part 4

13 6 0
                                    

Kita mulai hari dengan senyuman walaupun dengan terpaksa😅

°

°
°
°

Jangan lupa kasih vote & komen yah biar semanggat nulisnya😁

Awas typo bertebaran🙃

💥Happy reading🧟‍♀️

                          **********

Disatu ruangan yang tidak terlalu besar, terlihatlah dua bocah yg sedang berdebat, dan saling melempar tatapan tajamnya, dimana jatuhnya jadi lucu.

"Lian kamu jangan pegang-pegang, nanti dinda kena filus," ucapnya sambil melarang sang sepupu untuk memegang sang adik.

"Apa sih, aku kan juga mau pegang,  emang kamu doang yang bisa pegang hah?" ucapnya sambil memasukan jarinya ke dalam lubang hidung sang bayi.

Gimana nggak di larang sama sila, anaknya ajah kaya gitu, emang random si rian ini.

"Ihhh.. lian, jangan di masukin jalinya, nanti adek aku nggak bisa napas!" ucap sila sambil menampar tangan rian.

Riya dan aini yang baru masuk ke dalam kamar pun, berjalan mendekati dua bocil yg sedang berantem itu.

"Ini cucuk-cucuk nenek pada kenapa? kok berantem sih, kenapa hm, bilang sama nenek sama ibu?" ucap sang nenek.

Aini pun mendekati sang bayi, dengan tangan yang mengenggam botol dot, dan mengangkat sang keponakan di pangkuannya.

"Ini nenek, lian bandel nggak mau nulut sama sila, sila kan kakanya tapi dia nggak mau nulut, udah sila lalang buat jangan gangguin dede bayinya, tapi lian malah gangguin telus nenek, jadinya sila nggak mau ngomong sama lian hmk..," ucapnya sambil membuang muka, biar nggak tatapan sama rian katanya.

"Kamu tadi ngomong apa? kita itu cuma beda 3 bulan yah, aku nggak mau panggil kamu kakak," ujar rian sambil membuang muka supaya tidak bertatapan dengan sila.

Nenek yang melihat itu pun memijit keningnya yang sakit, ginilah kalo dua bocil kematian ini ketemu, pasti ada ajah yang di permasalahkan.

Aini yang melihat itu pun angkat bicara" adek, kalian berdua kenapa hmk, kalian kok berantem, emang nggak kasihan sama adek kecilnya, dan kamu rian, jangan gitu yah sayang, nanti kalo adeknya nggak bisa napas gimana?" ucap sang ibu sambil menasehati anak nya, dia tau pasti anaknya itu melakukan hal random lagi, udah biasa dia tuh.

Aini sering melihat rian melakukan hal random, seperti ngomong sama cacing, ngomong sama pohon, sama tembok dan banyak lagi kelakuan random rian ini.

"Dengel tu lian, jangan bandel, kalo di kasih tau itu di dengel, iya kan nenek/ tante?" Ujar sila nenek dan tante nya yang mendengar itu pun hanya tersenyum, apalagi melihat muka rian yang masam.

Rian yang di nasehati sama sila pun tidak terima,"sila jangan kaya ibu sama nenek deh, kamu sama aku itu sama-sama kecil, jadi jangan nasehati aku deh," ucapnya

Dia itu nggak terima guyes di pojokin emang rada-rada nih bocil wkwk.

"Rian nggak boleh gitu dong nak, sila itu bener loh, rian itu nggak boleh kaya gitu, sekarang minta maaf yah sama sila" ucap sang ibu

Rian yang di nasehati ibunya pun mendekati sila dengan ogah-ogah, dan mulai duduk di dekat sila, dan mencolek pundak sang sepupu.

"Sila.. lian minta maaf yah.., tadi lian udah malah sama sila, padahalkan lian yang salah," ucap rian, sila yang mendengarnya pun memaafkan rian, dan mereka berdua pun saling berpelukan. Uwhh... cocwitnya hehe

Sila dan rian pun duduk bersama di atas kasur, dan bermain sama adek kecil mereka, aini sama nenek riya yg melihat itu pun tersenyum kecil, akhirnya dua bocil itu aku juga. Tapi kita lihat lagi nanti, apakah masih akur atau berantem lagi.

Tidak lama dari itu pun mereka kembali berantem, karena rian yg mengambil botol dot dari mulut si kecil, dan mengakibatkan si kecil menangis. Kan bener, berantem lagi tuh dua tuyul.

Sila yang melihat adeknya menangis pun memarahi si rian, karena udah bikin adeknya nangis, dan terjadilah ronde ke dua berantemnya.

Nenek sama aini pun udah pasrah sama dua bocil ini, yang tidak bisa akur untuk sesaat.

Tidak lama reno pun masuk ke kamar, sambil membawa snack yang ada di tangannya, rian dan sila yang berantem tadi pun diam dan turun dari kasur, dan berjalan mendekati reno.

"Abang, abang bawa apa?" Tanya rian ada maunya tu anak wkwk, sila yang melihat itu pun sama juga dia bertanya sama abang sepupunya itu.

Reno yang melihat dua bocilnya yang antusias itu pun, udah tau sama kelakuan dua bocil itu, kalo ada makanan pasti mereka akan akur.

"Ini, kalian makan bersama yah, yang akur, jangan berantem, abang mau liat dulu adek kecil," ucap reno sambil berjalan mendekati sang ibu yang duduk di atas kasur.

Ngomong-ngomong, tadi neneknya udah keluar katanya mau lihat airin, soalnya airin itu masih lemas, makanya tidak bisa menyusui bayinya.

"Ibu, reno boleh liat adek bayinya nggak? reno mau gendong adek bayinya," ucapnya sambil menoel-noel pipi sang adek

Aini pun mengangkat sang ponakan dari kasur, dan memberikannya kepada sang anak, reno yang melihat itu pun mengangkat tanganya untuk mengendong sang adek.

"Wah... dedek bayinya lucu sekali, ini namanya siapa bu?" Tanya reno antusias.

"Adeknya namanya adinda aulia sayang, yang kasih nama itu sila," ucap sang ibu, reno yang mendengar itu pun hanya menganggukan kepalanya

Kita kembali kepada dua bocil kematian itu, sekarang mereka berdua sedang rebutan permen yang tinggal satu, rian yang nggak mau kalah pun mengambil permen itu dari sila.

Begitu juga sila yang nggak mau kalah,"ihh rian, kamu itu ngalah dong sama cewek, kamu kan cowok jadi halus ngalah sama cewek, kamu itu nggak peka banget sih," sungut sila, rian yang mendengar itu pun berdecak sebel.

"Sila jangan bawa-bawa itu deh, kamu itu memang cewek, tapi kalo soal makanan, aku nggak akan mau kalah sama kamu," ucap rian masih kekeh pada permen itu.

Kakek yang baru datang dari luar pun melihat dua cucunya yang saling berebut permen pun mendekatinya.

"Ini kenapa kok cucuk-cucuk kakek pada rebutan permen sih," ucap sang kakek, mereka berdua tidak mengindahkan omongan sang kakek dan masih saling rebut permen itu

Kakek anton yang tidak mendapati balasan dari kedua cucuknya itu pun, mengambil permen yang di rebutin sama dua bocil itu, dan membelahnya menjadi dua.

Alih-alih membela jadi dua, permen itu pun menjadi remuk dan berkeping-keping, sila sama rian yang melihat permen yang tidak berbentuk lagi itu pun menanggis, berakhir lah mereka berdua yang ngambek sama sang kake.



BERSAMBUNG~~~

Maaf yah kalo part ini tidak nyambung, soalnya aku baru belajar nulis cerita di wattpad😅

Jangan lupa vote & komenya wan kawan🤗😽

life story SilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang