Haloooo~ bagaimana kabar kalian hari ini?
Untuk yang sedang tidak baik-baik saja, terima kasih sudah berjuang sampai sejauh ini. Dan teruslah berjuang untuk dirimu sendiri. Cintailah dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain. Kalian semua precious (*˘︶˘*).。.:*♡Aku kesulitan berkonsentrasi di kelas. Penyebabnya ada tiga. Pertama, aku sedikit merasa gerah karena harus menggunakan baju turtleneck, untuk menutupi tanda yang dibuat oleh Hyoma semala, meskipun ruang kelas kami memakai ac namun tidak begitu banyak membantuku. Kedua, Hyoma yg menjaga jarak dariku dan belum bicara sepatah katapun padaku sejak semalam. Dan yang terakhir adalah tatapan dari hampir seluruh mahasiswa di kelasku yang menatapku aneh seolah aku adalah alien, dan Sae, Aiku serta Kaiser termasuk dari mereka.
Setelah kelas berakhir, seperti biasa, ketiga sahabatku mengerumuniku.
"Kenapa kau menggunakan turtleneck padahal sekarang bukan musim dingin? Jujur saja, aku yang melihatmu merasa risih" tanya Sae terang-terangan dan tanpa basa-basi.
Aku gelagapan dan kebingungan hatus menjawab apa. Wajahku seketika memerah begitu teringat kejadian semalam. Dan hal itu membuat mereka bertiga semakin curiga.
"A-aku hanya merasa sedikit kedinginan"
"Jelas-jelas kau berkeringat, percuma saja kau berusaha berbohong, kau itu payah soal berbohong" kata Sae.
Kaiser menurunkan salah satu sisi turtleneck yang kupakai dan leherku yang banyak tanda kemerahan langsung terpampang jelas karenanya. Dan reflek aku menepis tangan Kaiser.
Kaiser menggertakkan giginya, dan terlihat raut wajahnya mengeras. Begitu aku melirik Aiku, dia juga memperlihatkan reaksi yang sama.
"Siapa yang melakukan hal itu padamu?"
Kaiser bertanya dengan penuh penekanan. Dan itu membuatku semakin takut. Tubuhku gemetar dan berkeringat dingin. Sae maju dan menyembunyikan tubuhku dibalik tubuhnya.
"Kalian berdua bisa tenang sedikit tidak? Ekspresi kalian membuat (Name) ketakutan" ucap Sae sambil menjitak Aiku dan Kaiser.
Setelah Aiku dan Kaiser menjadi lebih tenang. Sae menanyakan pertanyaan yang sama padaku. Aku menarik nafas berat dan menatap mereka bertiga satu-persatu.
"Yang meninggalkan tanda di leherku adalah tunanganku"
"TUNANGAN?!?!?"
Mereka bertiga berteriak kaget dan membuat seluruh atensi orang-orang di ruangan tertuju pada kami.
"Kau tidak pernah mengatakan apapun pada kami kalau kau sudah bertunangan" ucap Aiku, terlihat wajahnya menunjukan raut kecewa.
"Kalian tidak pernah bertanya" ucapku membuat bahu mereka bertiga turun.
"Benar juga" ucap Aiku menyetujui.
"Siapa tunanganmu? Seperti apa dia? Apa kami pernah bertemu dengannya?" tanya Kaiser secara beruntun.
"Kalau bertanya itu satu-persatu bodoh. Lihat, kau membuat (Name) bingung" tegur Sae. Kaiser terlihat kesal karena Sae mengatainya bodoh namun dia memilih diam dan fokus menunggu jawabanku.
"Tunanganku, namanya Chigiri Hyoma. Uhm..... wajahnya cantik, rambutnya panjang dan halus, dia pria yang baik dan lembut" ucapku.
"Chigiri..... Chigiri Hyoma.... Namanya terasa familier" ucap Aiku dengan pose berfikir keras.
"Dia pelari cepat di klub sepak bola SMAnya adikku, Rin, yang pernah kita lawan sebelumnya" ucap Sae.
Aiku dan Kaiser menatapku tak percaya.
"Tunanganmu lebih muda 4 tahun dari kita?" tanya mereka berdua berbarengan.
Aku merasa sedikit terganggu dan tersinggung dengan pertanyaan mereka.
"Salahkah jika aku bertunangan dengan pria yang lebih muda dariku? Lagipula kami bertunangan karena dijodohkan sejak kecil" jelasku sambil bangkit dan pergi meninggalkan mereka.
Sae menyusulku setelah menggeplak kepala Aiku dan Kaiser.
"Dasar bodoh" ejeknya pada Aiku dan Kaiser.
To be continued~~~~
・*・ ∧,,∧ ∧_∧ ・*・
'. ( 。・ω・)(・ω・。 ) .'
'・ | つ♥と |.・'
*゚' ・。。・゚ '*
τнänκ чöü ♬*゜
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Arranged Marriage| Chigiri Hyoma x Reader| END|
FanfictionBlue lock Fanfiction x Reader Blue lock hanya milik Muneyuki Kaneshiro dan Yūsuke Nomura Saya hanya meminjam karakter milik beliau tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Kisah kehidupan seorang gadis bernama (Name) yg menjalani perjodohan dengan laki...