-10-

956 95 9
                                    

—sebelumnya.

"Kau sudah gila. Pergi kau dari sini sekarang. " Ujar Taehyung dengan marah. Perasaannya tak karuan saat ini. Jika boleh jujur sebenarnya Taehyung masih begitu mencintai Jungkook, perasaannya masih tetap sama seperti dulu dan Taehyung benci itu. Melihat tingkah Jungkook yang seperti ini hanya akan membuat Taehyung takut. Ia takut akan luluh dengan begitu mudah.

Taehyung memaksa Jungkook untuk kembali berdiri dan satu tangannya hendak terangkat untuk mendorong Jungkook keluar tapi urung saat melihat bahu yang biasanya tegap itu kini tampak layu dan sedikit bergetar.

Taehyung menggigit bibir bawahnya, apa Jungkook tengah menangis sekarang? Baru selesai otaknya memikirkan hal itu tubuhnya langsung ditarik oleh sosok di depannya dan setelahnya dekapan erat Taehyung dapatkan dari Jungkook. Wajah pria itu bersembunyi di perpotongan leher Taehyung dan dapat Taehyung rasakan tetesan hangat disana.

"Ijinkan aku untuk membuktikannya, kumohon, Tae. " Benar saja Jungkook tengah menangis saat ini.

****

Chapter 10.

Musik mengalun dengan begitu keras, lampu temaram yang memberi kesan sensual, aroma alkohol menyengat kuat di tempat Taehyung berada saat ini. Saat orang lain meliukan tubuhnya di lantai dansa, menggesekan tubuh mereka satu sama lain tidak peduli apakah mereka saling mengenal atau tidak, Taehyung lebih memilih untuk duduk menyendiri di salah satu sofa di pojok ruangan.

Punggungnya bersandar dengan nyaman di sandaran sofa yang empuk, kedua kaki jenjangnya menyilang dengan anggun, sesekali ujung sepatunya yang lancip mengetuk-ngetuk kaki meja. Raut wajah Taehyung datar namun maniknya menyorot kedepan dengan kosong.

"Sialan! " Umpat si Kim tiba-tiba.

Sudah 2 hari terlewat dan Taehyung masih memikirkan perkataan Jungkook saat berkunjung ke apartemen nya saat itu. Sudah 2 hari ini juga Taehyung tidak bertemu dengan Jungkook, semua pesan yang dikirim pria itu juga tak ada satupun yang Taehyung balas. Taehyung pun tidak pergi ke rumah sakit untuk menemui kakaknya yang untung nya kondisinya tidak memburuk.

Taehyung menghabiskan waktu nya hanya di apartemen untuk bekerja dan baru malam ini Ia keluar untuk menghilangkan sedikit penat di kepalanya.

Taehyung mengangkat gelas berkaki tinggi di meja, meminum habis cairan kemerahan yang memabukan itu dalam sekali teguk. Di atas meja terdapat 2 botol besar wine, 1 sudah kosong sementara yang lainnya tersisa setengah dan bisa dipastikan Taehyung sudah setengah mabuk sekarang.

"Sialan Jeon! Jungkook sialan! Sialan hik! " Umpat Taehyung lagi sambil menuang kembali wine kedalam gelasnya.

"Kau pikir aku hik akan luluh?! Tangisan mu hik waktu itu tidak ada gunanya hehe!" Racau Taehyung dengan kekehan kecil di akhir.

"Hai manis kau sendirian saja? "

Taehyung mendongak untuk melihat siapa sosok yang menyebutnya manis.

****

Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam namun sosok menawan itu masih setia duduk di kursi kebesarannya. Laptop yang berada di meja besar miliknya masih menyala menampilkan data salah seorang dari perusaan miliknya. Kacamata bertengger di hidung mancung nya, mata di balik frame menyorot tajam pada sosok di tampilan layar. Bibir tipisnya menekuk kebawah mewakili hatinya yang memang sedang kesal.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEE U | KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang