-4-

1.1K 132 3
                                    

Taehyung ingin berdamai dengan masa lalunya, jadi saat dini hari tadi Jimin mengabarinya bahwa sang kakak jatuh koma, Taehyung langsung jatuh dalam lamunan panjang, Jimin yang terus memanggilnya di sambungan telepon Taehyung abaikan.

Hingga beberapa menit berlalu Taehyung pun kembali tersadar, pemuda itu bangkit dari duduk nya dan berujar..

"Jimin, ayo kembali ke Korea"

Seraya melangkah lebar meninggalkan ruangan kerja miliknya.

*****

Entah berapa jam yang Taehyung tempuh untuk sampai di Korea, kini pemuda itu sudah berada di Incheon Airport, tangan kananya menyeret koper putih miliknya dan di belakangnya Jimin melakukan hal yang sama.

Saat sampai di luar bandara, langit sudah menunjukan warna gelapnya dengan taburan bintang yang menghias cantiknya langit Korea, Jimin berdiri di sampingnya, asisten Taehyung itu sibuk menghubungi seseorang sambil menengok ke kanan dan kiri.

Sementara Taehyung tengah melamun, memikirkan keputusannya yang begitu saja memutuskan untuk kembali ke korea dan memikirkan kondisi sang kakak yang katanya jatuh koma.

"Tae...

"Taehyung?"

"Kim Taehyung!"

Tepukan di pundaknya menyadarkan Taehyung dari lamunannya, pemuda itu menoleh untuk menatap pada Jimin.

"Apa?" Tanyanya bingung

"Ayo, kita harus segera ke hotel, cuaca semakin dingin" ujar Jimin

Pemuda Park itu berjalan mendekati sebuah mobil Audi berwarna hitam yang entah kapan sudah terparkir tepat di depan mereka, Taehyung pun ikut masuk dan menyerahkan urusan koper pada sang supir yang dengan sigap langsung membuka bagasi dan menaruh kedua koper itu disana.

"Dimana kakak ku dirawat Jimin-ah?" tanya Taehyung dengan nada datar, pemuda Kim itu sibuk memperhatikan pemandangan malam negara kelahirannya saat ini.

"Kakak mu dirawat di Asan Medical Center Tae" jawab Jimin

"Langsung saja kesana" ujar Taehyung masih dengan nada datar.

Jimin menoleh dan menatap sendu Taehyung, "Kau yakin?" Jimin kembali bertanya.

"Hm" sahut Taehyung

"Baiklah"

*****

Dan disini lah Taehyung sekarang, di depan ruangan sang kakak, lorong tampak sepi karena memang kakaknya berada di ruangan VVIP, Taehyung tampak ragu untuk mengulurkan tangannya meraih kenop pintu, hingga beberapa menit merenung akhirnya Taehyung meraih kenop dan dengan perlahan membuka pintu ruangan sang kakak.

Jungkook yang berada di ruangan Taeha menoleh saat mendengar suara pintu terbuka, ia menoleh ke arah pintu dan seketika bola matanya melebar saat tahu siapa pelaku yang membuka pintu ruangan sang istri.

Taehyung pun sama terkejutnya saat tahu bahwa ada Jungkook di dalam, namun dengan cepat Kim bungsu ini kembali merubah raut terkejutnya kembali datar. Seolah tak melihat sosok Jungkook, Taehyung melangkah masuk dan berdiri tak jauh dari ranjang sang kakak. Memperhatikan sang kakak yang terbaring lemah di atas ranjang, entah apa yang Taehyung pikirkan, yang jelas tatapan Taehyung begitu sulit untuk Jungkook artikan.

Lima tahun dan kini Jungkook kembali melihat sosok sang sahabat, Taehyung begitu berubah, Taehyung versi dewasa begitu menawan dengan garis rahang yang tampak halus dengan tulang pipi tinggi, hidung bangir dengan tahi lalat di ujungnya, pipi nya sedikit chubby, bibir tipis kemerahan yang alami dengan surai hitam kelam yang sedikit memanjang dan ikal. Sahabatnya begitu cantik hingga Jungkook lupa bagaimana cara untuk mengedip.

"Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu? Aku risih dan di sampingmu itu ada istrimu" ujar Taehyung dingin, tanpa menatap Jungkook sama sekali.

Bohong jika Taehyung tidak terpukau akan perubahan Jungkook, sahabatnya itu begitu tampan sekarang, wajah sang sahabat semakin menawan dan luar biasa tampan, meski ada jejak lelah di bawah mata tajam Jungkook tidak menutup sedikitpun ketampanan dari seorang Jeon Jungkook.

Taehyung tak nyaman, ia takut akan semakin jatuh pada seorang Jeon Jungkook jika terlalu memperhatikan si Jeon itu, jadi Taehyung memutuskan untuk bersikap dingin dan berpura-pura seolah Jungkook tak ada tapi dengan kurang ajarnya Jungkook malah memperhatikan Taehyung sebegitu lama, Taehyung risih, ia ingin pergi tapi kakinya seolah punya pemikiran sendiri dan tak membiarkan Taehyung untuk pergi.

Taehyung malah diam dan kini mulai membalas tatapan Jungkook, dan Taehyung menyesal akhirnya, kenapa Jungkook menatapnya seperti itu?

Bisakah Taehyung mengartikannya dengan tatapan penuh kerinduan, karena memang beberapa detik setelahnya Jungkook sudah menerjang maju dan meraih Taehyung untuk masuk ke dalam dekapan hangat seorang Jeong Jungkook.

"Taehyung-ah"

Ada getar bahagia di suara Jungkook saat memanggil namanya, Taehyung terdiam dengan raut wajah shock karena ulah tiba-tiba Jungkook, pemuda itu berontak namun Jungkook semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Taehyung.

Hingga kalimat singkat yang sarat akan kesedihan terlontar dari bibir Jungkook, membungkam bibir Taehyung yang siap untuk mengumpati Jungkook, menelan kembali umpatannya dan dengan pasrah untuk Jungkook peluk.

"I miss you"

Kenapa? Hanya dengan itu Taehyung bisa luluh.

*****

"Lepas" bisik Taehyung dingin

Pasalnya setelah beberapa menit berlalu Jungkook belum juga melepas pelukannya pada Taehyung.

"Lepas Jeon! Di belakang mu, istri cantikmu tengah koma, tidak kah kau malu padanya? Apa yang akan di pikirkan Taeha jika melihat suaminya memeluk seseorang yang sudah kau campakan hatinya di masa lalunya?" ujar Taehyung dengan nada setenang lautan.

Jungkook menggigit bibir bawahnya mendengar ujaran Taehyung, hatinya berdenyut sakit, bukan hanya luaran Taehyung saja yang berubah, sifat Taehyung pun jadi berubah. Senyum manis dan kelembutan seorang Taehyung entah menguap kemana? Entah itu hanya berlaku untuk dirinya saja atau tidak. Jungkook tak tahu, tapi sepertinya memang itu hanya berlaku untuk dirinya, mengingat separah apa luka yang Jungkook toreh untuk pemuda di dekapannya.

"Maaf" lirih Jungkook

Kedua tangannya dengan lemah melepas Taehyung, si Jeon melangkah sedikit menjauh dari Taehyung yang kini kembali memperhatikan Taeha dengan tatapan dingin.

"Jadi benar Taeha koma, kukira kalian hanya membohongiku agar aku mau di ajak kembali kesini" ujar Taehyung dengan nada hampa.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Jungkook, pemuda itu menulikan telinganya pada ujaran Taehyung barusan.

"Baik" balas Taehyung singkat.

Desainer ternama itu kemudian mengecek jam di pergelangan tangan kirinya, lantas menghela nafas.

"Aku pergi" ujar Taehyung

Tanpa menunggu balasan dari Jungkook, Taehyung berbalik dan melangkah mendekati pintu, tangannya sudah bersiap untuk memutar kenop saat suara Jungkook terdengar memecah sunyi.

"Kau akan tidur di mansion Kim?" tanya si Jeon sambil memperhatikan punggung Taehyung yang membelakanginya.

"Tidak" jawab Taehyung singkat, padat dan jelas. Kemudian membuka pintu dan melangkah keluar, gema sepatu Taehyung yang melangkah di koridor terdengar jelas oleh telinga Jungkook, semakin lama semakin mengecil hingga menghilang tertelan jarak, meninggalkan Jungkook kembali ke keheningan dan kehampaan hatinya.

Cukup Taehyung bertemu keluarganya disini saja, Taehyung tidak ingin pergi ke rumah, ada banyak kenangan disana dan Taehyung tak ingin mengingatnya.

Bukan Taehyung bermaksud pengecut, Taehyung hanya ingin melindungi hatinya dari kembali terluka jika harus terus di paksa untuk mengingat masa lalunya.

*****

-To Be Continued-

SEE U | KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang