part 17

3 2 0
                                    


Awas typo bertebaran⚠️


Happy reading🧚‍♀️
________________________________

"Assalamualaikum nek." Ucap dinda.

"Waalaikumsalam, kok baru pulang nak?" Tanya sang nenek.

"Tadi dinda kerja kelompok dulu nek, sama temen-temen, jadinya lama." Jawab dinda.

"Oh.. yaudah kamu ke kamar yah, ganti baju dulu, habis itu turun makan, hari ini kakak mu akan datang buat nginap di sini." Ucap sang nenek.

"Yang benar nek?! kak sila bakalan nginap kesini?!" Tanya dinda, Dan di jawab anggukan kepala oleh sang nenek.

"Kok nggak kabarin dinda dulu sih?" Gumam dinda.

"Dinda ke kamar dulu nek, mau ganti pakaian dulu." Ujarnya, dinda pun bergegas menuju kamarnya.

Hari pun sudah malam, kini jam menunjukkan pukul 20:35, "kok kak sila belum nyampe juga sih? Telpon juga nggak di angkat." Misuh dinda.

Tidak lama pun terlihat tukang ojek yang berhenti depan teras rumah sang nenek, dinda yang mengenal penumpang ojek itu pun menuju kang ojek.

"Kakak!" Teriak dinda, dan memeluk sang kakak.

Sila yang tiba-tiba di peluk sama sang adik pun mundur selangkah, karna tidak siap dengan serangan tiba-tiba oleh sang adik.

Perjalanan dari rumahnya ke rumah sang nenek hanya menempuh 1/5, karna sila memakai kereta, kalo pake bus bisa nyampe 3 jam lamanya.

"Kok kamu di luar? Ini udah malam loh." Tanya sang kakak.

"Dinda tuh nungguin kakak dari tadi, kakak sih lama." Ucapnya.

"Maaf yah tadi kakak habis main terus pulangnya tadi ke sorean, jadinya nyampe sini malam."

Tadi setelah main di rumah pohon bareng sahabat-sahabatnya, sila pulang kesorean di rumah, terus dia dengan inisiatif jenguk adek dan neneknya, niatnya mau kasih kejutan ke sang adek, tapi sang nenek keceplosan.

Males juga dia di rumah, soalnya cuman ada rangga si mata keranjang, untung tadi dia bisa lolos, kalo masalah di amuk lagi sama ibunya nanti, itu belakangan.

"Ayo masuk kak!" Ujar dinda.

Mereka berdua pun masuk bebarengan, disana dapat mereka lihat sang nenek sedang menata makanan di atas meja.

"Ayo makan dulu cucu-cucuk nenek." Ucap sang nenek.

Mereka pun makan dengan nikmat, sesekali sang nenek akan melontarkan pertanyaan kepada sila sang cucuk. Seperti 'apakah ayah mu baik?' 'Apakah ibu mu tidak main tangan?' 'Gimana sekolahnya lancar?'

Yah seperti itulah pertanyaan yang di lontarkan oleh sang nenek, dan dijawab oleh sila. Dia terpaksa berbohong tentang ibu dan ayah tirinya, karna dia tidak mau terjadinya konflik.

Setelah makan mereka bertiga duduk di ruang keluarga, dengan tv yang menyala, dan snak yang berada di tangan sila dan dinda.

"Assalamualaikum nek!" Teriakan itu berasal dari pintu masuk.

life story SilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang