Huh? i Become a Papa? S2 (End) ✅

28

.

.

.

Cuaca di pantai itu terasa begitu sejuk dan menyegarkan mata memandang setiap pemandangan di sana.

Udara nya juga tidak kalah sejuk dan sangat cocok untuk di nikmati pada waktu pagi hari ini.

Anak-anak kelas B 1 terlihat begitu asik bermain pasir dan bermain air di tepian.

Tak berbeda jauh dari Kenan yang tengah membuat istana pasir bersama Celino dan Marcel.

Di depan nya ada Gilang dan Harshen yang juga ikut membuat istana pasir sebagai musuh dari Kenan nanti.

Sedang trio k + Rajendra bermain susun batu menjadi bangunan entah bagaimana caranya mereka menyusun nya.

Tak kalah dengan Rayna dan Jovita, keduanya bermain air dan membuat kolam di sana.

Kebetulan sekali tadi Rayna membeli ikan saat masuk ke pantai ini jadi dia bisa memasukkan ikan di sana.

"Vita kamu punya plastik tidak?" Tanya Rayna setelah membuat sekotak kolam.

"Plastik? Punya.. Ini nana" jawab Jovita memberikan plastik berwarna putih pada Rayna.

Plastik itu di terima oleh Rayna dan di letakkan ke pasir yang telah dia bentuk menjadi kolam.

Tujuan nya agar air yang akan dia ambil tidak terserap oleh pasir pantai dan ikan nya bisa bertahan hidup.

Selesai kolam di bangun dan di isi oleh air yang mereka ambil dari pantai walau harus menghindari banyak orang.

"Istana adek sudah jadi?" Tanya Kevan berjalan jalan untuk melihat hasil karya saudara kembarnya.

"Sini abang bantu" Kavin menawarkan diri dan turut membantu Kenan bersama kedua teman nya.

Ada beberapa bagian yang Kavin rasa kurang cocok dan bentuknya belum sesuai.

Oh ya jangan heran kalau panggilan nya kadang berubah dari kak ke abang atau malah sebaliknya.

Tak hanya Kavin saja tapi teman mereka juga ikut membantu yang mana membuat 3 bocah itu merajuk.

Mereka kan ingin membuat sendiri tapi malah di rusuhi ya walau niatnya membantu sih.

"Nah sudah jadi, istana adek keren" puji Kendra bertepuk tangan saat melihat hasil karya nya.

"Benar istana Kenan bersama Celino dan Marcel keren" sahut Gilang terpukau.

Akhirnya mereka semua bermain bersama sampai tidak kenal waktu dan tidak terasa hari memasuki waktu siang.

Ibu guru menghimbau anak-anak untuk berteduh dan makan siang terlebih dahulu sebelum pulang nanti.

Tetapi sebelum makan mereka di minta untuk mandi dan berganti pakaian di ruang ganti.

Barulah nanti mereka akan makan siang bersama sama di restoran di dekat pantai itu.

"Ibu guru gelang nya di kumpulkan?" Tanya Jovita setelah selesai berganti pakaian.

"Tidak perlu, gelang nya kalian simpan saja dan bisa kalian pakai sebagai tanda pengingat bahwa kalian pernah satu kelas" jawab ibu guru tersenyum ramah.

"Beneran ibu guru? Gelang nya boleh di simpan?" Tanya Kenan berbinar tidak percaya.

"Benar Kenan.. Simpan dan pakai gelang nya" jawab ibu guru tertawa kecil melihat tingkah Kenan.