma sedang berjalan di atas jembatan penyebrangan. Namun, dia sedang bersama seorang gadis, yang dari seragamnya berasal dari sekolah yang sama dengannya. Keduanya berjalan beriringan sambil mengobrol dan tertawa bersama.

Sakit, hatiku sakit melihatnya. Aku tau kalau aku tidak boleh mengambil kesimpulan sepihak tanpa mendengar penjelasannya tapi aku tidak sanggup menahan perasaan cemburuku. Aku berusaha mengejarnya, namun aku kehilangan sosoknya di keramaian. Aku pulang dengan perasaan kecewa.

Seperti biasa, sebelum tidur Hyoma kembali menghubungiku.

"Hyoma, kau tadi sore pergi kemana? " tanyaku tanpa basa-basi.

Dia terdiam cukup lama, terlihat jelas dia sedang berfikir keras dan itu membuatku bertambah curiga padanya.

"Aku latihan sampai larut malam di sekolah, kenapa kau bertanya begitu?"

Bohong, terlihat jelas jika ia tengah berbohong. Aku menghela nafas, kecewa padanya.

"Aku lelah jadi aku akan tidur sekarang. Kumatikan videocall nya ya?" ucapku sembari mematikan videocall kami tanpa menunggu jawabannya.

to be continued~~~

Hayooooo~ Hyoma sama siapa tuh~~

ಠ_ಠ

Our Arranged Marriage| Chigiri Hyoma x Reader| END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang