-3-

1.1K 129 2
                                    

-- satu-satunya orang yang tahu bahwa aku sangat mencintai Jungkook yang dengan penuh semangat selalu menyuruhku untuk selalu optimis mengejar cintaku, namun dengan kejam sendirinya malah menghancurkan semua harapan dan cintaku dengan menjalin hubungan dengan Jungkook, bahkan hingga Taera hadir dan kabar pernikahan mereka sampai ke telingaku, Park Jimin tahukah kau betapa sakit dan kecewanya aku saat itu?"

Semua yang berada di ruangan itu terdiam mendengar perkataan Taehyung di sambungan telepon, termasuk Jungkook yang baru datang kesana bersama Taera.

"Tae --

"Cukup"

Tak ada suara obrolan untuk beberapa saat, hingga beberapa detik kemudian suara Jimin kembali terdengar, namun kini objek yang di ajak bicara bukan lagi Taehyung, melainkan sang Ibu, orang yang di hubungi Jimin.

"Bibi dengar? Jadi kumohon berhentilah memaksaku untuk terus menyuruh Taehyung pulang. Bi? Taehyung sudah cukup menderita, jadi cukup ya?"

-Pip- dan sambungan di putus begitu saja oleh Jimin.

*****

Taeha menunduk, raut wajah penuh penyesalan terukir di wajahnya yang pucat. Tak ada yang membuka suara, semuanya bungkam dan sibuk dengan pikiran dan penyesalan mereka masing-masing.

Hingga suara kecil Taera mengintrupsi keterdiaman mereka, "Papa, siapa tadi yang di telepon? Kenapa dia menyebut nama Taera" sang anak bertanya

"Kenalan mama dan papa kah?" Tanya gadis kecil itu lagi, matanya yang sangat mirip dengan mata Jungkook menatap sang ayah dengan raut penasaran.

Jungkook tersenyum dan tangan besarnya dengan sayang mengusap rambut hitam halus sang anak.

"Itu adik dari mama Tae, dia paman mu" balas Jungkook

Taera mengangangguk, "Tapi kenapa sepertinya paman Tae sedang sedih, tadi dia seperti menangis papa, apa paman sedang sakit makanya menangis?" Tanya Taera lagi, pertanyaan dengan nada penasaran yang di utarakan dengan raut wajah polos, Taera tidak bermaksud untuk menyakiti mama dan papanya namun nyatanya pertanyaan nya itu secara tak langsung sudah mengingatkan mereka pada perbuatan mereka yang menyakiti Taehyung lima tahun yang lalu.

Senyum di wajah Jungkook perlahan memudar, si Jeon itu mendongak untuk menatap Taeha yang juga tengah menatap sendu padanya.

Mereka sama-sama tak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan sang anak.

*****

"Taeha noona!" Panggil Taehyung semangat

Pemuda Kim itu menerobos masuk ke kamar sang kakak begitu saja, tidak peduli pada sang kakak yang mendelik protes pada tingkahnya. Untung saja Taeha hanya sedang duduk di kasur nya sambil memainkan ponsel, bagaimana jadinya jika Taehyung menerobos masuk saat Taeha tengah berganti baju.

"Ayo keluar! Semenjak kau balik dari Jepang kau sama sekali tidak keluar rumah, aku ingin mengenalkan seseorang padamu" ujar Taehyung sambil mendudukan dirinya di samping sang kakak.

"Siapa?" tanya Taeha cuek, tidak tertarik dengan ajakan Taehyung padanya.

"Seseorang yang sering aku ceritakan padamu, orang yang aku cintai" balas Taehyung dengan senyum lembut terulas di bibirnya.

Taeha yang melihat senyum bahagia sang adik pun jadi tak tega untuk menolak, dan sepertinya Taeha juga butuh jalan-jalan, ia rindu kota kelahiran yang sudah ia tinggalkan semenjak ia masuk di bangku SMP.

SEE U | KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang