14

606 52 6
                                    

.












.












.












Malam harinya

Kembar R telah di jemput oleh pasangan Arey yang baru pulang dari kerjaan mereka.

Arey family telah pulang dari kediaman Alan family, kini hanya Alan family yang ada di sana dengan beberapa maid dan bodyguard yang setia menjaga di luar.

Sebentar lagi kuliah akan memasuki waktu liburan bukan? Itu artinya Gaura, Arsean dan Reysa pasti akan pulang.

Kalau Kevin, Xena dan Nathalia ga mungkin pulang di saat mereka saja sudah semester 7.

Mereka bertiga tengah melakukan KKN di sebuah desa yang cukup terpencil dan jauh dari perkotaan.

Dari kabar yang terus di berikan oleh mereka bertiga, Alvian yakin kalau mereka bertiga betah tinggal di sana.

Apa dia harus membeli sebuah desa? Ataukah dia harus membangun sebuah desa?

Dia kan juga ingin merasakan tinggal di desa yang sejuk dan jauh dari polusi udara seperti di perkotaan.

"Apa Andrian bakal ingat dengan 3 anaknya sendiri ya? Atau dia juga akan lupa? Tapi yang ku tahu kalau sudah permanen itu artinya dia tidak akan ingat siapapun" batin Alvian memikirkan nasib ke 8 anaknya nanti.

Terlebih ketiga anak kandung Andrian.. Bukan kah mereka akan kembali merasakan kesedihan?

Lagi lagi Alvian menghela nafas panjang dan menghempas sejenak pemikiran yang sempat menjadi beban pikiran nya.

Dia memfokuskan atensi nya pada Andrian yang sibuk menata makanan di meja makan.

Tidak ada yang berubah dari Andrian kecuali gaya bicara, bahasa dan juga tatapan nya.

Wajah Andrian juga tidak terlihat menua namun ada sedikit kerutan di bagian mata.

Efek dari usia tentunya dan mungkin Andrian akan memperbaikinya atau bahkan membiarkan nya.

"Besok mau temenin amy ga?" Tanya Andrian duduk di sebelah Alvian.

"Kemana my?" Tanya balik Kenan penasaran, tumben banget amy nya mengajak mereka.

"Ke gym" jawab Andrian mengambil makanan dan menaruh nya di piring.

Belum selesai Andrian mengambil makanan tiba-tiba dia mendapatkan semburan air dari Alvian dan mengenai wajah nya.

Tetesan air turun dari wajah Andrian dan membasahi pakaian yang di kenakan nya.

Pelaku penyemburan air tengah terbatuk-batuk karena terkejut mendengar jawaban Andrian.

Andrian segera mengambil tisu dan mengelap wajah nya yang baru saja terkena semburan air neraka.

Durhaka? Ya ini lah Andrian yang sebenarnya, dia tidak mudah tunduk pada siapapun itu.

Sekalipun dia suaminya ataupun keluarganya, sifatnya kaku dan cukup dingin yang membuatnya sulit untuk berbaur.

Parahnya lagi sikap dan sifatnya itu kembali ke diri nya yang sekarang ini.

"Kau serius Andrian? Sejak kapan kau mau ke gym?" Tanya Alvian memandang terkejut Andrian.

Selama 10 bulan? Dia tinggal dengan Andrian saat dia belum koma dulu, dia tidak pernah melihat ataupun mendengat Andrian ke gym.

Kerjaan Andrian yang dia tahu hanyalah makan, tidur, makan, tidur saja dan ini secara mendadak mau ke gym?

Ada yang tidak beres dari Andrian.. Apa dia lupa kalau usia nya udah 39? Kalau tiba-tiba encok pinggang gimana?

Huh? i Become a Papa? S2 (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang