Denira dan Teo

13 1 0
                                    

Anyeong guyss!!

Happy reading readers!!

*
*
*
*
*

Bea masih kepikiran akan omongan Alan, ia jadi canggung melihat apalagi berinteraksi dengan Alan. Tapi ia takut nanti jadinya asing

Bea lebih memilih rebahan dan scroll sosial medianya, tiba tiba ada satu video tentang cemilan yang mudah dibuat. Ia tertarik ingin membuatnya

"Mawar tahu?" gumam nya ketika melihat nama cemilan yang ingin ia buat

"Ada ga ya bahan bahannya di rumah?" katanya

"Lihat ke dapur deh" Bea langsung keluar dari kamar menuju dapur, ini masih jam 17:30 jadi ada waktu sebelum ia belajar untuk ulangan besok

Ternyata bahan bahannya ada, ia pun langsung membuat cemilan bernama 'mawar tahu" itu

Ditengah keasikan tiba tiba seseorang memeluknya dari belakang, refleks Bea menoleh setelah ia mengetahui siapa yang sembarangan memeluknya ia mendengus kasar

"Buat apa?" tanya Jay

"Dih kepo" jawab Bea jutek tetap melanjutkan membuat cemilan itu

Jay menghirup wangi leher Bea yang selalu membuatnya candu, "Nanti aku ikut nyobain ya cemilan itu"

Bea hanya mengangguk, "Yee dah siap" ucap Bea semangat yang sialnya membuat Jay gemas

Jay mencium pipi Bea, "Kamu antusias sekali"

Bea mendelikkan matanya, "Lepas, katanya mau nyobain"

Jay menggeleng, "Sambil peluk emangnya ga bisa?"

Bea menghela napas, "Lepas atau ga boleh nyobain" ancam Bea

Jay langsung melepaskan pelukannya walau tak rela, daripada ga dikasih cemilan buatannya

"Ayo ke ruang tengah, makannya sambil nonton" ajak Jay langsung menarik Bea, bea hanya pasrah ia tertarik dengan membawa cemilan yang ia buat

Mereka terhanyut dalam tontonan film horor sambil memakan cemilan yang dibuat Bea barusan mereka berdua adalah maniak film horor. Jadi jangan harap mereka takut ya!!

Bea beranjak dari sofa karena filmnya sudah selesai, "Gue ke kamar dulu, mau belajar"

Jay menahan tangan Bea, "Mau aku bantuin belajar?"

Bea sontak menggeleng, "Dih yang ada bukannya belajar, malah direcokin gue" batin bea

'Kenapa?"

"Gapapa, lo istirahat aja" kata Bea lembut

"Aku lagi ga capek ngapain istirahat, aku bantuin aja ya?" bujuk Jay

Bea menghela napas, "Oke"

Jay sontak tersenyum senang, "Ayok gih"

Mereka pun masuk ke kamar Bea, sesampai nya disana benar sih awalnya di ajarin dan dibantuin agar aku lebih memahami materi ulangan besok

Tapi tak lama kemudian, "Bea peluk napa" rengek Alan

Bea mendelikkan matanya, "Heh, gue lagi belajar jangan ganggu deh"

Jay menatap buku Bea dengan pandangan bermusuhan, "dasar buku sialan, gara gara lo gue ga di peluk" batin Jay emosi

Jay langsung merebut buku dari genggaman Bea, "Apa susahnya sih meluk gue dulu" kata Jay emosi

"Mending lo pergi, bukannya ngebantuin malah ngerepotin" sarkas Bea yang sudah kesal

"Ga!!, gue mau peluk" kata Jay memaksa

Pemilik Luka Saling BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang