Perhatian dan Keraguan Alan

36 1 0
                                    

Anyeong

Happy reading readers
*
*
*
*
*
Prang prang bruakk... .

Ordan murka hingga memghancuri apapun yang ada didekatnya. Kenangan masa lalu itu benar benar mengganggu kehidupannya

"ayla, i need you" gumamnya bergetar

"Dasar anak haram"

"lebih baik kau mati, hidupmu hanya penuh penderitaan"

"Ya matilah, ambil pisau itu"

"Akhhhh kalian diam, ini hidupku kalian tak punya hak untuk campur tangan" teriaknya prustasi

Cacian di masa lalu semakin terngiang dikepalanya. Kepalanya terasa ingin penuh dan seperti akan bisa meledak kapan saja

Akal sehatnya kian membuntu, tangannya bergerak mengambil sebuah pisau buah yang berada didekatnya.

Ia menyayat tangannya tipis tipis karena ia sudah berjanji kepada ayla ia tak boleh mati hanya karena omongan orang yang tak punya otak itu

"Sepertinya aku harus pulang untuk menemuimu" ucapnya pelan namun tersirat penuh arti

"Tunggu aku, ayla"

"Sebentar lagi" ia tersenyum bersmrik memandang foto bea yang begitu bersebaran di dinding kamarnya

****************

Kaki bea bergerak menuruni tangga menuju ruangan makan keluarganya. Sesampainya ia melihat daddy dan moomynya sudah berada disana.

"Moorning mom, dad" sapanya lalu duduk dibangku

"Morning girl" sapa balik mereka serentak

"Bea, apakah kamu tak mau pindah sekolah saja? " tanya mommy ragu karena pertanyaan tersebut sudah berulang kali dilontarkan

"Enggak mom, tak apa aku disini" kata bea meyakinkan.

Walau pun bea tak pernah merasakan kebahagiaan di sekolah ini, namun ga tahu kenapa hatinya menolak untuk pindah sekolah.

"Huh, tapi kami khawatir girl dan kamu tahu juga kami memiliki kesibukan yang tak bisa ditinggalkan" ujar daddy memujuk bea

"Apa daddy keluarkan saja mereka yang membulymu dari sekolah itu? " celetuk daddy yang baru mendapatkan ide briliant

"Eh, no dad" ucap bea cepat sambil menggelengkan kepala

"Huh, baiklah namun keputusan daddy tetap akan memindahkan mu walau tak dalam waktu dekat ini" ucap daddy tegas tak terbantahkan

"Loh tap..."

"Ga ada tap -tapi an girl"

"Oke deh daddy" ucapnya lesu

"mom, dad bea kesekolah dulu ya," pamit bea

"Iya girl"

***********************

07:15

Kelas XI IS 2

Bea sudah berada di dalam kelas, walau untuk memasukinya ia harus melewati para manusia yang menjudge nya

Perlahan namun pasti para warga kelas bea kini semakin ramai. Terlihat seorang cewek modis mendekat ke arah bea

"Eh, gimana parfum dari gue kemarin" ucapnya dengan nada meremehkan

"Ya pastinya sangat cocok dengannya, hahahha" celetuk salah satu antek antek gadis modis itu

"Apakah kamu mau lagi gadis jelek?"

Pemilik Luka Saling BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang