Yeri sedang di ruangannya, seperti rutinitas setiap hari ia akan berkencan dengan berkas-berkas dan janji meeting yang sudah dijadwalkan Jodi.
"Jodi, ke ruangan saya sekarang." Yeri memanggil Jodi saat teringat sesuatu tentang Juan.
"Jod, saya liat tadi ada anak magang, kaya ada yang mirip Juan."
"Bu Yeri, maaf sebelumnya. Saya lupa memberitahu ibu kalau semester ini Juan mulai magang, dan memang saya bantu mengurus magangnya Juan di kantor ibu." Jodi menatap Yeri takut, sumpah ia memang berniat memberitahu bosnya, tapi bosnya kan sedang sibuk. Mana kemana-mana tuh tunangannya juga ngintilin kan Jodi jadi serba salah mau ngasih tahunya.
"Kenapa baru bilang?" Yeri memijat kepalanya, mendadak pusing dengan info yang baru didengarnya.
"Ibu kan sibuk mempersiapkan pertunangan, lagipula pak Yudis selalu datang jadi saya ga sempat bilang ke ibu soal ini."
"Ya sudah, tolong panggilkan Juan ke ruangan saya."
"Baik, Bu. Sekarang atau nanti jam pulang kerja?"
"Sekarang, Jodi."
"Baik Bu, saya panggilkan."
Jodi bergegas keluar ruangan Yeri, mencari keberadaan pegawai magang yang ia ketahui sedang berkeliling.
"Nah itu dia."
"Hallo pak Jodi, ada yang bisa dibantu."
"Sorry ganggu Bu Mella, saya pinjam anak magangnya sebentar ya. Urgent banget."
"Boleh, Maria ikut pak Jodi ya tolong dibantu."
"Bukan, saya butuh Juan. Nanti saya kembalikan kalau suda selesai. Ayo Juan ikut saya."
Jodi menarik Juan, berjalan dengan cepat seperti dikejar setan.
"Mau ngapain, mas?"
"Bos nyuruh kamu ke ruangannya?"
"Mau ngapain? Bukannya lagi sibuk ya?"
"Ya emang, duh Wan sorry yang waktu kita ngobrol soal magang kamu itu saya belum sempet bilang ke bos. Kamu dipanggil juga gara-gara ini. Oh iya kalo di kantor biasain panggil ibu ya, Wan. Jangan bikin orang kantor curiga atau apa."
"Yer-, maksudnya Bu Yeri marah sama saya mas? Apa saya jadinya harus cari tempat magang lain?"
"Saya ga tau Wan, kamu masuk dulu aja ya. Saya nanti di meja saya, oke?"
"Baik, mas."
Jodi mengetuk pintu ruangan Yeri, dn masuk bersama Juan.
"Bu, ini Juannya sudah datang. Say permisi kembali ke meja saya, Bu."
"Hemm."
Jodi berpamitan, sedikit was-was dengan aura yang kurang menyenangkan di ruangan bosnya.
"Kamu kok ga bilang ada magang?"
"Aku udah bilang mas Jodi, tapi sepertinya mas Jodi lupa karena kamu juga sibuk."
"Kalau aku ga liat kamu tadi, terus aku panggil ke sini kamu juga ga akan ngomong?"
"Bukan gitu, aku cuma gamau ganggu. Lagipula aku kan cuma magang 1 bulan, kamu juga direktur di perusahaan ini kaya ga mungkin lah kita ketemu."
"Waaan."
"Sorry, ga seharusnya aku ngomong gitu. Ku beneran ga mau nambah beban pikiran kamu. Aku bakal nyelesin magangku tanpa masalah, kalau ternyata kamu keberatan aku magang di sini, aku bisa ajuin perpindahan tempat ke pihak kampus."
"Ga perlu, nanti lapora ln magang biar Jodi yang urus. Kmu bisa cari kegiatan lain untuk mengisi waktu magang kamu. Tapi bisa ga aku minta tolong--"
"Hallo sayaaang, aku---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Jiwa - Junghwan X Yeri
Fanfictionbxg | face claim idol tapi tidak ada sangkut paut dengan kehidupan idol itu sendiri | hanya imajinasi penulis Juanda atau akrab disapa Juan, pemuda berusia 21 tahun, Mahasiswa Teknik Kimia semester 5 di salah satu universitas terbaik di Indonesia. T...