.
.
.
Selesai berganti pakaian, Andrian mengajak mereka berempat turun ke lantai dasar.
Dia akan memasakkan menu spesial untuk ke 4 anaknya itu, dia juga sudah mencatat apa saja alergi untuk anaknya.
Oh ya sebelum itu dia mengeluarkan dessert buah yang di belinya siang tadi, kan kasian kalau ga di makan.
"Anak-anak selagi menunggu amy memasak kalian makan dessert buah ini dulu ya" ucap Andrian meletakkan sekitar 18 dessert buah di atas meja makan.
"Banyak sekali amy" seru Kenan memandang berbinar pada dessert di ata meja itu.
"Kenan di larang makan yang ada buah strawberry nya oke?"
"Okey amy"
Andrian terkekeh ringan lalu pergi ke dapur untuk membuat makan malam mereka.
Dia membiarkan ke 4 anaknya memakan dessert yang di belinya tadi, tenang dia sudah meminta pada pelayan nya untuk mengambil dessert tanpa susu sapi.
"Yahh adek nda bisa mam yang puding" ujar Kenan dengan tatapan menyendu.
"Tida apa adek, kan masih ada banyak itu"
Seperti biasa Kevan akan bertugas sebagai penenang diantara mereka berempat.
Diam-diam Kavin mengambilkan dessert yang sekiranya bisa di makan oleh Kenan.
"Ini adek makan yang ini saja" ucap Kavin menggeser semangkuk kecil dessert yang dia ambilkan.
"Nda mam puding nda apa adek, daripada nanti badan adek gatal-gatal? Adek mau?" kompor Kendra agar Kenan tidak sedih lagi.
Mau tak mau Kenan mengangguk dan mengambil semangkuk kecil itu, dia kan masih bisa makan yang lain.
Ke 4 nya kembali tenang memakan dessert mereka masing-masing, mereka tidak bisa saling berbagi karena alergi tersebut.
"Kenapa gue harus terjebak di badan yang punya alergi strawberry sih? Padahal kan gue suka sama strawberry" batin Ezra kesal, dia jadi bermusuhan dengan buah favoritnya.
Suasana di dapur menjadi hening dan hanya terdengar Andrian yang sibuk berkutat dengan dapur.
Dari arah belakang Alvian datang dengan pakaian santainya, dia turut bergabung bersama 4 anak bungsunya.
Kemana anaknya yang lain? Tentu mereka kebanyakan masih kuliah dan yang menikah baru 2 orang.
Yang lain nya masih kuliah semester akhir dan akan lulus sebentar lagi, ya mungkin bisa aja bertepatan dengan kelulusan 4 k.
"Lahap banget makan nya" ucap Alvian duduk di sebelah Kenan yang makan nya berantakan.
Di kedua pipinya ada noda dari krim dan juga susu kental untuk celupan mochi nya.
"Belepotan banget dek makan nya"
"Biarin" Kenan menjulurkan lidahnya bermaksud untuk meledek Alvian.
Alvian menggelengkan kepala nya lalu mengambil tisu untuk mengelap pipi Kenan.
Dengan telaten Alvian mengelap noda tersebut, dia bahkan tidak sadar jika Andrian sudah selesai memasak.
Selesai mengelap dirinya tersadar bila Andrian sudah duduk di sebelahnya dengan makanan yang tersaji.
Menu masakan Andrian sangat beragam, dia seolah olah tau apa saja makanan kesukaan dari 4 anak bungsunya.
"Ayo dessert nya di simpan dulu, kita makan malam dulu baru nanti makan pencuci mulutnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Huh? i Become a Papa? S2 (End) ✅
FantasiaGa pandai bikin deskripsi klo udah s2 nya jadi langsung baca aja, bagi kalian yg belum baca s1 nya di harap kan sangat untuk membaca s1 lebih dulu. Judulnya ga ganti kok dan cari aja s1 nya dengan judul yang sama dengan s2 nya, konflik di sini akan...