// ada adegan 21+//
- Hari Jumat yang sama dengan part Friday night -
"Hai!" Juan menyapa Maria dengan ceria dan tersenyum hangat.
"Ih beneran dijemput. Mau kemana kita?" Maria menyambut Juan tak kalah hangat. Ia duduk di kursi penumpang, di sebelah Juan.
"Mau jajan? Atau jalan-jalan? Atau mungkin kamu capek jadi mau langsung pulang?"
"Satu-satu nanyanya, Ay. Emm aku pengen yang seger-seger sih otakku ngebul banget."
"Sekalian makan ya, abis itu kita cari yang seger-seger." Juan memberi saran, ia juga mulai melajukan mobilnya mencari tempat makan yang sekiranya mudah dijangkau dan tidak terlalu ramai.
"Kalo dimasakin kamu ngerepotin ga?"
"Hm?"
"Kamu pernah bilang kalo kamu suka masak, jadi aku mau coba masakan kamu."
"Boleh, berarti kita belanja bahan dulu ya soalnya ga ada stok makanan."
"Yess." Maria tersenyum senang.
- Supermarket -
"Kamu lagi pengen makan apa, Mar?""Apa aja yang penting kamu yang masak."
"Aku biasanya masak yang mudah-mudah sih, daging mau?" / Maria mengangguk.
Juan mendorong troli ke arah etalase daging, Maria mengekor. Jujur saja, Maria tidak paham bahan atau bumbu dapur.
"Mau steak, atau daging tumis?" Juan bertanya sambil memilah daging mana yang harus ia beli.
"Aku ngikut kamu aja, kan kamu yang masak."
"Oke, kita masak steak aja. Mau nasi atau kentang?"
"Kentang aja biar ga terlalu berat."
"Oke, kalo gitu kita tinggal beli sayur sama bumbu. Yuk!" / Maria kembali mengekor, berjalan di samping Juan yang mendorong troli.
Setelah dirasa semua bahan lengkap, dan tak lupa Maria memasukkan beberapa camilan dan minuman ringan bahkan beberapa kaleng bir sebagai tambahan. Juan dan maria mendorong troli ke arah kasir, membayar belanjaan, dan menuju apartemen Juan.
Setelah 1 jam perjalanan, Juan memarkirkan mobilnya di basement. Saat mengeluarkan belanjaan dari kok belakang, ia mendengar suara khas yang menyapanya dari belakang.
"Ay, sini aku bantu." / "Ju-wan."
"Hallo, Bu Yeri, Pak Yudis." Maria menyapa mantan bosnya saat magang dengan ramah.
Juan masih diam di tempat, ia tidak menyahuti siapapun. Bahkan aktivitas mengeluarkan belanjaan pun terhenti. Ia menatap punggung Yeri yang berjalan cepat ke dalam gedung dan Yudis yang setengah berlari di belakang Yeri.
"Ju, kamu satu gedung sama Bu Yeri dan Pak Yudis?"
"Hem gitu deh." Juan menyahut tanpa minat, ia berjalan memasuki area gedung apartemennya.
"Sini aku bantu."
"Gausah, aku aja."
Setelah satu bulan pacaran, baru kali ini Juan mengajak Maria ke apartemennya. Biasa mereka akan nonton atau makan di luar. Juan dan Maria berjalan ke arah lift yang kebetulan Yeri dan Yudis juga masih di sana. Keempatnya masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai 10, tempat unit Yeri dan Juan berada. Di dalam lift hening, keempatnya sibuk dengan pikiran masing-masing.
Yeri ke apart sesuai dengan rencananya, ia akan mengunjungi Juan dan makan pasta buatan Juan. Mungkin akan sedikit berbincang ditemani anggur. Tadi ia senang bertemu Juan di basement, namun senyumnya mendadak sirna melihat Juan bersama gadis yang Yeri tau adalah pacar Juan. Yeri cukup yakin Juan hendak memasak, dibuktikan dengan tentengan belanjaan Juan yang tidak sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Jiwa - Junghwan X Yeri
Fanfictionbxg | face claim idol tapi tidak ada sangkut paut dengan kehidupan idol itu sendiri | hanya imajinasi penulis Juanda atau akrab disapa Juan, pemuda berusia 21 tahun, Mahasiswa Teknik Kimia semester 5 di salah satu universitas terbaik di Indonesia. T...