29

694 51 6
                                    

.












.












.












Di waktu yang bersamaan

Terlihat Gerry yang bertemu dengan Aksara di rumah sakit saat dia akan memeriksakan anak bungsunya.

"Lho kak Aksa sakit?" Tanya Gerry penasaran.

"Tidak" jawab Aksara menelisik penampilan Gerry dari bawah ke atas.

Tindakan Aksara barusan membuat Gerry tidak nyaman karena dia merasa kalau ada yang salah dengan dirinya.

"Ada yang salah dengan penampilan ku kak?" Tanya Gerry mencoba membenahi penampilan nya.

"Tidak ada, kau mau ke dokter Gabriel kan" tebak Aksara tepat sasaran.

Gerry terdiam dengan kepala yang di penuhi oleh tanda tanya yang amat besar.

'Darimana kak Aksa tau kalau aku mau menemui dokter iel?' pikir Gerry yang di buat heran oleh Aksara.

"Kalau begitu kakak duluan ya" pamit Aksara meninggalkan Gerry seorang diri di ruang pendaftaran.

"Kenapa kak Aksara bisa tau? Apa dia punya kemampuan untuk membaca pikiran orang? Ajaib sekali" guman Gerry yang masih di landa penasaran.

Tak ingin membuang waktu dia pergi ke ruangan suaminya yang tak lain dan tak bukan adalah Gabriel.

Namun saat akan melangkah pergi dari ruang pendaftaran, manik Gerry tidak sengaja menangkap sebuah botol kecil.

Akibat rasa penasaran yang tinggi Gerry pun mengambil botol kecil berwarna ungu itu.

Dia memperhatikan botol itu untuk sejenak dan terpesona oleh warna dari botol kecil itu.

Gerry melangkah pergi membawa botol kecil yang dia temukan tanpa tau bahwa Aksara sengaja menjatuhkan botol miliknya.

Bukan kah Aksara layak di sebut sebagai otak dari segala rencana? Dia banyak bertindak walau secara tidak langsung.

Malah atasan nya itu jarang sekali bertindak dan selalu bersikap gegabah, jika bukan karna kontrak yang dia buat bersama atasan nya dulu yang akan menjanjikan sesuatu yang menarik untuknya.

Sejak lama Aksara tidak akan bergabung pada organisasi dunia bawah dan memilih fokus pada penelitian nya.

Siapapun pasti menyangka bahwa Aksara adalah otak di balik semua kejadian yang terjadi.

Semua itu tidak salah semua nya karena beberapa kejadian itu memang rencana dari Aksara.

Orang secerdas Aksara pasti punya kelemahan bukan? Tentu dan kelemahan nya terletak pada ketiga putrinya.

Ketiga putrinya sama sekali tidak mengambil gen miliknya dan justru lebih banyak mengambil gen milik mendiang istrinya.

Itulah yang membuatnya menjadi kelemahan bagi Aksara.

Setibanya di ruangan Gabriel

Pintu terbuka dan menampilkan Gerry yang baru datang dengan membawa botol yang dia temukan.

Tak

Botol itu di taruh di meja Gabriel dan dirinya duduk di kursi khusus pasien.

"Apa ini?" Tanya Gabriel menatap heran pada botol yang di bawa oleh istrinya.

"Seharusnya kamu tau iel ini botol apa, aku menemukan nya di ruang pendaftaran tadi setelah bertemu kak Aksara" jawab Gerry mendengus sebal.

Dia kira suaminya tau karena Gabriel adalah seorang dokter tapi sepertinya dia lupa kalau suaminya bukan ilmuan.

Huh? i Become a Papa? S2 (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang