part 13

3 2 0
                                    


"Ketika kegagalan terus menerus menyapa, asa pun patah dan muncul pikiran untuk menyerah saja..."
Sila Anindita Putri

Typo bertebaran⚠️

Happy reading🧚‍♀️
____________________________

Pagi hari pun menjelang, matahari pun muncul dengan malu-malu di ufuk timur. terlihat dua anak hawa yang masih bergelung dalam selimut, nampak salah satunya mengeliat dan membuka matanya dengan perlahan.

"HOAAM... jam berapa ni sekarang." Ucap intan, yang pertama bangun dari tidurnya, menguap dan mengucek matanya.

Intan pun melihat jam yang tergantung di atas dinding rumahnya pun membelalakan matanya, dia pun bangun dengan tergesa dan menuju kamar mandi.

"ANJIRR... gue lupa, hari ini kan sekolah, mana pembagian kisi-kisi ulangan lagi, gue haru cepat-cepat mandi nih."

Intan pun menoleh kesamping tempat tidurnya, dan melihat sila yang masih tidur, dengan inisiatifnya dia membangunkan sila.

"Ni anak masih tidur lagi, WOEE... sil, bangun lo bangke kita terlambat ni, bentar lagi masuk, bangun ngga lo, gue siram lo pake air kalo ngga bangun-bangun!" Ancam intan

Sila yang terusik dalam tidurnya pun bangun dan langsung duduk di ranjang. " apaan si intan gue masih ngantuk nying!"

"Apaan si apaan si, noh liat tuh jam berapa, kita harus ke sekolah, bangun lo." Mereka pun bangun dari acara tidurannya, dan beranjak ke kamar mandi.

Intan keluar dari kamarnya dan menuju kamar mandi yang ada di kamar orang tuanya, karna kalo dia nunggu sila selesai mandi akan memakan waktu lama.

Mereka berdua pun selesai mandi dan berganti pakain, dan menuju bagasi untuk mengambil motor intan. Mereka pun sampai di sekolah dan berlari menuju kelas, karna sudah 5 menit yang lalu bell tanda masuk berbunyi.

"Assalamualaikum.." ucap mereka berdua kompak.

"Waalaikumsalam, intan, sila gue kirain tadi guru, ternyata lo berdua!" Ucap teman sekelasnya dan di angukin yang lain.

"Ini gurunya emang belum masuk yah."  tanya sila. "Iya sil, mungkin bentar lagi gurunya masuk kali." Ucap ketua kelas. Tak berselang lama sang guru masuk, dan langsung membahas kisi-kisi buat menghadapi uas minggu depan.

Beberapa jam kemudian jam istirahat pertama pun berbunyi, mereka semua pun menuju ke arah kantin untuk mengisi perut masing-masing.

"SILA! INTAN! WOEE.. kita disini." Ucap siti. Sila dan intan yang mendengar ada yang memanggilnya pun mencari ara sumber suara.

Mereka berdua dapat melihat di meja pojok timur, ada tiga sahabatnya yang lain, yaitu gaisyah, dani, sama siti.

"Wahh.. parah ni, masa kalian kesini ngga bilang-bilang di grup sih!" Dumel intan.

"Ngga usah drama deh, tinggal duduk aja." Ucap dani.

"Wah ini kudanil udah berani yah sama gue!" Ucap intan.

"Udah ayo duduk." Ucap gaisyah melerai dua manusia beda kelamin itu, kalo terus di lanjutin ngga bakal selesai.

Mereka pun duduk dengan tenang di bangku masing-masing, dan bercerita hal random. Intan juga menceritakan kelakuan dia sama sila yang ngambil rambutan kemarin.

"Kayanya bakalan ada bencana lagi deh." Ucap siti.

Mereka yang mendengar apa yang siti bilang pun mengernyitkan dahinya tanda tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan siti.

life story SilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang