Pemilik Luka Saling Bertemu

adik renzo menjengkelkan

Anyeong guyss

Happy reading readers
*
*
*
*
*

Dring dring dring

Suara handphone Alan

"Riko? " ia pun langsung mengangkatnya

"Bro, gue dapat informasi penting tentang gadis itu"

"Informasi apa? " 

"Gue kirimkan aja ya melalui email"

"Oke"

Tut

Ting ting.. 

Alan langsung membuka notifikasi yang dikirimkan Riko

Saat kecil Bea bertemu dengan seorang anak lelaki yang dibuly di taman. Bea yang kasihan pun menolongnya. 

Bea mengajak anak laki laki itu dan ibunya karena ayahnya sudah meninggal untuk tinggal dirumahnya .

Beberapa tahun kemudian saat anak laki laki itu berumur 7 tahun, ia dikirimkan ke luar negeri agar belajar bisnis disana agar bisa meneruskan busnis keluarga besar bea

Sebelum pergi mereka membuat janji agar tak ada hubungan spesial dengan siapapun sebelum mereka bertemu. Mereka sering bertukar kabar. Namun 3 tahun belakang ini anak laki-laki itu tak lagi menghubungi bea karena dilarang oleh opanya, agar lebih fokus belajar dan berbisnis. 

Bea yang sudah jatuh hati terhadap anak laki laki itu sejak berumur 12 tahun merasa kehilangan dan berpikir jika wajahnya lah yang menyebabkan dia tak lagi menghubungi nya. 

Alan hanya termenung setelah membaca informasi yang dikirimkan oleh Riko. Ia tersenyum miris

"Sepertinya dia telah memenuhi hatimu, apakah aku bisa memasuki hatimu walau hanya di sela sela saja?" gumam Alan tersenyum sendu 

"Tapi tak apa, tugasku hanya melindungi mu" gumam alan pelan

"Walau rasa ingin memilikimu selalu menjadi impian ku"

Alan pun memilih tidur, biarlah besok apa yang terjadi. Ia hanya bertugas melindungi Beanya

*******************

Disini lain

Bea sedang mengerjakan PR sekolahnya. Ia terlihat begitu fokus seakan dunianya kini hanya belajar dan belajar. 

Dia dikenal sebagai anak ambis dari kalangan para guru tapi tidak dengan murid murid di SMA Blue Diamond. Ia hanya dikenal sebagai gadis buruk rupa. 

Bea menutup latar belakang keluarganya karena tak ingin para penjilat mendekatinya. Ia ingin mendapatkan seorang teman yang tulus menerima kekurangannya bukan kelebihannya. 

Ceklek… 

"Jangan terlalu keras belajar girl" nasehat mommy yang membuka pintu kamarku

"Aku hanya sedang mengerjakan PR mom" ucapku sambil menghentikan sebentar apa yang kukerjakan. Karena emang ga baik bukan seseorang berbicara kita malah mengerjakan hal lain

"Yaudah, nanti turun sebentar ada yang ingin dibicarakan daddy mu diruang keluarga " pinta mommy sambil mengelus rambut aduhai bea

"Oke mommy" ucapku sambil tersenyum lebar

Mommy pun melangkah keluar dari kamar bea. Bea pun segera kembali mengerjakan PR nya agar cepat selesai.

Bea sudah selesai mengerjakan PR nya, ia pun melangkah turun ke arah ruang keluarga. Ia melihat jika orangtua nya sudah duduk anteng disana