05

1K 95 7
                                    

.










.










.










Usai berpelukan ria dan menangis bersama, Reyhan memanggil mereka untuk segera makan.

Ia juga menjelaskan mengenai Andrian yang kehilangan ingatan nya secara permanen.

Reyhan juga menjelaskan bahwa Andrian hanya bisa mengingat ke 4 anak yang dia lahirkan 6 tahun lalu.

Tidak hanya itu, dia juga memberitahu pada Argelio bahwa selama ini Andrian di bawa oleh dokter muda.

Jadi yang mereka kuburkan dan tangis kan 6 tahun lalu adalah peti kosong, mau bilang sia-sia juga udah lama banget.

Selesai makan malam Andrian berpamitan pada pasangan Arey karena dia tidak enak pada mereka berdua.

Sebenarnya Reyhan ingin menahan Andrian di rumah nya tapi dia sadar kalau Andrian pasti tidak nyaman.

Apalagi kondisi nya Andrian tengah kehilangan ingatan, sekalipun dia bilang kalau dia sahabat nya itu tak akan memulihkan ingatan Andrian.

Ah ya dia pamit tidak sendirian, ia membawa serta 4 K karena tidak ingin terlalu merepotkan Reyhan.

Sepeninggalan Andrian dan 4 bocil kesayangan nya, Reyhan menatap sendu punggung Andrian.

Dia merindukan sahabat yang sering kali menjahili nya, sahabat yang kerap kali meledek nya.

Tetapi semua itu tidak akan pernah terjadi lagi.. Raga Andrian memang di sini tapi dengan Andrian yang baru.

Bukan sebagai Andrian yang dia kenal, dia adalah Andrian baru.

Puk

Pundak Reyhan di tepuk oleh Argelio, dia sangat paham kalau istrinya tengah bersedih.

"Jangan sedih, bukan kah sudah bagus kalau Andrian ternyata hanya koma?"

"Kalau pun koma masa sampai 6 tahun?" Tanya Reyhan lesu.

"Koma tidak harus 1/2 tahun sayang, ada yang bahkan sampai 15 tahun" jawab Argelio membawa Reyhan ke dalam pelukan nya.

Ia membawa masuk istrinya agar tidak terlarut dalam kesedihan, hatinya sakit jika Reyhan bersedih.

Di tempat Andrian.

Mobil yang dikemudikan oleh supir Andrian memasuki perkarangan rumah miliknya.

Ia turun dengan menggendong Kenan dan Kendra karena dua anak itu sudah tertidur.

Sedangkan Kevan dan Kavin menolak untuk di gendong dan memilih berpegangan pada baju Andrian.

Mereka tidak ragu kepada Andrian walau sempat menaruh curiga, semua itu mereka tepis setelah menangis tadi.

Langkah Kevan terhenti sesaat dan hal itu menimbulkan pertanyaan bagi Andrian karena merasakan tarikan pada baju nya.

"Ada apa nak?" Tanya Andrian pada Kevan yang tampak terdiam.

"Kevan lupa memberitahu daddy" jawab Kevan baru teringat kalau dia belum mengabari daddy nya.

"Kevan hafal nomor daddy? Biar papa yang mengabari nya" Andrian memanggil maid dan meminta mereka untuk membersihkan kamar anak-anaknya.

"Kevan nda hafal pa.." ucap Kevan tanpa sadar mengubah gaya bicaranya.

"Eum.. Nanti papa tanyakan pada paman Rey saja deh, ayo ke kamar" ajak Andrian dan di balas anggukan oleh mereka.

Huh? i Become a Papa? S2 (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang