.
.
.
Menjelang pagi hari
Andrian yang sudah bangun kini di sibukkan oleh aktivitas di dapur, dia tengah membuat sarapan untuk buah hatinya.
Dengan riang gembira dia memasak menu sarapan tanpa bantuan oleh maid tentu nya.
Awalnya dia ragu dengan kemampuan karena dia sudah lama sekali tidak masak.
"Ku cukup terkejut saat badan ini sedikit melar.. Padahal yang ku ingat badan ku dulu atletis"
Apa yang sebenarnya terjadi dengan badan nya? Dia ingat betul saat dia meninggalkan raga ini badan nya tuh masih oke banget.
Sekarang kenapa lebih banyak tumpukan lemak? Padahal dia belum 40 tahun.
Kalau begini sih dia harus rajin-rajin berolahraga, jika tidak maka dia bisa menjamin badan nya akan seperti pria pada umum nya.
Saat asik dengan kegiatan nya sendiri Andrian tidak sadar kalau 4 bocil itu sudah bangun.
Mereka turun dari lantai 1 tentu lewat bantuan para maid yang setia berkeliaran di sana.
Kenan menghampiri Andrian dan memeluk kaki Andrian, dia masih merasa ngantuk.
Untuk sejenak Andrian tersentak pelan dan melihat ke bawah, dia mendapati adanya Kenan yang memeluknya dengan mata terpejam.
Dirinya tidak bisa untuk tidak terkekeh ringan melihat tingkah menggemaskan Kenan.
Di matikan nya kompor yang masih menyala lalu dia menggendong tubuh kecil Kenan.
"Good morning baby" sapa Andrian tersenyum.
"Good morning my.." balas Kenan lesu karena dia masih mengantuk.
"Masih mengantuk ya? Mana kak Kevan, kak Kavin sama kak Kendra?" Tanya Andrian celingukan mencari ketiga anaknya yang lain.
"Hum.. Nda tau.. Mandi" jawab Kenan tidak jelas.
Andrian kembali terkekeh ringan dan menciumi pipi gembil milik Kenan sampai Kenan merasa risih dan akhirnya terbangun sepenuhnya.
"Amy ishh no no" Kenan memperagakan gerakan tidak boleh.
"Amy? Kenapa panggil papa dengan amy?" Tanya Andrian heran, bukan kah amy itu panggilan untuk cewek ya?
"Lucu.. Amy lucuu" jawab Kenan tertawa dan bertepuk tangan.
"Baiklah, ayo mandi dulu ya" Andrian membawa Kenan ke lantai atas tetapi sebelum itu dia meminta pada maid untuk menjaga masakan nya.
Skip
Setelah mengantarkan ke 4 anaknya ke tk dia tidak sengaja berpas pasan dengan Alice dan Xena.
Alice terkejut melihat adanya Andrian di sana, berulang kali dia mengucek kedua mata nya.
Ia juga beberapa kali melihat kearah Andrian demi memastikan bahwa penglihatan nya tidak salah.
"Xen.. Gue ga lagi halu kan? Gue tau gue lagi hamil tapi masa gue liat papa ada di sini sih" ucap Alice pada Xena yang ada di sebelah nya.
"Bukan lo doang njirr, gue juga lihat papa di sini" balas Xena sibuk memandangi Andrian.
"Apa kita samperin aja?" Tanya Alice pada Xena.
"Boleh deh ayo" jawab Xena menggandeng tangan Alice dan membawa nya ke tempat Andrian.
Mereka berdua telah sampai di sana dan semakin tidak percaya, mereka melihat papa nya di depan mata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Huh? i Become a Papa? S2 (End) ✅
FantasiGa pandai bikin deskripsi klo udah s2 nya jadi langsung baca aja, bagi kalian yg belum baca s1 nya di harap kan sangat untuk membaca s1 lebih dulu. Judulnya ga ganti kok dan cari aja s1 nya dengan judul yang sama dengan s2 nya, konflik di sini akan...