Sang Pemilik

216 10 4
                                    

// ada sedikit adegan 21+//

- Satu Minggu kemudian, Unit Apartemen Juan -

"Kamu ngapain di sini?" Juan kaget, saat memasuki apartemennya ia menemukan presensi Yeri di sana.

"Ketemu kamu."

"Tumben, ga sama pak Yudis?"

"Yudis lagi ke Paris."

"Hemm."

"Aku lagi pengen makan pasta."

"Aku buatin, sebentar ya. Kamu duduk dulu aja."

Yeri duduk dengan anteng, ia memperhatikan Juan yang ke sana kemari menyiapkan bahan dan memasak. Ia merindukan saat-saat seperti ini, beberapa bulan ini terlalu banyak yang terjadi. Ia bahkan sudah lama tidak bertemu dan mengobrol santai dengan Juan. Walaupun dulu mereka jarang mengobrol, tapi Juan cukup perhatian selalu membuatkannya sarapan dan makan malam. Yeri sedikit kehilangan ketika ia mulai tinggal kembali di rumahnya dan seminggu terakhir pindah ke apartemen Yudis.

"Makanan sudah siap."

"Aku kangen banget pasta buatan kamu."

"Kamu bisa beli yang lebih enak dan mahal."

"Kamu sekarang udah berani ngejawab ya, Wan?"

"Eh? Sorry."

"No need. Tapi aku tetep kangen dimasakin kamu sih."

"Kalo aku?"

"Kamu apa?"

"Ngga apa-apa."

"Abis ini temenin minum ya, Wan."

"Hemm."

Juan dan Yeri duduk di sofa dengan gelas anggur di tangan masing-masing. Anggur yang Juan ambil dari unit Yeri karena Juan tidak memiliki minuman itu di unitnya.

"Kamu biasanya ga mau kalo aku tawarin minum."

"Lagi pengen? Aku juga ga tau." Juan menjawab dengan tidak yakin.

"Gimana hubungan kamu sama pacar kamu?"

Juan tersedak minumannya saat mendengar pertanyaan tersebut dari Yeri.

"Aku ga nyangka kamu beneran bakal punya pacar, gimana rasanya?"

"Hah? Ga gimana-gimana, dia baik dan menyenangkan."

"Termasuk pas nge-sex?" Yeri bertanya dengan gamblang tanpa menatap Juan. Juan menengok ke arah Yeri. Juan tidak heran Yeri bertanya seperti itu, Yeri memang kadang mengeluarkan isi kepalanya tanpa berpikir, apalagi saat minum alkohol.

Juan diam tidak menjawab, lebih tepatnya ia enggan menjawab pertanyaan tersebut.

"Belum pernah?"

"Yeer."

"Oh, udah. Hem hihihi." Yeri terkikik sendiri, entah apa yang lucu.

Yeri tiba-tiba meraih gelas Juan, menaruh gelasnya dan gelas Juan di meja. Yeri mendekatkan wajahnya ke wajah Juan, melumat bibir tebal Juan. Menghisap bibir atas dan bawah Juan bergantian. Juan sedikit shock, ia mendorong bahu Yeri pelan.

"Yer, kamu mabuk. Aku anter ke unit kamu"

"Nope, I'm sober."

"Aku udah janji ke pak Yudis ga akan nyentuh kamu."

Yeri memiringkan kepalanya, menatap Juan dengan senyuman penuh arti.

"Nurut banget sama Yudis."

"Yer, aku anter kamu ke unit kamu aja ya. Yuk?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pemilik Jiwa - Junghwan X YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang