kenapa pada confess sih?

17 1 0
                                    

Anyeong guys!!

Happy reading readers!!

*
*
*
*
*

Senin, kata menyebalkan bagi para siswa siswi sekolah. Hari senin pasti adanya upacara bendera dan yang memberi amanat seakan tak lelah mengingatkan para muridnya namun malah mereka yang lelah melihatnya berbicara

Bea sudah jengah melihat amanat yang diberikan kepala sekolah itu. Mana tadi dia belum sarapan lagi, perutnya sedang keroncongan

Brakkk

Tak lama Bea jatuh tak sadarkan diri, Alan yang melihat itu ingin menolong namun karena dia lagi ngambek jadi ia ragu. Lain hal dengan Ziko ia langsung menggendong Bea lalu membawanya ke ruangan uks.

"Gilaa Ziko gentle banget"

"Huaa Ziko tumben mau dekat sama cewek"

"Iya yah, walau tak dingin ia tak mau berdekatan dengan cewek"

"ada rumornya dia itu takut nyentuh cewek"

"Loh, kok sama Bea dia nggak"

"Ziko suka kali sama Bea"

Alan mengepalkan tangannya emosi melihat itu, ia panas dan juga marah pada gengsinya.

"Shit, kecolongan" gumamnya memaki

"Sudah, kalian sudah seperti monyet teriak teriak seperti itu" Kata kepsek itu kesal

"Saya bahkan lebih romantis dari itu, asal kalian tahu" kata songong kepala sekolah

"Jadi jangan norak deh" kata kepsek membuat para murid menggerutu kesal. Dan para guru lainnya tertawa kecil

"Baiklah kita lanjut, hari masih terlihat pagi" kata Kepsek lalu melanjutkan curahan rohaninya dan itu membuat para murid bertambah kesal, pagi sih pagi tapi mataharinya terik banget!!

**********************

Bea sudah siuman, ia sedang di suapi bubur oleh Ziko, "Jangan biasain ga sarapan, ga baik" kata ziko

Bea mengangguk lemah, ia masih lemas coyy, "Padahal gue pura pura pingsan tapi tadi pas dijatuhin ternyata sakit juga" batin bea dramatis

"Bicara dong, kayak bisu aja" kata Ziko kesal, ni anak kalau ngomong emang gitu bikin kesel

"Iya ziko"

"Bagus" katanya lalu mengelus rambut Bea

"Dah habis" kata Ziko antusias

Bea tersenyum gemas, "Lo gemesin banget sih"

Ziko melototkan matanya, "Gemesin dari manenye, bahkan yang lain tahu kalau gue itu sangar"

Bea terkekeh geli mendengarnya, "Tapi bagi gue lo gemesin"

Ziko mendelikkan matanya kesal, "Terserah lo deh Be"

Bea tiba tiba menangkup pipi Ziko lalu mengelusnya lembut, "Lo ga dimarahin lagi soal nilai kan?"

Ziko termangu dia memegang tangan bea yang menangkup wajahnya, "Lo jangan gini, gimana kalau nanti gue jatuh cinta sama lo"

Bea diam terkaku mendengar itu lalu langsung ingin melepas tangannnya namun Ziko menahannya.

"Bea kayaknya gue sebentar bakal jatuh deh" celetuk Ziko memandang Bea lembut

Bea menyergit bingung, "Jatuh kenapa?"

"Jatuh hati" setelah mengatakan itu Ziko langsung memeluk Bea erat. Bea pun menegang mendengarnya

Pemilik Luka Saling BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang