-7-

702 69 15
                                    

- "TAE BUKA PINTU NYA CEPAT!" Teriak Jimin lagi tak sabaran.

Taehyung mendengus, tangannya dengan kesal meraih kenop dan membuka pintu itu dengan cepat, mulutnya sudah siap untuk mengomeli Jimin namun harus urung saat manik karamel nya mendapati sosok Jimin yang menatap nya panik dengan nafas yang ngos ngosan, jelas bahwa pemuda itu memilih berlari untuk bisa sampai di unit kamar hotelnya.

"Wae?" tanya Taehyung heran

"Taehyung-ah"

Jimin mencengkram pundak Taehyung erat, matanya sudah memerah dan berkaca-kaca, dengan suara bergetar menahan tangis Jimin berujar hal yang seketika membuat hati Taehyung hancur seketika.

"Taeha noona meninggal"

****

Taehyung berlari kencang menyusuri kembali koridor yang baru sejam yang lalu di lewatinya. Jantungnya berdebar kencang dengan nafas yang berat. Pemuda itu takut juga kalut saat JiMin memberitahunya perihal kabar kepergian sang kakak. Taehyung belum sempat melampiaskan rasa kesalnya pada sang kakak juga Taeha bahkan belum melihat Taehyung kembali setelah 5 tahun terlebih Taehyung belum meminta maaf atas perlakuan dingin dan diam nya pada Taeha padahal wanita itu selalu meminta maaf padanya.

Jimin yang tadi menyusulnya ke apartemen kini sudah tertinggal jauh di belakang karena temannya itu harus memarkir mobil yang di kendarai mereka kemari.

Saat dirinya sudah tak jauh dari ruangan kakaknya, dari kejauhan maniknya bisa melihat sudah ada Jungkook, Ibunya juga seorang balita perempuan yang Taehyung tebak itu adalah keponakannya.

Mendengar suara ribut dari alas kakinya yang bertabrakan dengan lantai rumah sakit membuat ketiga sosok disana menoleh pada Taehyung. Saat itu Taehyung bisa melihat wajah penuh kesedihan dari tiga sosok itu.

"Itu tak benarkan?" Tanya Taehyung dengan nafas tersenggal saat kakinya sudah menapak dengan mantap di hadapan ketiganya.

"Dia masih hidup kan? Katakan sesuatu kenapa kalian hanya diam saja?! " Tanpa sadar Taehyung menaikan nada bicaranya, sebulir air mata mengalir di maniknya. Taehyung masih berharap bahwa kakaknya belum lah pergi.

"Taehyung! " Seru JiMin yang baru sampai, nafasnya sama tersenggal nya seperti Taehyung.

Jungkook memperhatikan Taehyung yang tengah menuntut jawaban darinya. Hatinya mencelos mengetahui bahwa Taehyung masihlah peduli pada Taeha setelah apa yang mereka perbuat pada pemuda itu.

Mrs. Kim bangun dan berjalan mendekat pada sang anak bungsu, Taera yang berada di pangkuannya ia turunkan.
"Taehyung" Ujar Mrs. Kim sambil meraih Taehyung dalam pelukannya. Tangis nya kembali mengalir setelah melihat kepulangan anak terakhirnya ini.

Taehyung kalut, ia bertanya perihal kabar kematian sang kakak tapi mengapa pertanyaannya malah di abaikan oleh ketiganya.

"Taeha selamat Tae, tadi memang detak jantungnya sempat menghilang tapi dokter masih bisa membawanya kembali. " Ujar Jungkook saat melihat kekalutan Taehyung.

Batu yang seakan menghimpit paru-parunya seakan menghilang setelah mendengar jawaban Jungkook. Bungsu Kim itu menghela nafas lega.

"Taehyung kau pulang nak, Ibu sangat merindukanmu." Ucap Mrs. Kim penuh haru.

Taehyung membalas pelukan sang Ibu, di usapnya punggung kecil wanita yang sudah melahirkannya itu dengan lembut.

"Hmm aku pulang bu" Gumam Taehyung pelan.

Mrs. Kim melepas pelukannya pada Taehyung. Wanita itu mendongak untuk melihat wajah sang anak yang sudah lima tahun tidak dilihatnya. Tangannya terangkat untuk mengelus pipi Taehyung.

SEE U | KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang