Extra Chapter.

95 9 0
                                    

Pelajaran terakhir sedang berlangsung seperti biasanya. Namun entah mengapa, Giselle sama sekali tidak bisa mendengarkan penjelasan dari guru bahasa Jepang mereka. Haechan yang duduk tepat di sebelah Giselle pun menyadari hal itu, "Fokus, Sel. Yuta sensei daritadi ngeliatin lo." Ucapnya berbisik.

Giselle pun kembali fokus, mencoba untuk melupakan perasaan anehnya yang sedari tadi menghantui.

Namun ternyata fokusnya kembali terpecah karena bunyi notifikasi dari handphonenya. Giselle pun tanpa ragu memeriksa dari siapa notifikasi itu berasal.

Setelah memeriksa dan mengetahui dari siapa notifikasi itu berasal, Giselle pun memberi tahu Haechan dan beberapa orang di dekat bangkunya dengan tergesa-gesa dan ekspresi wajah yang terlihat senang.

"Sensei, saya sama Giselle izin hanya mengikuti kelas sampai sini. Ada hal penting."

***

Giselle dan Haechan berlari secepat yang mereka bisa menuju kamar nomor 23, tempat dimana Jeno ditempatkan dengan keadaan tidak sadar selama kurang lebih dua minggu terakhir.

Memasuki lorong khusus, mereka memelankan langkah dan mengamati setiap angka yang terpasang pada pintu masing-masing kamar. "Nomor 23, di depan itu, Chan." 

"Itu tante Rosé bukan, Sel?" Tanya Haechan. "Iya, tapi kenapa dia diem di luar ya? Apa karena ada tante Jiho di dalem?" Jawab Giselle.

"Ah kalau beneran ada tante Jiho kita balik lagi aja lah, sangsi gue." Balasnya lagi. "Gausah aneh-aneh. Emangnya kenapa dah? Kok lu deket sama tante Rosé bisa tapi sama tante Jiho gak bisa?" Tanya Giselle penasaran.

"Nih ya, gue kenal si Jeno dari baru lahir. Rumah dia udah kayak rumah kedua gue lah. Gue juga ngerasain banget gimana susahnya jadi dia, ya lu bayangin aja dah tuh jadi anak umur sembilan tahun yang orangtuanya tiba-tiba cerai padahal sebelumnya gak ada keliatan punya masalah.

Apalagi abis itu om Jaehyun langsung nikah sama tante Jiho terus langsung punya anak lagi, gue kalau jadi dia udah kabur kali saking stressnya." Giselle hanya diam mencerna semua cerita yang keluar dari mulut Haechan.

"Kasian juga ya.. keren banget bestie gue."

"Halah, bestie apa bestie?" Haechan bertanya sembari menaik-naikkan alisnya jahil.

"ISSH DIEM LO! GANGGU SUASANA BANGET TAU GAK--"

"Eh, Haechan? Astaga udah lama banget gak ketemu.."

Haechan refleks menunduk dan memberi salam kepada ibu kandung dari temannya itu, "Hehe apa kabar tante?"

Rosé pun hanya mengangguk ringan, "Baik, syukurlah. Siapa ini? Teman Jeno juga?"

"Iya, Giselle tante." Giselle mengucapkan salam kepada Rosé seperti yang dilakukan Haechan tadi.

Rosé pun tersenyum hangat. "Masuk saja ya, ada Junghwan juga di dalam tadi lagi ngobrol sepertinya."

"Terimakasih tante, kami masuk dulu."

***

"Kakak?"

"Hmmmm? Kenapa?" Balas Jeno sembari masih memeluk Junghwan yang juga terbaring di atas ranjang bersamanya. "Gimana rasanya tidur lama lama? Wawan juga ingin.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOST✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang