Pagi yang cerah. Tapi tak secerah hati lelaki yang sudah teler. Saat ini Abi sedang mengurung diri nya di kamar milik nya sendiri. Orang tua Abi? Mereka sudah meninggal.
Penampilan Abi saat ini jauh dari kata baik. Kantung yang ada di bawah matanya, pipi nya yang memerah sebab terlalu banyak minum alkohol dengan bau alkohol yang ada di tubuh nya.
"Yuna...hik....balik..Yuna...hik..maaf." racau Abi sembari cegukan. Terlalu lama menangis akhirnya Abi tertidur dengan botol botol alkohol di atas meja belajar nya.
--
Sedangkan di sisi lain Yuna sedang menatap layar komputer dengan tatapan kasian.
"Pria yang malang." Ujar Yuna saat melihat Abi yang terus meracau kan namanya.
"Dekk.." ardion menepuk bahu Yuna lalu ikut menatap layar komputer.
"Lihat lah bang. Dia menganggap ku langit padahal aku adalah senja." Ujar yuna.
Ardion menarik Yuna ke dalam pelukannya. "Nangis aja dek gak apa apa." Ujar ardion.
Bukannya menangis Yuna malah melepaskan pelukan nya. "Ngapain nangis buang buang tenaga. Gue mau makan aja minggir." Ujar Yuna santai lalu mendorong sedikit tubuh ardion lalu pergi keluar kamar nya.
Ardion menatap Yuna dengan pandangan bingung. "Lah..kok..loh..lahh..??"
---
"Akuu seorang gadis bajingan~ bajingan~ baaajingan~" senandung Yuna ia memutarkan kan tubuh nya.
"Jadi bajingan kok bangga. Kayak Abang dong setia." Ujar ardion di pertengahan tangga.
Yuna memutar bola matanya malas. "Setiap tikungan ada." Ujar yuna ngegas.
"Santai dong jangan ngegas. Gigi satu dulu." Ujar ardion bercanda.
"Lo pikir motor kopling??" Yuna mendengus kesal lalu berjalan menuju dapur.
---
"Dek." Panggil ardion kepada adiknya yang masih fokus dengan makanan nya.
"Hm?" Balas Yuna dengan deheman.
"Lo ulang tahun kapan sih?" Tanya ardion.
Yuna berpikir sebentar. "Satu Minggu lagi kayaknya." Ujar Yuna.
"Emang kenapa?" Tanya Yuna, ia menatap sang Abang sembari menyendokan makanan nya ke dalam mulutnya.
"Mau di rayain di mana?" Tanya ardion.
Yuna menelan makanannya terlebih dahulu lalu menjawab "di rumah aja." Ujar Yuna.
Ardion mengangguk paham. "Lalu tentang Andrian?" Tanya Yuna.
Yuna mengedikan bahunya tak tau. "Gak tau. Terakhir tuh gedung meledak." Ujar Yuna.
Lagi lagi ardion hanya mengangguk. "Lo gak mau jenguk Abi?" Tanya ardion.
Yuna berpikir sebentar "boleh tuh. Ntar deh." Ujar Yuna.
---
Yuna masuk ke dalam rumah Abi. Setelah makan tadi Yuna bergegas kesini. Yuna berjalan ke arah tangga dan naik ke lantai atas, kamar tidur milik Abi.
Yuna membuka pintu kamar itu. Bau alkohol langsung tercium di hidung nya. Satu kata untuk ruangan itu. Gelap. Ia menghidupkan saklar lampu dan melihat kondisi ruangan itu.
Sampah tisu di mana mana dengan botol minum yang berserakan. beberapa pecahan kaca terlihat. Ia berjalan mendekati Abi lalu menepuk pundak nya.
"Abi." Panggil Yuna.
Abi melenguh, lalu membuka matanya. Ia mengucak matanya ketika melihat Yuna ada disini. Ia tak percaya ini. Yuna? Ada disini?
"Yuna?" Ujar nya girang.
"Iya. Ini gue." Balas Yuna.
Tanpa basa-basi Abi langsung saja menerjang Yuna dengan pelukan.
"Kangennn!! Kangennn!!!" Ujar Abi girang. Ia mencium seluruh wajah Yuna termasuk bibirnya.
Yuna menjauhkan kepala Abi dari muka nya. "Gue kesini bukan buat pelukan. Gue kesini buat ngundang lo di acara ulang tahun gue satu Minggu lagi." Ujar Yuna datar.
Abi melengkung kan bibir nya sedih. "Aku sama kamu gak bisa jadi kita lagi ya??" Tanya nya lirih.
Yuna menggeleng. "Dari awal gue sama lo juga gak bakal jadi kita." Balas nya.
"Tapi gue kangen." Ujar Abi kembali hendak memeluk Yuna.
Dengan refleks Yuna mundur beberapa langkah. "Gak usah peluk peluk. Lo bukan siapa siapa gue lagi." Ujar Yuna datar.
Abi menunduk sedih. Ia menggigit bibir bawahnya hingga berdarah. Ini memang salah nya. Abi mengangkat kepala nya lalu tersenyum tipis. Air mata menggenang di pelupuk matanya.
"Aku hargai itu." Ujar Abi bersama an dengan air mata yang turun di kedua matanya.
Yuna menatap datar Abi. "Semoga lo bahagia." Ujar Yuna.
"Yahh, pasti." Balas Abi.
Yuna berbalik lalu meninggalkan Abi.
"𝘎𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢? 𝘒𝘢𝘭𝘰 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘪𝘵𝘶 𝘭𝘰 𝘺𝘶𝘯𝘢." Monolog nya.
Abi meremat rambut nya kuat lalu menggerang.
"ARRGHH!! Bangsat lo Abi. Maaf Yuna maaf." Ia membanting seluruh benda yang ada di dalam kamar nya lalu terduduk lemas.
Ia tiba tiba saja ia tertawa keras. "Hahaha maaf yuna." Ahh sepertinya Abi mulai gila.
𝗧𝗕𝗖~
![](https://img.wattpad.com/cover/350894748-288-k195628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm not a good person (𝗘𝗻𝗱)
Novela Juvenilberawal dari Abimanyu yang mendekati arbecca alfiyuana hanya karena taruhan temannya. seiring berjalannya waktu benih benih cinta pun muncul di antara keduanya. puncak nya saat Yuna tau bahwa ia hanya bahan taruhan. apa yang akan Yuna lakukan? Masih...