Magang part 2

75 3 2
                                    

Seminggu setelah dipanggilnya Juan keruangan Yeri, Juan masih menjalankan proses magangnya. Tidak menarik perhatian, ia masih menjadi karyawan magang yang pendiam. Ia hanya akan berbicara jika ditanya atau seputar pekerjaan saja.

"Wan, sisa seminggu magang nih. Menurut lu gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Magangnya doong, gue bingung nanti laporannya gimana. Mana kan ternyata bener kan yang gue bilang, kita dikasih jobdesk juga yang kayanya anak SMA juga bisa."

"Hus, jangan ngomong sembarangan. Kita yang butuh lho, Mar. Ada nilai kuliah kita juga di tempat ini."

"Iya sih. Btw, Wan setelah magang kita bisa ketemu kan? Ngobrol atau main?"

"Buat apa?"

"Lho ini kita ga temenan kah setelah hampir 3 Minggu barengan dan kita sering maksi bareng?"

"Duh gimana ya mar."

"Lu ada pacar? Posesif ya jadi ga boleh temenan sama lawan jenis?"

"Ngga, aku malah ga pernah pacaran. Cuma emang lebih seneng si rumah, jadi jarang main."

"Oke deh, gue kira lu ada cewek. Berarti single nih? Bisa gue deketin?"

"Kita kan udah seket, emang mau sedeket apa?" Juan bertanya polos, ia tidak yakin apa maksud teman magangnya ini. Juan tidak ingin kepedean kalau Maria naksir padanya.

"Duh Juan lucu banget sih, padahal kita seumuran tapi kenapa lu polos banget. Lu yakin ga pernah pacaran? Berarti belum pernah ngapa-ngapain dong ya? Masih suci? Atau sukanya nyolo?"

"Mar, cewek mulutnya dijaga lho apalagi ini di kantor."

"Hehe sorry keceplosan, jadi gimana?"

"Aku ga mau jawab."

"Oke, nanti pulang kantor jalan yuk?"

"Mar, kamu ga naksir aku kan?" Juan bertanya dengan wajah polos

"Gue naksir, makanya ajakan gue jangan ku tolak biar gue ga malu." Maria menjawab dengan lugas ,menatap mata Juan dengan penuh harap.

"Mau jalan kemana, mar? Nonton mau? Kebetulan ada film yang mau ku tonton, tapi belum sempet Karen ga ada temen."

Maria tersenyum lebar, ia mengangguk dengan antusias dan menjawab oke dengan setengah berteriak membuat bebraoa karyawan menengok ke arahnya.

Juan tersenyum, gemas dengan tingkah Maria. Ia tidak menyangka bisa dekat dengan gadis ini. Juan tidak salah kan kalau dekat dan jalan dengan gadis lain?

- Ruangan Yeri -

"Jod, itu Juan kenapa masih magang di sini?"

"Bukannya atas izin ibu?"

"Saya bilang dia ga perlu datang magang lagi, tapi nilainya pasti aman."

"Juan bilang dia ga akan bikin masalah Bu selama magang, jadi saya pikir--"

"Bos kamu, saya atau Juan?"

"Ibu Yeri."

"Ya sudah urus dong Jod."

"Baik Bu, saya urus ke HR. Permisi, Bu."

"Apalagi sih Jod?"

"Wo wo easy, sayang ini aku. Kamu abis marahin Jodi? Mukanya kusut banget keluar dari sini."

"Bukan urusan kamu. Ngapain ke sini?"

"Ada meeting kan aku buat projek bulan ini, kamu lupa?"

"Inget, tapi meetingnya abis jam makan siang. Sekarang masih jam 11."

Pemilik Jiwa - Junghwan X YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang