-9-

560 68 20
                                    

—chapter 9.

Jungkook terus memandangi lukisan itu. Taehyung dalam lukisan adalah sosok Taehyung yang masih mau tersenyum padanya. Taehyung dalam lukisan tampak begitu cantik dengan kemeja putih kebesaran. Tiga kancing teratas sengaja di buka memperlihatkan tulang belikat berbalut kulit tan tanpa cacat. Surainya di cat dengan warna pirang dan sedikit ikal. Wajahnya tampak tersenyum dengan manik yang berbinar penuh kebahagiaan.

Itu adalah sosok Taehyung yang ia foto saat keduanya masih duduk di kelas 2 menengah atas. Saat Taehyung masih bisa memanggilnya dengan suara riang dan wajah berseri.

Jungkook tersenyum masam. "Maaf Taehyung-ah sudah menyakitimu begitu dalam. Tapi kali ini biarkan aku yang mengejarmu. Karena aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Aku tidak ingin menyesal untuk yang kedua kalinya. " Monolog Jungkook pada kesunyian apartemen miliknya.

Kemudian si pria Jeon mengangkat tangan kirinya ke udara. Manik kelamnya terpaku pada kelima jemari miliknya ah lebih tepatnya pada jari manis tangan kirinya. Itu adalah tempat dimana cincin pernikahan tersimpan namun kini di jari manis Jungkook hanya ada tempat kosong disana. Tidak ada cincin yang menghias.

"Aku akan mendapatkanmu kembali. "

*****

Taehyung keluar dari kamar mandi hotelnya dengan bathrobe putih yang membalut tubuhnya. Tangan kanan pria Kim itu terangkat untuk mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Kaki jenjangnya melangkah mendekati sofa yang berada tak jauh dari kasur king size dan mendudukan bokongnya disana. Bibirnya menyenandungkan nyanyian pelan dan wajahnya tampak segar.

TING TONG

Dahi Taehyung mengerut saat bel pintu hotelnya berbunyi, pria itu bangkit dan membuka pintu kamar, langkah nya dengan mantap berjalan ke arah pintu keluar. Tanpa melihat layar intercom lagi pria Kim itu langsung membuka slot pintu dan langsung membuka pintu bercat hitam itu.

Dan setelahnya Taehyung menyesal.

"Jungkook? "

Ya. Sosok yang kini berada di depan pintunya adalah Jeon Jungkook.

Jungkook yang melihat Taehyung langsung mengembangkan senyuman kecil. Pria Jeon itu lantas mengangkat tangan kanannya yang memegang kresek putih.

"Aku membelikanmu makanan. " Ujar si Jeon.

Taehyung diam, pria bermarga Kim itu malah sibuk memperhatikan penampilan Jungkook sekarang. Pria di depannya kini mengenakan kaos turtleneck berwarna hitam yang sangat pas di tubuhnya yang proporsional. Di Kaki jenjang si Jeon terbalut celana berbahan kain yang juga berwarna hitam. Tatanan rambut Jungkook yang biasanya rapih dengan dahi yang terlihat khas seorang CEO kini dibuat sedikit berantakan dengan poni yang menutupi dahi.

Satu kata yang bisa Taehyung simpulkan untuk sosok didepannya. Menawan. Ya, Jungkook sangat menawan saat ini dan itu sangat berbahaya untuk Taehyung. Jantungnya mulai meronta tak terkendali.

Taehyung mundur selangkah, "Untuk apa kau kemari? " Tanya Taehyung dengan nada yang ia buat setenang mungkin. Dan oh sepertinya Taehyung tidak mendengar perkataan Jungkook tadi.

Jungkook tetap tersenyum, manik kelamnya melirik pada tangan miliknya yang masih terulur pada Taehyung. Sementara tangan lainnya ia taruh di belakang punggungnya. Tangan itu mengepal erat karena sungguh Taehyung yang hanya memakai bathrobe di depannya begitu mengundang hasrat Jungkook. Pria di depannya apakah tidak sadar bahwa setengah dadanya kini terpampang jelas di mata Jungkook bahkan ia bisa melihat sedikit tonjolan pink di balik bathrobe itu.

"Aku membawakan mu makanan Tae. " Ulang Jungkook dengan nada tenang namun jika Taehyung lebih fokus mendengarkan suara Jungkook sebenarnya jauh lebih berat dari biasanya.

SEE U | KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang