21

539 49 31
                                    

.











.












.











"Semua sudah datang?" Tanya Aksara pada anak yang membawa Kenan ke ruangan itu.

"Sudah paman" jawab nya mengangguk yakin.

Peluh keringat sudah memenuhi kening anak itu bahkan sekujur tubuhnya juga sudah basah oleh keringat.

Kaki kecil dan tangan nya tak lepas dari darah orang yang terkena padanya di saat dia membawa lari Kenan kemari.

Kenan sendiri menatap bingung mereka semua yang ada di sana, kenapa ada dokter iel?

Lalu amy dan daddy nya? Bibi nya? Paman al? Ketiga saudara kembarnya juga ada di sana.

Apa sedang terjadi sebuah perang? Kenapa dadakan sekali? Tidak ada kabar apapun yang dia dengar hari ini.

Tapi tunggu kenapa dia melihat ada ibu guru dan kepala sekolah ada di sana? Selain itu juga ada kedua teman nya juga teman dari kakak nya.

Kenapa mereka semua ada di sini? Kenapa? Jika benar ini hanyalah mimpi tolong bangun kan Kenan segera.

Dirinya tidak ingin terjebak dalam mimpi buruk seperti ini, ini benar-benar mimpi terburuk Kenan.

"Hey siapapun nama mu ku peringatkan jangan melamun di ruangan ini" ucap seorang anak yang membawa nya tadi.

"Kenapa?" Tanya Kenan yang masih di landa kebingungan serta ketidakpercayaan.

"Jawaban nya akan tau nanti tapi jika kamu tidak percaya kamu bisa pura-pura melamun" jawab anak itu setia melindungi Kenan di balik punggung nya.

Ngomong-ngomong tempat mereka ada di bagian paling pojok dan samping nya pas ada jendela.

Jadi memudahkan anak itu membawa lari Kenan karena dia mempunyai alat pemecah kaca.

Karena kelewat penasaran akhirnya Kenan mencoba saran dari anak di depan nya.

Ia akan berpura-pura melamun agar mengetahui jawaban yang seharusnya dia ketahui.

Belum ada 5 menit Kenan berpura-pura melamun, bunyi tebakan di dalam ruangan itu terdengar.

Tubuh kecil Kenan tersentak di belakang si anak tetapi dia tetap berpura-pura melamun.

Dia ingin tau sampai mana orang-orang di dalam ruangan ini saling membunuh satu sama lain.

Tadinya dia sempat terkecoh bahwa mereka benar-benar adalah keluarga dan teman-teman nya.

Akan tetapi saat dia melihat kedua mata mereka yang tampak aneh dan seperti tidak menunjukan mata manusia normal.

Dari sana lah Kenan tau bahwa mereka bukan bagian dari Kenan, mereka seperti mayat hidup yang berpura-pura menjadi manusia.

Sekarang yang Kenan heran kan adalah, kenapa anak itu membawa nya ke ruang seperti ini?

Apa dia berniat untuk membunuhnya begitu? Mereka kan baru bertemu hari ini.

Mana mungkin dia dan anak itu mempunyai masalah, dia saja tidak pernah keluar kelas jika bukan ingin ke kamar mandi dan pulang.

"Jangan pernah berpikiran aku ingin membunuh mu" bisik Anak itu mengambil tangan Kenan dan melingkarkan nya ke pinggang nya.

Maniknya terus beredar ke sekitar ruangan itu untuk mencari sesuatu yang telah di sembunyikan oleh mereka.

"Baiklah.. Tapi siapa mereka? Kenapa mereka seperti itu?" bisik Kenan bertanya pada anak di depan nya.

Huh? i Become a Papa? S2 (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang